KSE-Kompetensi sosial emosional merupakan unsur penting dalam pendidikan. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional yang terdapat pada undang undang nomor 20 tahun 2003, pendidikan di Indonesia perlu mencapai tiga kompetensi, bukan hanya dari aspek kognitif, namun juga pada aspek afektif dan psikomotor. Kompetensi sosial emosional masuk pada ranah afektif karena masuk pada ranah sikap dan nilai.
5 Komponen dalam Kecerdasan Sosial Emosional
Menurut Goleman, dikutip dari Desmita (2010: 171-172) Ada 5 komponen penting dalam kecerdasan sosial emosional (KSE), yaitu:
1) Mengenali emosi diri
Nah, poin ini adalah sebuah kemampuan untuk memahami keadaan diri. Kemampuan ini dapat berguna sebagai tolak ukur bagi individu untuk menentukan suatu pilihan berdasarkan kemampuan,emosi dan minat diri.
2) Mengelola emosi (managing emotions),
Kemampuan seseorang untuk menangani emosi sesuai pada tempat dan porsinya. Kemampuan ini sangat penting bagi manusia sebagai bagian dari masyarakat sosial untuk menghadapi situasi maupun orang lain dengan bijak dan tenang
3) Memotivasi diri (motivating oneself)
Motif adalah dorongan untuk mengarahkan dan menuntun manusia mencapai tujuannya. Setiap orang perlu memiliki motivasi diri untuk melakukan sesuatu dan bertahan di saat gagal dan frustasi.
4) Mengenali emosi orang lain (recognizing emotions in other)
atau empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Empati dapat menumbuhkan hubungan saling percaya dan ikatan antara manusia dan manusia lain. Dengan adanya empati, seseorang dapat membangun hubungan sosial dengan baik dan memiliki daya tangkap yang cepat dalam menghadapi suatu kondisi.
5) Membina hubungan (handling relationship),
adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dengan baik saat berhubungan dengan orang lain. Kemampuan ini juga mensyaratkan kemampuan dalam membaca situasi juga jaringan sosial..
Kompetensi sosial dan emosional (KSE) penerapannya akan sangat melekat pada kegiatan belajar mengajar. Guru perlu menyadari dan konsisten dalam menerapkan kompetensi sosial dan emosional sebagai bagian dari proses pembelajaran. Hal itu sangat penting bagi siswa agar dapat memaknai setiap proses pembelajaran dengan kesadaran penuh
Penrapan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dalam Pembelajaran
Nah, yang jadi pertanyaannya sekarang yaitu, bagaimana guru menerapkan kompetensi sosial emosional dalam pembelajaran?
- Guru dapat mulai melakukannya dengan menerapkan Protokol (Budaya atau tata tertib) yang terintegrasi saat masuk kelas. Kegiatan ini menerapkan komponenti SE pada poin kesadaran diri yang penerapannya tercermin dalam perilaku siswa seperti datang tepat waktu, duduk sesuai denah kelas dll
- Setelah melakukan kegiatan Protokol, guru dapat berlanjut dengan menerapkan Rutin (Waktu khusus di luar akademik atau sebelum akademik) Rutin sendiri dapat berbentuk bernafas dengan kesadaran penuh. apabila siswa melakukannya dengan benar, hal ini dapat meningkatkan konsentrasi dan melatih kesadaran penuh sehingga tubuh siswa dapat menyerap energi positif yang akan mempengaruhi siswa saat membuat keputusan.
- Kegiatan selanjutnya yaitu role play komunikasi aktif . Dalam kegiatan ini, guru akan menginstruksikan siswa untuk bercerita satu sama lain pada teman sekelasnya, kemudian mencari solusinya bersama sama. Hal ini bertujuan agar siswa dapat beradaptasi dengan teman yang berbeda beda, juga dengan kegiatan ini siswa dapat menumbuhkan rasa empati dan mencari solusi permasalahan bagi diri sendiri maupun orang lain
- Penerapan Kompetensi sosial dan emisional dalam Pembelajaran bukan hanya membawa dampak bagi siswa semata, namun juga bagi guru. Maka dari itu, untuk para guru, segera daftarkan diri anda pada pelatihan dengan tema ” Peningkan Komptensi Guru Melalui Kompetensi Sosial Emosional” yang disediakan oleh e-guru.id