Pembelajaran inovatif – Setelah 2 tahun lamanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), mulai tahun ajaran 2022/2023 ini Kemdikbud menerapkan pembelajaran secara hybrid. Setelah beberapa tahun menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh yang mungkin masih terdapat beberapa kendala baik secara teknis maupun non-teknis. Dalam masa pembelajaran jarak jauh ini pastinya banyak sekali siswa yang merasakan bosan akibat metode pembelajaran yang hanya itu-itu saja. Semenjak berlakunya pembelajaran secara hybrid hendaknya seorang guru menerapkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga siswa memiliki semangat belajar kembali,
Dengan bentuk pembelajaran yang bervariasi, guru bisa memilih dan menggunakannya sesuai dengan kondisi kelas saat itu. Sehingga siswa akan semakin senang belajar dan dapat meningkatkan kualitas dirinya.
Berikut macam metode pembelajaran inovatif yang dapat di terapkan oleh guru
1. Teknik Saintifik
Metode pembalajaran inovatif yang paling relevan dalam masa sekarang ini. Pasalnya metode ini mengedepankan norma-norma ilmu pengetahuan. Langkah pertama penerapan ini adalah melakukan pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung dalam kelas.
Setelah itu, melakukan proses penelitian atau percobaan secara seksama dan setelah itu guru mengelola sedemikian rupa sampai menemukan beberapa informasi penting. Akhir dari metode ini akan menciptakan kesimpulan berdasarkan data yang telah terkumpul.
2. Realistis
Metode selanjutnya adalah realistis. Metode pembelajaran ini mengarahkan guru agar dalam menyampaikan pelajaran hendaknya sekaligus melakukan interaksi sosial dalam kelompok belajar. Sehingga para murid akan saling berbagi pengetahuan dalam kelompok tersebut. Cara seperti ini lebih efektif karena siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
3. Problem solving
Metode pembelajaran inovatif pada abad 21 ini menerapkan pemecahan masalah secara individu maupun bersama. Seorang guru akan menjelaskan suatu permasalahan dan mendiskusikan dengan siswa-siswi nya. Dengan adanya diskusi tersebut akan mendapatkan jawaban dan solusi yang menjadi pengetahuan baru.
Sekilas, metode problem solving ini seperti pembelajaran yang berbasis masalah. Namun problem solving ini memiliki fokus pada bagaimana cara menyelesaikan masalah yang terjadi.
4. Konstektual
Seorang guru dapat menerapkan metode satu ini ketika akan mengontrol suasana dalam kelas. Artinya, ketika melakukan aktivitas tanya jawab hendaknya yang berdasarkan kebutuhan para siswa. Hal ini akan memotivasi para peserta didik untuk aktif bertanya.
Di samping itu, peserta didik tidak hanya fokus terhadap teori saja namun juga dengan praktik dan pengalaman langsung sehingga materi pelajaran akan mudah dipahami. Berbeda ketika menerapkan belajar teoritis yang cenderung menghafal bukan memahami secara penuh.
5. Discovery Learning
Teknik ini mengajarkan para siswa untuk belajar secara aktif berdasarkan pengalaman. Setelah itu, guru meresponnya dengan ide yang sesuai dengan materi tersebut. Guru juga dapat menerapkan melalui aplikasi e-learning yang dapat diakses dimana saja.
Dengan menerapkan beberapa metode tersebut akan membuat para peserta didik menjadi lebih semangat belajar tanpa harus takut merasa bosan.
Ikutilah pelatihan “Memahami Metode Pembelajaran Inovatif dan Interaktif dalam Mengoptimalkan Proses Belajar” dan dapatkan fasilitas berupa full support dari tim instruktur dan mendapatkan e-sertifikat 32 JP.
<<DAFTARKAN DIRI ANDA DISINI>>
(muf/muf)