Di masa pandemi Covid-19 banyak sekali aktivitas tatap muka yang dilakukan secara daring. Mulai dari bekerja, rapat, seminar, sosialisasi, hingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Semua kegiatan belajar mengajar yang mulanya dilakukan di sekolah, sekarang dengan mudah dilakukan lewat video telekonferensi. Sehingga muncul istilah work form home dan pembelajaran daring. Guru-guru mau tidak mau harus menyampaikan materi secara virtual, pertemuan jarak jauh. Maka semua kegiatan yang sifatnya tatap muka dialihkan/diganti lewat metode realitas virtual/ralitas maya. Sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat juga berdasarkan konsep realias virtual. Rencana pelaksanaan pembelajaran daring yang dibuat pun perlu penyesuaian, berbeda dengan ketika kita membuat RPP luar jaringan (luring). Berikut format atau langka-langkah pembuatan RPP berbasis virtual/komunikasi maya berikut ini.
1. Identitas
Pertama yang harus ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran secara umum adalah identitas. Identitas dapat dimulai dengan judul “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daring Kurikulum Merdeka“. Kemudian bisa mencantumkan satuan pendidikan/nama sekolah, mata pelajaran, kelas (semester), materi pokok, dan alokasi waktu. Agar lebih rapi bagian identitas dapat diberikan border persegi di sekelilingnya.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang baik dibuat berdasarkan kebutuhan ketercapaian pengetahuan yang akan diterima oleh siswa. Jadi buatlah tujuan pembelajaran yang dapat diukur secara kongkret, tidak bersifat abstrak. Biasanya tujuan pembelajaran yang baik tidak terlalu banyak, tiga poin cukup asal sudah memuat parameter ketercapaian siswa dalam menerima pembelajaran.
3. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah sederhana pada umumnya berisi tiga sesi kegiatan. Yaitu sesi pembuka, sesi inti, dan terakhir sesi penutup. Buatlah tabel dengan bagian judul perbagian adalah kegiatan, deskripsi kegiatan, media (daring), dan alokasi. Kemudian buat secara runtut langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang kita punya. Biasanya sesi pembuka berisi salam pembukaan, merefleksi pembelajaran sebelumnya, dan bisa ditambahkan dengan ice breaking jika memang diperlukan. Kemudian kegiatan inti merupakan penyampaian materi dan intruksi berbasis digital/virtual. Pada sesi ini, materi sudah dikonsep dengan media pembelajaran interaktif (canva, powtoon, edpuzzle) agar mudah diterima serta efektif dalam pembelajaran daring. Yang terakhir adalah penutup yang berisi pemberian reward kepada siswa yang aktif, penyimpulan materi, salam penutup.
4. Penilaian Siswa
Pada bagian penilaian ini dapat diisi melalui metode penugasan ataupun respon siswa dalam menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Metode lain juga dapat dilakukan dengan melihat apakah siswa mengikuti pelajaran daring secara penuh atau tidak. Biasanya ada dua penilaian, yaitu penilaian sikap dan penilaian pengetahuan. Penilaian ini juga dapat ditambahi dengan parameter khusus untuk mapel yang disampaikan.
5. Refleksi Kegiatan Belajar Mengajar
Refleksi dapat dilakukan melalui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Jika memang tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang sudah ditetapkan maka perlu adanya evaluasi pembelajaran. Baik evaluasi dari pihak pendidik maupun siswa itu sendiri. Evaluasi dari pihak pendidik dapat dilakukan dengan cara melihat kembali proses belajar mengajar dan ketersampaian materi kepada siswa. Sedangkan untuk siswa sendiri dapat dilakukan dengan memberi tugas remidial.
6. Tempat, Tanggal, dan Yang Mengetahui
Identitas ini berisi tempat dan tanggal pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu juga terdapat penanda pembuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan diketahui dan ditanda tangani oleh kepala sekolah. Dengan adanya bagian ini maka rencana pelaksaan pembelajaran telah sah dan dapat dipakai untuk proses kegiatan belajar mengajar oleh guru.
