Model Belajar – Dunia pendidikan tentu memiliki ragam model belajar yang bisa meningkatkan kemampuan peserta didik. Banyaknya ragam tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan bagi para guru agar bisa memilih banyak model yang digunakan dalam kelas. Selain itu akan menjadikan peserta didik agar tidak bosan dan merasa pembelajaran bersifat monoton.
Adapun menurut pakar pendidikan, Hamdayana (2016, hlm 132-182) model pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam diantaranya yakni :
1. Model Belajar Inquiry
Model belajar yang pertama yakni model Inquiry. Model tersebut merupakan serangkaian kegiatan dalam pembelajaran yang cenderung pada proses pemikiran yang kritis dan analitis khususnya bagi peserta didik. Tujuannya agar mereka dapat menemukan dan mencari jawaban yang mereka akumulasikan secara individu maupun saling berbagi antar teman melalui proses penyelidikan ilmiah.
2. Model Kontekstual
Model selanjutnya yakni belajar ala kontekstual. Konsep ini mengusung bahwa guru akan menjadi seorang pengarah dan fasilitator. Selain itu, guru juga berperan dalam mengkolaborasikan dan mengaitkan materi dan kehidupan sehari – hari.
Prinsipnya cenderung berorientasi pada peserta didik. Sebisa mungkin peserta didik melakukan beberapa hal misalnya bertanya dan mencari jawaban jadi bukan hanya sekedar mencatat dan kelas yang monoton saja.
Model ini secara tidak langsung akan menjadikan peserta didik lebih mampu dalam berinteraksi sosial karena materinya dekat dengan kehidupan. 7 komponen yang termasuk dalam pembelajaran kontekstual yakni kontruktivisme, inquiri, bertanya, learning community, modeling, refleksi dan penilaian secara nyata yang mana kesemuanya dilakukan secara bergantian oleh para guru.
3. Model Belajar Ekspositori
Model selanjutnya yakni ekspositori. Model tersebut menekankan pada aktivitas penyampaian konten materi dari seorang guru secara verbal. Tujuannya agar peserta didik dapat menguasai materi dengan maksimal.
Dalam penerapannya, pembelajaran ini membutuhkan para guru untuk bisa menjelaskan maupun memberi penerangan pada peserta didik melalui metode ceramah.
Agar pembelajaran tak bersikap monoton, maka penting agar guru juga belajar teknik penyampaian ceramah yang baik agar diperhatikan dengan seksama oleh seluruh peserta didik.
4. Model Belajar Basis Masalah
Kemudian model berdasar masalah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan rangkaian dalam aktivitas belajar yang berorientasikan pada penyelesaian studi kasus. Tujuannya melatih kemandirian peserta didik untuk berfikir secara mandiri dan berfikir kritis. Pemikiran ini nantinya sangat dibutuhkan generasi di masa depan.
5. Model Belajar Kooperatif
Model belajar selanjutnya yakni pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini berfokus pada keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan peserta didik dimana guru membagi mereka dalam kegiatan kelompok.
Tujuannya yakni untuk meraih target dari pembelajaran yang sudah dirumuskan. Dengan pembelajaran ini, maka peserta didik dapat senantiasa meningkatkan kemandirian berfikirnya.
Nah demikian ulasan mengenai macam-macam model belajar. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)