Cara menyusun rubrik penilaian penting diketahui oleh bagi para guru pemula. Sehingga dalam proses penilaian akan mendapatkan hasil yang objektif, adil, dan transparan.
Aspek pendidikan tentu terdiri dari berbagai komponen. Salah satu komponen yang tidak bisa terlewatkan yakni komponen penilaian. Bayangkan saja, bagaimana kondisi siswa bila tidak ada penilaian?
Padahal, penilaian akan menjadi komponen penentu terkait ketercapaian siswa pada tujuan pendidikan yang sudah dirumuskan. Maka dari itu, penting bagi seorang guru untuk menentukan dengan jelas dan gamblang perihal penyusunan rubrik penilaian. Hal ini penting supaya ada objektifitas saat menilai siswa.
Rubrik sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum tercetusnya Kurikulum Merdeka, rubrik juga digunakan sebagai salah satu komponen penilaian untuk mengukur daya nalar siswa.
Manfaatnya pun bermacam – macam. Misalnya, bagi guru sendiri, rubrik berguna untuk memberikan standarisasi penilaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Biasanya di dalam rubrik terdapat beberapa penjelasan dalam bentuk deskripsi.
Penjelasan tersebut nantinya akan menjaga objektivitas serta konsistensi seorang guru terkait penilaian yang diberikan. Maka secara tidak langsung, guru tidak bias dalam menilai siswanya.
Selain itu, bagi siswa, rubrik dapat dijadikan sebagai pengarah dan pedoman dalam menilai tugas atau projek yang diberikan guru. Semakin baik pemahaman siswa terhadap penyusunan rubrik, maka mereka akan berusaha semakin teliti dalam pengerjaannya.
Manfaat lainnya dalam penggunaan rubrik yakni siswa mendapatkan catatan umpan balik dari guru berdasar mata pelajaran tertentu. Sehingga cara menyusun rubrik penilaian ini sangat penting diketahui.
Langkah Menyusun Rubrik Sederhana
Berikut beberapa tahapan yang dapat diterapkan untuk dapat menyusun rubrik secara sederhana. Di antaranya yakni :
Pertama, pemahaman terkait jumlah kriteria jenjang maupun tingkatan aspek kualitas performa masing – masing. Biasanya, terdapat 3 aspek di masing – masing kualitas performa per jenjangnya.
Bagaimana cara mengetahuinya? Anda bisa melihatnya pada buku pedoman penilaian baik dari lembaga maupun yang sudah ditentukan bersama oleh kumpulan resmi para guru.
Kedua, setelah memahami pedoman penilaian maka anda dapat mengembangkan rubrik dengan memberikan catatan maupun penulisan. Biasanya, catatan kemampuan tersebut akan dibuat berdasar kemampuan siswa per jenjangnya.
Adapun rincian deskripsi bisa dibuat dalam bentuk skala misal dari pernyataan “sangat mahir”,”mahir,”mulai berkembang” dan “sudah berkembang”.
Ketiga, penulisan rubrik memang memerlukan skala indikator yang gamblang dan jelas. Sebab tujuannya untuk memudahkan penilaian sehingga guru bisa melakukannya dengan objektif.
Rubrik juga bisa digunakan untuk menyusun aspek penilaian profil pelajar pancasila. Adapun indikator dalam penulisan deskripsi bisa menggunakan draft dari naskah akademik profil pelajar pancasila.
Memang akan ada sedikit kesulitan di awal fase penyusunan rubrik bila guru masih belum terbiasa. Oleh karena itu, guru memerlukan beberapa waktu di luar jam sekolah untuk mempelajarinya. Biasanya, terdapat beberapa lembaga yang memberikan fasilitas untuk belajar menyusun rubrik yang baik.
Demikian ulasan mengenai cara menyusun rubrik penilaian bagi para guru pemula. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)
