Penulisan Best Practice– Sebagai guru yang ingin menyusun best practice, sebaiknya mempelajari penulisan best practice yang benar. Jika dilihat dari arti kata harfiahnya, best practice berarti praktek kebaikan, yang terbaik dilakukan oleh seseorang. Di mana kemudian best practice ini menggambarkan tentang pengalaman terbaik atas keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas atau profesinya.
Karena berprofesi sebagai guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, pasti mempunyai banyak pengalaman yang menarik, seperti berhasil mengatasi berbagai problem atau permasalahan pendidikan dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Selanjutnya pengalaman dituangkan dalam bentuk karya bernama best practice, yang tentu akan dapat menginspirasi orang lain ataupun tenaga pendidik untuk meningkatkan daripada mutu pendidikan.
Aturan Penulisan Best Practice
Karena format penulisan best practice berupa sebuah laporan. Di mana aturan penulisan best practice adalah serupa dengan karya ilmiah. Oleh karena itu guru menuliskan tentang pengalamannya, saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah terkait.
Pengertian yang lain tentang best practices adalah serupa karya ilmiah bernama makalah, yang berisi tentang tinjauan atau gagasan pengalaman terbaik, daripada guru dalam pendidikan formal kegiatan belajar mengajar nya di kelas. Selanjutnya fungsi dari karya ilmiah best practice adalah untuk mengatasi masalah serupa di kemudian hari, terkait dengan proses pendidikan secara formal.
Di mana tujuan best practice sendiri adalah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, membangun kepekaan, dan kemampuan berpikir secara kritis, sehingga melahirkan beragam inovasi terbaru dalam penyelenggaraan layanan pendidikan, meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, dalam rangka mencapai standar nasional pendidikan.
Penulisan best practice merupakan pengalaman terbaik yang dibuat guru atau kepala sekolah, yang berisikan laporan daripada pengalaman nyata atau faktual dalam memecahkan berbagai masalah dalam melaksanakan tugas atau pengelolaan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Sejurus kemudian penulisan best practice dimasukkan ke dalam ranah atau karya ilmiah.
Oleh karena itu, bagi guru yang berencana atau akan menulis best practice adalah sangat perlu melakukan pencatatan proses kegiatan mengajar yang dia lakukan, mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang dia lakukan. Selanjutnya hasil daripada pencatatan, dapat digunakan oleh guru untuk penulisan best practice, yaitu sebagai bahan rujukan oleh guru yang lain dan bisa digunakan secara berlanjut.
Terlebih dengan seorang guru menulis best practices, adalah bisa digunakan untuk naik pangkat. Yaitu dapat menambah jumlah dari total angka kredit guru dalam proses kenaikan pangkat.
Karena best practice merupakan laporan yang disusun oleh guru, maka bisa digunakan untuk mengajukan naik pangkat, sehingga bisa naik jabatan dan juga menambah financial. Yaitu jika seorang guru telah menulis best practise dan lolos, maka dia akan mendapatkan angka kredit guru senilai 2 poin.
Unsur-unsur Best Practice
Berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi atau faktor dalam penulisan best practice, karena best practice merupakan laporan seperti karya ilmiah atau makalah, maka ada unsur-unsur yang harus ada, antara lain:
- Data akurat: data yang dibuat atau penulisan harus sesuai dengan kenyataan dan logis
- Data sesuai dengan fakta
- Data dalam penulisan best practice bersifat objektif, dengan tidak memberikan opini dalam tulisan.
- Penulisan best practice adalah sistematis atau berurutan. Menulis best practice yang baik adalah dengan pembahasan yang sesuai dan menyeluruh, sehingga bisa dipahami oleh pembaca.
- Best Practice dapat diuji kebenarannya. Hal yang paling penting dalam penulisan best practices adalah tulisan dapat diuji kebenarannya.
Syarat Penulisan Best Practice
Sebuah pengalaman yang guru alami ketika melakukan kegiatan belajar, bisa dikategorikan dalam best practices, kemudian dapat digunakan untuk penulisan best practice jika:
- Metode yang dibuat oleh guru itu sangat inovatif dan bisa memecahkan masalah.
- Metodenya telah terbukti berhasil dapat memberikan perbedaan yang semakin lebih baik daripada sebelumnya.
- Metodenya mampu mengatasi berbagai persoalan dan bisa digunakan untuk berkelanjutan atau secara terus-menerus
- Metode yang digunakan bisa menjadi inspirasi dari pada teman sejawat atau guru lainnya
- Terakhir adalah metode yang digunakan itu memberikan keberhasilan dan bersifat efisien serta ekonomis.
Susunan Penulisan Best Practice
Susunan Best Practice itu sendiri adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teori dan Daftar Pustaka, Bab III Metode Pemecahan Masalah dan Pembahasan Hasil, terakhir adalah Bab IV Simpulan dan Saran.
Format penulisan best practice adalah seperti karya ilmiah, yang memiliki pengertian karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan, dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.
Format laporan best practice terdiri dari bagian awal, bagian isi, bagian akhir, dan bagian penunjang atau tambahan.
- Bagian Awal
Bagian ini terdiri atas halaman judul, halaman pernyataan keaslian naskah lomba bermaterai cukup, halaman lembar persetujuan dari atasan langsung dan atau pejabat terkait, kata pengantar, abstrak atau ringkasan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
- Penulisan Bagian Isi
Isi di bagian best practice harus mencakup daripada: pendahuluan, metode pemecahan masalah, pelaksanaan pembelajaran dengan metode, dan hasil yang ingin dicapai atau tujuan.
Pendahuluan: adalah menuliskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan daripada menulis dan metode pembelajaran, hingga manfaat best practices yang dituliskan.
Metode dalam pemecahan masalah penulisan best practice: akan menyajikan berbagai macam teori yang telah dikemukakan oleh pendahulu, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan rujukan, dan di sini Anda bisa menulis tentang cara yang Anda gunakan untuk memecahkan daripada masalah terkait.
Pelaksanaan dan hasil yang ingin dicapai daripada metode pembelajaran yang telah dilakukan: selanjutnya dalam penulisan best practice bagian pelaksanaan serta hasil yang ingin dicapai, akan menguraikan tentang pelaksanaan best practice terkait. Di mana kegiatan pembelajaran dilakukan, waktunya, hingga perangkat atau instrumen yang guru gunakan. Sementara untuk bagian hasil, harus menuliskan tentang pemecahan masalah yang telah dilakukan atas keberhasilan pembelajaran, dan menyertakan tentang berbagai informasi yang dapat mendukung daripada laporan best practise yang ditulis.
- Penulisan Bagian Akhir
Dalam penulisan bagian akhir best practice, harus berisi tentang kesimpulan, rekomendasi, dan refleksi daripada pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru terkait. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, yang merupakan hal-hal dari pengalaman terbaik oleh penulis best practice. Selanjutnya pada bagian saran atau rekomendasi ini, ditunjukkan oleh penulis kepada guru-guru terkait atau teman sejawat, guna meningkatkan mutu pendidikan.
- Penulisan Bagian Tambahan
Penulisan best practice pelengkap atau tambahan harus terdapat: daftar pustaka serta lampiran, yang digunakan untuk membuat laporan.
Lampiran dalam best practice ini antara lain: daftar hadir, foto kegiatan, contoh instrumen yang telah diisi, media atau alat yang digunakan, hasil best practice (hasil kerja, bukti yang menggambarkan perubahan setelah melaksanakan best practice), dan seminar hasil penulisan best practice (dilampirkan bukti pelaksanaan).
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!