Penelitian Tindakan Kelas– Setiap guru golongan IV ke atas yang ingin naik pangkat, dianjurkan untuk membuat karya tulis ilmiah sebagai Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau PKB. Hal ini untuk menunjukkan kredibilitas dan kinerja sebagai pegawai negeri sipil yang profesional.
Namun beberapa guru masih bingung, mengenai tata cara dalam membuat dan menulis laporan karya ilmiah berupa PTK atau Penelitian Tindakan Kelas ini. Selanjutnya, di dalam artikel ini akan diulas mengenai cara penyusunan atau menulis PTK yang benar.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
PTK merupakan salah satu dari pada karya tulis ilmiah yang bisa digunakan oleh guru, untuk pengajuan naik pangkat dalam PKB atau pengembangan keprofesian berkelanjutan. Penyusunan karya tulis ilmiah berupa laporan PTK untuk naik pangkat, sebenarnya tidaklah susah, jika sudah mengetahui cara penulisan laporan penilaian tindakan kelas yang benar.
Seringkali ketika guru sudah membuat sebuah PTK dan mendapatkan nilai 0 atau tidak diakui, oleh tim penilai, dia akan mengalami down. Namun daripada itu, sebaiknya sebelum mulai menulis PTK, seharusnya mempelajari tentang penulisan penilaian tindakan kelas yang benar.
Perlu diketahui, bahwa sebenarnya tim penilai untuk PTK hanya memberikan dua nilai saja, yaitu 0 atau 4. Maka tidak akan ada nilai seperti nilai 1, 2, atau bahkan 3. Selanjutnya bagi guru yang ingin mendapatkan nilai PTK bernilai 4, harus memenuhi standar daripada pejabat tim penilai yang telah berpengalaman untuk menguji karya ilmiah dari pada PTK yang diajukan oleh guru Pegawai Negeri Sipil.
Teknik Membuat Penelitian Tindakan Kelas
Sebenarnya terdapat dua teknik dasar yang bisa menjadi acuan bagi para guru yang sedang mengerjakan penelitian tindakan kelas atau PTK. Yaitu terkait dengan bahasa harus ilmiah, dan sistematika pembuatan, penyusunan, dan penulisan PTK yang benar. Karena PTK adalah salah satu karya ilmiah untuk diajukan kepada pejabat tim penilai, demi pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi seorang guru.
Sebagaimana karya ilmiah, PTK memang harus menggunakan bahasa ilmiah dan sistematikanya pun memiliki pakem, yang memang sudah disepakati. Yaitu mengenai harus ada dalam PTK mengenai kompetensi dasar, tindakan, siswa, hingga tempat di mana guru yang bersangkutan–yang mengerjakan PTK itu mengajar.
Kriteria-kriteria PTK yang Benar
Sebelum Anda memutuskan untuk membuat PTK, Anda harus mempelajari tentang syarat PTK yang akan mendapatkan nilai 4, dari pejabat tim penilai pengembangan keprofesian berkelanjutan. Pejabat penilai akan melihat karya ilmiah berupa PTK layak untuk diterima, asal sudah memiliki empat kriteria, antara lain:
1. Judul Penulisan Bercirikan PTK
Penulisan PTK yang benar, selalu diawali dengan kata “penggunaan” atau “peningkatan” boleh juga gabungan dua kata, seperti “Upaya peningkatan”. Hal ini sudah menjadi pakem dalam penulisan PTK.
Karena kata penggunaan dan kata peningkatan, selalu ditulis di awal kalimat dalam sebuah PTK, seperti contoh berikut ini:
“Upaya peningkatan kemampuan mengenal warna melalui metode eksperimen pada anak kelompok A di TK ABA Tangerang.”
Jadi dalam membuat kalimat pertama atau paragraf pertama pada PTK, harus meliputi 4 hal, yaitu ibaratnya ada penyakit, ada obat, ada pasien, dan ada rumah sakit. Penyakit adalah tentang kompetensi dasar, kemudian obat adalah tindakan, dan yang ketiga ada pasien yaitu siswa, dan rumah sakit adalah sekolah di mana guru yang bersangkutan mengajar.
