Pengertian Management Diri
Management atau Self-management diartikan sebagai kemampuan mengatur diri dan mengarahkan diri. Kemampuan mengatur diri dapat mencegah individu dari perilaku maladaptif. Dalam penggunaan strategi ini diharapkan konseli dapat mengatur, memantau dan mengevaluasi dirinya sendiri untuk mencapai perubahan kebiasaan tingkah laku yang lebih baik. Berikut beberapa pendapat dari para ahli tentang konsep self-management :
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa self-management merupakan upaya mendorong diri sendiri untuk maju, untuk dapat mengatur, memantau dan mengevaluasi dirinya sendiri dalam mencapai perubahan kebiasaan tingkah laku yang lebih baik dalam kehidupan pribadi melalui tahap menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur tersebut, dan mengevaluasi efektivitas prosedur tersebut.
Langkah Management Diri
Dalam pelaksaanan teknik menejemen diri ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Ada tiga tahap dalam menejemen diri yaitu: tahap monitor diri atau observasi diri, tahap evaluasi diri dan tahap pemberian pengukuh, penghapus atau hukum. Kemudian di bawah ini ada sebelas langkah management diri yang bisa dilakukan :
- Mengidentifikasi dan mencatat perilaku sasaran, antiseden-antiseden serta konsekuen-konsekuenya. Langkah ini melibatkan pementauan diri dimana subyek mengumpulkan baselin data mengenai perilaku yang akan diubah sebagai asesmen masalah
- Subyek atau klien mendefinisikan secara ekspresitif perilaku, kondisi dan tigkat perubahan yang diinginkan
- Konselor atau pengubah menjelaskan teknik-teknik menejemen diri
- Pengubah harus menekankan bahwa klien harus memilih bererapa teknik yang melibatkan penataan kembali antiseden dan konsekuen serta mengatministrasikan
- Komitmen klien secara verbal dengan apa yang seberapa banyak tingkah laku yang diinginkan serta langkah-langkah apa yang hendak dilakukan untuk mencapainya
- Konselor menjelaskan tentang bagaimana penggunaan teknik menejemen diri yang telah dipilih.
- Klien berlatih menggunakan teknik yang telah dipilih
- Klien mengunakan teknik yang dipilih dalam situasi yang nyata
- Klien memantau dan mencatat frekuensi penggunaan teknik dan perubahan tingkah laku sasaran
- Klien bersamam-sama konselor mengevaluasi tujuan yang diinginkan dengan cara menelaah data yang dikumpulkan klien
- Memetakan atau membukukan perolehan data, untuk dapat memperoleh dukukungan diri sendiri dan dukungan dari lingkungan.
Teknik Management Diri
Sebagai salah satu teknik dalam modifikasi tingkahlaku, menejemen diri tetap berpijak pada behaviorime, yang menekankan peran lingkungan dengan pembentukan tingkahlaku.oleh karena itu beberapa strategi dalam manajemen diri tetap terkait dengan perekayasaan lingkungan, hanya saja yang merekayasa adalah subyek yang diubah sendiri. Steward dkk (1978) mengemukakan empat strategi dalam menejemen diri:
- Memantau diri sendiri (self monitoring)
Pantau diri merupakan suatu proses dimana klien mengamati dan mencatat segala sesuatu tentang dirinya sendiri dan dalam interaksinya dengan lingkungan, baik menyangkut tingkah laku yang akan diubah maupun tingkah laku yang diinginkan.
Pantau diri sangat bermanfaat bagi evaluasi, bahkan para praktisi telah membuktikan bahwa panatu diri dapat menghasilkan perubahan,yaitu dengan mengumpulkan bahan tingkah lakunya. Dalam pelaksanaanya pantau diri melalui beberapa tahap yaitu: (a) Menjelaskan rasional atau alasan tentang perlunya pantau diri, (b) Mendiskripsikan respons, (c) Mencatat respons, (d) Memetakan respons, (e) Mensyangkan data, (f) Analisis data
- Kendali stimulus
Kendali stimulus menekankan pada penataan kembali atau modifikasi lingkungan sebagai isyarat khusus atau anteseden. Prinsip untuk mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan adlah penataan awal mengubah isyarat yang dihubungkan dengan tempat tingkah laku, yaitu penataan awal isyarat yang menyebabkan sulitnya tingkah laku tertentu yang dilakukan,dan pengaturan isyarat karena dapat dikendalikan oleh orang lain.
