Kompetensi guru untuk mengajar di sekolah inklusi sedikit berbeda dengan guru yang mengajar di sekolah konvensional.
Pendidikan inklusif sendiri merupakan salah satu terobosan lembaga pendidikan untuk mewujudkan kecerdasan siswa sebagaimana yang diinginkan oleh para pendiri bangsa.
Pendidikan tersebut memang difungsikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar mereka lebih mendapatkan perhatian dari para guru yang sesuai di bidangnya.
Tentu saja, pendidikan hanya sekedar nama saja bila tidak ada sinergitas dari berbagai pihak baik dari orangtua, guru maupun para tenaga kependidikan serta utamanya siswa.
Salah satu hal yang menjadi pendukung utama agar pendidikan inklusif dapat berjalan lancar dan berhasil mewujudkan cita – cita yakni dengan memahami kompetensi guru sebagai pendidik yang mengabdikan diri di lembaga pendidikan inklusif. Lantas, apa saja kompetensi yang harus dimiliki?
Kompetensi Pendidik untuk Wujudkan Keberhasilan Pendidikan Inklusif
Idealnya, pendidik inklusif maupun reguler seperti biasa, sejatinya memiliki kompetensi yang sama. Hanya saja, terdapat beberapa persyaratan tertentu untuk menunjang keberhasilan pendidikan inklusif. Beberapa diantaranya yakni :
Pertama, pendidik harus memahami visi, misi maupun tujuan pendidikan inklusif. Hal ini untuk menyelaraskan tujuan para pendidik yang sudah mengabdikan diri sebagai pendidik dalam lembaga inklusif. Maka dari itu, dalam proses rekrutmennya, para pendidik akan ditanya secara serius terkait ketiga hal dasar tersebut.
Kedua, pendidik memiliki pemahaman yang cukup serta terampil dalam mengenali karakteristik siswa. Siswa ABK biasanya tentu memiliki ciri tersendiri sebagai bentuk gaya belajar yang harus menjadi catatan setiap pendidik.
Ketiga, pendidik memiliki kemampuan serta bersikap terampil dalam melaksanakan berbagai asesmen, mendiagnosa, serta mengevaluasi di bidang pengajaran.
Keempat, pendidik memiliki pemahaman serta wawasan yang luas terkait materi. Selain itu, juga memiliki cara dan strategi yang terampil dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa.
Kelima, pendidik memiliki keterampilan dalam menyusun perencanaan serta pengelolaan pembelajaran yang berkaitan dengan pengelolaan perilaku serta bagaimana cara siswa berinteraksi dengan sekitar.
Keenam, pendidik memiliki kemampuan untuk turut dalam mengadakan komunikasi baik sesama internal maupun kolaborasi dengan kemitraan.
Cara Meningkatkan Kualitas Pendidik pada Lembaga Inklusif?
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidik yakni dengan mengadakan kegiatan Ipteks bagi masyarakat. Terdapat beberapa target dari kegiatan tersebut diantaranya yakni :
Pertama, mengajak kedua pihak mitra sebagai motivator dan fasilitator berbagai sekolah inklusi. Sehingga para pendidik dapat mengetahui tingkat kebutuhan dari ABK terutama dari aspek kesehatan.
Kedua, adanya kegiatan tersebut juga dapat memberikan pengajaran bagi pendidik untuk menjadi seorang guru yang ramah di lembaga tempat mengabdi.
Ketiga, pendidik juga dapat melakukan observasi awal pada proses tumbuh kembang siswa.
Nah, demikian ulasan yang berkaitan dengan kompetensi guru yang harus dimiliki sebelum mengabdikan diri pada lembaga inklusif. Semoga ulasan ini bermanfaat. Salam pendidikan!
