Terdapat berbagai peran ice breaking bagi pembelajaran efektif. Secara umum, ice breaking sering dipakai dalam mengusir kebosanan. Namun apabila dijabarkan secara lebih lanjut, ice breaking bisa menjadi kunci tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang ditargetkan oleh guru.
Dalam hal ini, peran ice breaking bagi pembelajaran efektif adalah sebagai berikut.
Pertama, mendekatkan guru dan siswa. Membangun kedekatan dengan siswa dalam pembelajaran merupakan hal yang penting. Karena kedekatan tersebut dapat membuat rasa percaya siswa terhadap guru lebih besar.
Kenyamanan juga dapat terbentuk dengan membangun kedekatan. Ketika hal ini terjadi, maka tidak ada lagi sekat antara siswa dan guru.
Melalui ice breaking, mindset guru yang menakutkan di benak siswa akan perlahan luntur dengan sendirinya. Sehingga guru pun dapat dengan lebih mudah membangun kedekatan dengan siswanya.
Pembelajaran akan berlangsung lebih cair dan interaktiif karena tidak ada lagi kecanggungan siswa kepada guru.
Kedua, membantu mengarahkan otak pada gelombang alpha. Gelombang otak manusia sebenarnya terbagi menjadi empat bagian. Empat bagian tersebut yaitu beta, alpha, teta, dan delta.
Saat pikiran siswa belum fokus dan masih bercabang maka itu mengindikasikan bahwa siswa berada di gelombang otak beta.
Guru perlu menarik gelombang beta tersebut berada dalam gelombang alpha. Gelombang yang berarti siswa berada dalam kondisi siap dan fokus. Dan cara untuk berada dalam gelombang alpha adalah dengan melakukan ice breaking.
Ketiga, mengasah strategi siswa dalam pemecahan masalah dan berpikir kritis. Tidak hanya berfungsi untuk mengusir kebosanan siswa, ice breaking juga bermanfaat untuk mengasah strategi siswa dalam menghadapi suatu permasalahan.
Proses pemecahan masalah tersebut juga dapat melatih siswa berpikir kritis dengan cara yang menyenangkan.
Pembiasaan berpikir kritis semacam ini akan dapat membentuk pola pikir positif siswa terhadap arti belajar. Bahwa belajar juga dapat menyenangkan. Sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif.
Kelima, melatih kerja sama tim. Kerja sama tim dapat diniliai tidak hanya dari tugas kelompok. Melainkan dari kegiatan sederhana seperti ice breaking.
Banyak jenis ice breaking yang dapat dipilih untuk secara khusus menguji kerja sama tim siswa. Guru dapat menyesuaikan jenis ice breaking dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Keenam, meningkatkan motivasi siswa. Karena ice breaking menciptakan suasana yang menyenangkan dan asyik, maka siswa juga akan menjadi lebih ceria dan bersemangat. Energi yang didapat dari ice breaking tersebut akan dapat meningkatkan mood dan motivasi siswa dalam belajar.
Itulah peran ice breaking bagi pembelajaran efektif.
Metode-metode ice breaking yang dapat guru coba diantaranya adalah metode ceramah, studi kasus, ataupun simulasi dan permainan.
Berikut contoh-contoh ice breaking seru untuk pembelajaran.
- Kata berantai
Metode ini cocok digunakan untuk melatih konsentrasi dan daya ingat siswa. Permainan dimulai dengan guru menyebutkan topik yang akan dibahas. Misalnya makanan kesukaan. Maka guru menyebutkan satu makanan kesukaan, setelah itu menunjuk acak satu siswa untuk melanjutkan.
Siswa yang ditunjuk harus menyebutkan dahulu makanan kesukaan guru baru kemudian makanan kesukaannya. Begitu seterusnya.
- Kata kunci
Permainan ini bertujuan untuk melatih ketelitian siswa. Permainan kata kunci diawali dengan guru menetapkan satu kata kunci, misalkan saja kata kunci ‘semangat’.
Siswa diminta untuk mengatakan atau melakukan gerakan tertentu saat kata tersebut diucapkan. Misal tepuk tangan atau mengucap ‘siap hore’.
Guru kemudian bercerita dengan memasukkan kata kunci yang telah disepakati tersebut di tengah-tengah cerita.
Apakah Anda ingin meningkatkan kompetensi mengajar dan juga ingin naik pangkat? Mari ikuti berbagai pelatihan guru bersama e-guru.id. Daftar menjadi member dan akses pelatihan secara GRATIS. KliK LINK INI untuk mendaftar.
Penulis: Agriantika Fallent