Gen Z atau Generasi Z adalah sebutan bagi generasi setelah generasi milenial, lebih tepatnya gen z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997-2012. Dengan kata lain, siswa-siswi saat ini termasuk gen Z. Generasi ini memiliki karakteristik yang unik, sehingga para guru harus menggunakan model pembelajaran yang cocok untuk gen Z.
Karakteristik Gen Z
Setiap generasi memiliki karakteristiknya masing-masing. Hal tersebut mempengaruhi keefektifan suatu model pembelajaran yang diimplementasikan. Lantas, bagaimana karakter dari Generasi Z ini?
Dikutip dari laman lpmpjatim.kemdikbud.go.id, Gen Z memiliki tujuh karakter utama yakni:
1. Phygital
Phygital atau Physic-Digital, disebut demikian karena Gen Z lahir di era segala aspek di dunia fisik memiliki wujud yang ekuivalen di dunia maya. Dunia fisik dan dunia maya bukan dua dunia yang terpisah melainkan dunia yang saling berkaitan erat.
2. Fear of Missing Out (FOMO)
Karakter ini mengartikan Gen Z selalu memiliki rasa khawatir ketinggalan informasi dan menjadi tidak relevan di sirkel pertemanannya.
3. Hiper kustomisasi
Gen Z hidup di dunia maya yang sangat fleksibel, mereka selalu ingin memiliki identitas unik dan gemar mengkustomisasi apapun, mulai dari pakaian, musik, dan sebagainya.
4. Kompetitif
Gen Z memiliki karakter lebih kompetitif dari generasi sebelumnya. Generasi Z lahir di era saat sumber daya dan informasi mudah untuk didapatkan yang secara langsung meningkatkan tingkat persaingan di berbagai bidang. Hal itu merupakan salah satu penyebab Gen Z bersikap kompetitif.
5. Weconomist
Gen Z memiliki karakter weconomist karena pada saat ia hidup sudah tersedia platform ekonomi yang memungkinkan untuk berkolaborasi dan berbagi. Dengan kata lain, mereka berkeinginan memanfaatkan sumber daya bersama tanpa harus mengeluarkan biaya atau investasi besar.
Platform digital tersebut juga menjadi media belajar. Contoh platform belajar daring dalam bentuk website yaitu e-guru.id, gurujuara.com, dan diklat.co
6. Do It Yourself
Di era digital, gen Z mendapatkan berbagai kemudahan untuk mempelajari sesuatu secara asinkron mandiri seperti melalui Google dan Youtube. Mereka semakin percaya diri karena dapat melakukan berbagai hal sendiri.
7. Realistis
Gen Z bersikap pragmatis di mana ia memprioritaskan rasionalitas kepentingan mereka.
Apa Model Pembelajaran yang Cocok untuk Gen Z?
Gen Z memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Model pembelajaran untuk generasi ini juga harus menyesuaikan karakter tersebut. Jadi bagaimana model pembelajaran yang cocok untuk Gen Z?
Kemdikbud menyatakan bahwa model-model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu PBL atau Project Based Learning. PBL adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk menginvestigasi suatu topik. Dalam Project Based Learning, guru menuntun pertanyaan dan berperan lebih aktif ketika siswa melaksanakan proses belajar.
Selain itu, Blended learning ataupun flipped classroom bisa dilaksanakan ketika guru menggunakan Problem Based Learning atau Project Based Learning. Siswa bisa melaksanakan proses pencarian dan pengumpulan informasi dengan mengakses sumber-sumber online, menggunakan sumber-sumber multimedia secara online, menyiapkan bahan laporan dan presentasi secara online, bekerja sama dengan kelompok untuk mengerjakan proyek atau melaksanakan kritik dan evaluasi kegiatan. Teknologi digital juga berguna untuk menunjang pembelajaran bersama Gen Z.
Demikian beberapa penjelasan mengenai mana model pembelajaran yang cocok untuk Gen Z. Menggunakan metode mengajar yang tepat dapat meningkatkan efektivitas belajar mengajar di sekolah.