Home / Kesiswaan

Selasa, 22 Maret 2022 - 12:55 WIB

Strategi Meningkatkan Karakter Sopan Santun Siswa

Sopan santun merupakan karakter yang baik. Sopan santun ditanamkan pada sisw guna melatih siswa untuk bisa menjaga sikap dan perilakunya kepada orang lain. Kesopanan adalalah bersikap lembut dan mencerminkan sikap sopan kepada orang lain. Sikap sopan ini juga pada zaman dulu adalah karakter yang dijunjung tinggi oleh kaum Bangsawan. Mereka sangat menjaga kehormatan diri dan orang lain.

Pengertian dari sopan-santun dalam Wikipedia dijelaskan bahwa sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Contoh-contoh norma kesopanan ialah:

  1. Memberi salam apabila bertemu dengan orang lain.
  2. Berbicara dengan halus dan tidak kasar.
  3. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.

Dalam kehidupan sehari-hari sering mengajarkan adab sopan santun sebagai wujud bentuk penghormatan terhadap orang lain. Meskipun orang lain tersebut berbeda usia, entah lebih muda atau lebih tua, namun tetaplah menjunjung tinggi rasa hormat terhadap mereka lebih khusus terhadap orang yang lebih tua.

Perwujudan sopan santun bisa diwujudkan melalui pendidikan di berbagai lingkungan baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Memunculkan karakter sopan santun ini baik pada Tuhan, diri, maupun orang lain perlu dilakukan pada anak sejak usia dini. Misi moral pertama dari sekolah-sekolah yang ada adalah untuk mengajarkan nilai-nilai dasar sopan santun terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Baca juga:   Siswa Perlu Bersiap, Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Bulan April

Macam-macam Kesopanan

  1. Kesopanan Berbahasa

Santun bahasa menunjukan bagaimana seseorang melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya secara lisan. Setiap orang harus menjaga santun bahasa agar komunikasi dan interaksi dapat berjalan baik. Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah komunikasi sangat menetukan keberhasilam pembicaraan.

  1. Sopan santun Berperilaku

Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal dengan santun   yang dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri dimanapun dan kapan pun. Santun yang tercermin dalaman perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya namung juga merupakan suatu proses yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lunturnya nilai-nilai kesopanan

Menurut Mahfudz (2010), berpendapat bahwa kurangnya sopan santun pada anak disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

  1. Anak-anak tidak mengerti aturan yang ada, atau ekspektasi yang diharapkan dari dirinya jauh melebihi apa yang dapat mereka cerna pada tingkatan pertumbuhan mereka saat itu
  2. Anak-anak ingin melakukan hal-hal yang diinginkan dan kebebasannya
  3. Anak-anak meniru perbuatan orang tua
  4. Adanya perbedaan perlakuan disekolah dan dirumah
  5. Kurangnya pembiasaan sopan santun yang sudah diajarkan oleh orang tua sejak dini
Baca juga:   Perilaku Membolos Siswa : Faktor Penyebab dan Dampaknya

Strategi Pembentukan Karakter Sopan Santun

Karakter sopan santun perlu dibentuk agar siswa mampu menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter ini bisa dilakukan menggunakan beberapa hal diantaranya yaitu :

  1. Menciptakan komunitas yang bermoral
  2. Disiplin moral
  3. Menciptakan ingkungan kelas yang demokratis: Bentuk Perteman Kelas
  4. Mengajarkan nilai melalui kurikulum
  5. Pembelajaran kooperatif
  6. Meningkatkan tingkat diskusi moral

Pembudayaan sopan antun di rumah dapat dilakukan melalui peran orang tua dalam mendidik anaknya. Orang tua dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Orang tua memberikan contoh-contoh penerapan perilaku sopan santun di depan anak. Contoh merupakan alat pendidikan yang sekaligus dapat memberikan pengetahuan pada anak tentang makna dan implementasi dari sikap sopan santun itu sendiri.
  2. Menanamkan sikap sopan santun melalui pembiasaan. Anak dibiasakan bersikap sopan dalam kehidupan sehari hari baik dalam bergaul dalam satu keluarga maupun dengan lingkungan.
  3. Menanamkan sikap sopan santun sejak anak masih kecil, anak yang sejak kecil dibiasakan bersikap sopan akan berkembang menjadi anak yang berperilaku sopan santun dalam bergaul dengan siapa saja dan selalu dapat menempatkan dirinya dalam suasana apapun. Sehingga sikap ini dapat diajadikan bekal awal dalam membina karakter anak.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik dengan cara klik pada link INI

Share :

Baca Juga

ide ice breaking SD

Kesiswaan

Membuat Suasana Belajar Lebih Kondusif dan Seru dengan Ice Breaking
tips lulus guru penggerak

Kesiswaan

Terapkan Kegiatan Ini untuk Proyek P5 Jenjang SD

Kesiswaan

Strategi Mengatasi Kasus Bullying di Sekolah
7 Gaya Belajar Siswa yang Wajib Guru Ketahui

Kesiswaan

Tri Pusat Pendidikan : Sinergi Menyukseskan Pendidikan

Kesiswaan

Begini Cara Membentuk Karakter Disiplin Siswa

Kesiswaan

Tips Berkomunikasi dan Menjalin Hubungan Baik dengan Lawan Jenis
ide ice breaking SD

Kesiswaan

Tips untuk Guru Menghadapi Siswa SD yang Nakal
Pentingnya Peran Guru dan Orang Tua Dalam Mencegah Kasus Perundungan /unsplash.com

Kesiswaan

Cara Mewujudkan Karakter Disiplin Siswa