- Memanipulasi Tanggapan
Bagian ini merupakan bentuk manajemen diri dalam hal menata tingkah laku atau respon. Untuk mengubah tingkah laku bukan sja mengontrol anteseden,tetapi juga perlu menggarap atau menata tingkah laku atau respons itu sendiri.
- Memanipulasi konsekuen
Konsekuen merupakan pembentukan tingkah laku yang sngat penting baik memperkukuh tingkah laku maupun memperlemah. Konsekuen tersebut dapat berasal dari luar maupun dari dalam diri seseorang.
Alasan Pentingnya Guru Melakukan Management Diri
Setelah pembahasan di atas mengenai management diri, langkah dan teknik dalam management diri. Berikut akan diuraikan alasan mengapa seorang guru penting melakukan management diri. Seperti kita ketahui bahwa management diri itu sendiri adalah upaya mendorong diri sendiri untuk maju, untuk dapat mengatur, memantau dan mengevaluasi dirinya sendiri dalam mencapai perubahan kebiasaan tingkah laku yang lebih baik dalam kehidupan pribadi melalui tahap menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur tersebut, dan mengevaluasi efektivitas prosedur tersebut.
Dengan kata lain management diri seorang guru didalamnya terdapat upaya untuk menjadikan diri lebih maju lebih baik dalam kehidupan pribadinya sehingga mampu menentukan dan mengevaluasi setiap perilakunya berdasarkan prosedur yang ada. Tentu, ini menjadi langkah awal bagi guru untuk memperhatikan dirinya sendiri dan melakukan mangement diri sebaik mungkin guna mendukung kepribadian dirinya dan pekerjaannya.
Nah, guru sangat penting untuk melakukan management diri. Hal ini karena seorang guru memiliki tugas dan kewajiban yang banyak. Selain itu, seorang guru tentu juga memiliki peran yang lain selain di sekolah seperti menjadi seorang ibu, menjadi istri, atau menjadi seseorang yang memiliki jabatan tertentu di masyarakat.
Ini dia 3 alasan pentingnya guru melakukan management diri :
Pertama, Guru adalah sosok panutan. Seorang guru ibarat menjadi artis bagi muridnya. Dia begitu terkenal dan mudah diingat oleh murid-muridnya. Apalagi bila menjadi guru idaman atau favorit para siswanya tentu guru tersebut segala tindak tanduknya, perilakunya, tutur katanya pasti akan menjadi sorotan. Bahkan tidak sedikit murid yang menirukan perilaku guru tersebut. Nah, apabila seorang guru mampu melakukan management diri dia mampu mengontrol dirinya sendiri serta menunjukkan setiap sisi yang terbaik tentu ini akan menjadikan seorang guru memiliki citra yang baik di muridnya.
Kemudian, seorang guru tersebut sudah mampu memilah dan memilih mana yang baik dan tidak baik dengan adanya management diri yang baik. Oleh sebab itu, setiap yang ditampilkan segala aktivitas guru tersebut pun sudah dikelola dengan baik. Maka tidak jarang guru yang mampu melakukan mangement diri akan memiliki jadwal terstruktur rapi apa saja yang akan dilakukannya ketika di sekolah. Selain itu, guru tentu tidak akan sembarangan dalam memberikan pelajaran kepada muridnya karena sudah melakukan perencanaan sebelumnya. Jadi, apa yang disampaikan akan betul-betul sampai kepada muridnya.
Kedua, Mampu membedakan tugas dan kewajibannya. Guru yang menerapkan management diri harus mampu membedakan tugas dan kewajibannya menjadi seorang guru. Jadi ketika peran dia menjadi seorang guru maka akan melaksanakan tugas dan kewajibannya. Seperti membuat RPP, silabus, program tahunan, program semester, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian,evaluasi dan sebagainya. Artinya, guru mampu membagi setiap waktu agar semua tugas dan kewajibannya tidak ada yang lalai. Kemudian, dengan adanya management diri guru juga jadi mengetahui bahwa tidak semua pekerjaannya harus bisa selesai dalam satu waktu.
Ketiga, Menjadikan seorang Guru terus berpikir maju. Seorang guru tidak boleh hanya diam saja tidak melakukan apapun untuk mengupgrade diri dan keilmuannya. Ketika melakukan management diri maka akan tahu mana kebutuhan yang kiranya bisa menunjang profesinya untuk lebih maju.
Kamu seorang guru? Sudah melakukan management diri belum nih? Jika belum, semoga bisa segera ya dan semoga artikel ini membantu kamu untuk memudahkan kamu melakukan management diri.
Penulis : Gesti Rosdiana