Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang kerapkali menjadi perhatian di negeri sebab sebagian guru merasa bahwa peserta didik akan mengalami peningkatan baik di ranah pengetahuan maupun keterampilan secara signifikan.
Maka dari itu, banyak para pakar pendidikan yang berusaha untuk menciptakan beragam inovasi maupun kreasi agar terwujud pembelajaran kooperatif dengan beragam varian.
Beberapa pakar pendidikan tentu memiliki penjelasan yang berbeda mengenai variasi dari pembelajaran kooperatif. Berdasar pakar pendidikan, Rumini, mengemukakan bahwa idealnya pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa variasi.
Pertama, pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT (Team Game Tournament). Jenis ini mengharuskan guru untuk membentuk peserta didik dalam beberapa kelompok agar bisa saling membantu dalam proses pemahaman materi. Pun para peserta didik bisa bekerjasama dalam pengerjaan tugas ketika berperan sebagai anggota kelompok.
Pada pelaksanaannya, TGT biasanya menggunakan beberapa kartu yang berisikan soal maupun kunci jawaban. Nantinya, setiap peserta didik akan saling berkompetitif sebagai perwakilan kelompoknya. Guru akan membagikan kartu – kartu soal tersebut dan pemain harus mengambilnya secara acak. Nantiny, soal tersebut akan dilaksanakan secara individu oleh semua pemain sampai waktu yang diberikan sudah habis.
Kedua, jenis pembelajaran mode STAD alias Student Team Achievement Division). Varian ini membutuhkan para peserta didik untuk terbagi dalam beberapa kelompok kecil dan mereka akan menggunakan suatu lembaran kerja agar materi pelajaran dapat mereka kuasai. Antar anggota bisa membantu satu sama lain.
Proses penerapannya meliputi, teridri dari : 1) tahapan penyajian materi, 2) tahapan kerja kelompok, 3) tahapan tes individu, 4) penghitungan skor pengembangan individu dan 5) tahapan pemberian penghargaan pada setiap kelompok.
Ketiga, jenis pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran ini menjadikan para peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dan sifatnya tidak sama baik dari level kompetensi maupun tingkat pengetahuannya. Para guru nantinya akan memberikan materi pelajaran pada setiap anggota kelompok.
Kemudian setiap kelompok dapat berdiskusi bersama mengenai materi yang sudah dibagikan. Setelah diskusi berlangsung, guru membentuk kelompok baru kembali. Kelompok baru ini biasa disederhanakn dengan sebutan kelompok ahli. Sehingga dalam satu kelompok, semua anggota akan mendemonstrasikan atau mempresentasikan hasil diskusi materi tertentu.
Keempat, jenis varian GI (grup investigation). Varian ini mewajibkan para peserta didik untuk aktif bekerja pada kelompok kecil dan memberikan tanggapan pada berbagai projek kelas. Nantinya, setiap kelompok akan diusahakan untuk mendapat sub topic untuk bisa dibahas bersama. Di akhir sesi, setiap anggota kelompok harus menggunakan proses kegiatan penelitian agar dapat meraih tujuan kelompoknya.
Nah, itulah beberapa varian pembelajaran kooperatif dan penjelasan singkat terkait penerapannya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)