2.PTK Berisi Kegiatan Nyata
Laporan karya ilmiah PTK, harus ditulis berdasarkan pengalaman nyata daripada guru pembuat PTK atau tempatnya mengajar. Jadi dalam menulis PTK yang benar, memang harus– merupakan pengalaman kerja daripada guru yang membuat karya ilmiah PTK terkait, bukan merupakan karya fiktif.
Maka ketika guru pembuat PTK itu mengajar di kelas 3, dia harus membuat karya PTK dengan objek kelas 3, tidak boleh menggunakan objek kelas 2 ataupun kelas 4. Karena hal ini akan dinilai oleh pejabat penilai, terkait keabsahan dan kelayakan karya ilmiah PTK yang benar.
Jika demikian, maka gunakanlah ciri khas PTK ini, dengan memperhatikan di mana tempat Anda mengajar yang sebenarnya.
3. PTK Sesuai Ketentuan Pakem
Di mana penulisan PTK yang benar, harus ada peningkatan daripada sebuah siklus. Semisal pada hasil prasiklus untuk mengontrol, hasil prasiklus pertama untuk eksperimen, dan prasiklus terakhir atau ketiga sebagai keberhasilan. Namun jika siklus telah dijalankan tidak berhasil, maka harus membuat siklus baru, sebagai kompetensi dasar.
4.Lampiran PTK Harus Lengkap
Lampiran dalam PTK yang lengkap adalah menyertakan Surat izin penelitian, RPP masing-masing siklus, instrumen berupa lembar observasi dan tes, contoh hasil karya siswa, dan foto-foto kegiatan.
5. PTK Telah Diseminarkan
Guru yang membuat PTK menjadi penyaji dalam seminar. Selanjutnya dalam penulisan PTK yang benar, harus menyertakan bukti pelaksanaan dalam lampiran. Sebuah seminar minimal diikuti diikuti oleh 15 guru dari 3 sekolah berbeda, sementara guru penyaji maksimal adalah 3 orang.
Cara Penulisan Penelitian Tindakan Kelas
Karena Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu karya ilmiah, maka sistematika penulisannya adalah mengikuti pakem karya ilmiah, yaitu harus ada
- Bab 1 adalah pendahuluan yang meliputi: A. latar belakang masalah: menggambarkan latar belakang dilakukan penelitian, B. Rumusan masalah: temukan variabel masalah, C. Tujuan penelitian: gambarkan keberhasilan daripada tindakan penelitian, dan D. Manfaat penelitian: manfaat bagi siswa, guru, dan pembuat PTK terkait.
- Bab 2 adalah Kajian Pustaka yang berisi: A. Tinjauan yang menuliskan teori pustaka atau konsep, B. Hasil penelitian.
- Bab 3 adalah Metode Penelitian yang meliputi: A. Subjek penelitian atau siswa, B. Setting penelitian, C. Prosedur penelitian yang meliputi tindakan pembuat PTK dengan metode siklus, terkait perencanaan hingga hasilnya.
- Bab 4 Temuan dan Pembahasan, yang meliputi: A. Hasil analisis data, B. Temuan berdasarkan observasi, C. Alasan kenapa hasil demikian.
- Bab 5 Kesimpulan dan Saran, yang meliputi: A. Kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.
- Bab 6 Hasil Penelitian, yang meliputi:
- Hasil yang dibuat berdasarkan kesimpulan dan akan lebih baik disertakan grafik pendukung penyajian data.
- Bab 7 Daftar Pustaka, yang meliputi sumber acuan yang digunakan oleh peneliti atau guru pembuat PTK.
- Lampiran, yang meliputi instrumen penelitian, personalia peneliti, riwayat hidup peneliti, data penelitian, surat izin penelitian, RPP masing-masing siklus, instrumen berupa lembar observasi dan tes, contoh hasil karya siswa, foto-foto kegiatan, bukti pelaksanaan seminar seperti daftar peserta, dan foto daripada PTK yang telah diseminarkan.
Dengan demikian penulisan PTK yang benar, yaitu mencakup adanya pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, temuan dan pembahasan, kesimpulan dan saran, hasil penelitian, daftar pustaka, dan lampiran.
Semoga ulasan daripada cara penulisan penelitian tindakan kelas atau PTK yang benar ini, dapat membantu Anda dalam menyusun laporan PTK untuk pengajuan naik pangkat dalam PKB atau Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!