Kian hari, kasus kekerasan seksual bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga terjadi pada anak-anak. Dan mirisnya, pelaku-pelaku penyimpangan ini ada yang mempunyai latar belakang pendidikan cukup tinggi, sementara yang menjadi korban adalah anak-anak yang masih berusia SD.
Berdasarkan data yang ada di Komisi Perlindungan anak Indonesia, mulai dari 2010 sampai dengan 2014, ada sekitar 21.869.797 kasus. Di dalamnya terdiri dari kekerasan seksual dan juga pelanggaran hak terhadap anak.
Tentu, ada banyak sekali faktor yang melatarbelakangi terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual ini. Salah satunya adalah karena masih minimnya pengetahuan dan pemahaman seputar pendidikan seksual pada anak.
Ketidaktahuan tersebut menyebabkan anak-anak susah membentengi dirinya dari kekerasan seksual dan melakukan perlawanan saat terjadi kekerasan seksual yang terjadi pada mereka. Apalagi di era ini, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat, tanpa batas ruang dan waktu.
Mungkin, jika informasi yang tersebar cepat hanya seputar yang baik-baik saja tidak menjadi masalah. Sayangnya, berita atau informasi yang buruk juga menyebar tidak kalah cepatnya. Sehingga bisa membuat rasa ingin tahu tentang seks terus meningkat.
Dengan demikian, semua orang bisa memanfaatkan informasi untuk mengakses seputar seks tersebut tanpa pengawasan dan filter. Kemudian semua itu akan berdampak terjadinya misinformasi terhadap apa yang sudah dibaca dan juga dilihatnya.
Sehingga tindakan yang salah tersebut membuat ingin mencoba, sampai akhirnya terjadilah kekerasan seksual dan juga pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Dan yang cukup menyedihkan adalah, pendidikan seks bagi anak masih cukup dianggap hal yang tabu di tanah air kita. Padahal, pendidikan satu ini mempunyai peran yang penting untuk dipahamkan kepada mereka, khususnya bagi yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Hal ini karena perkembangan biologisnya mulai terjadi. Maka, dengan adanya pendidikan seks sejak dini, akan membuat mereka memiliki benteng pertahanan dari kekerasan seksual dan juga memiliki pemahaman yang benar terhadap seks. Sehingga akan membuat risiko kekerasan seksual pada anak menurun.
Pendidikan seksual ini perlu dilakukan adalah upaya pengajaran dan memberikan informasi yang tepat tentang masalah seksual. Informasi ini nantinya akan membahas mengenai fungsi organ reproduksi yang memang didukung dengan penanaman moral, komitmen, etika, dan juga agama. Supaya tidak lagi terjadi yang namanya penyimpangan.
Oleh karena itu, pendidikan seks ini menjadi hal yang sangat penting ditanamkan sejak kecil. Karena menjadi cikal bakal pendidikan ketika mereka dewasa nanti dalam menjalankan kehidupannya yang bermakna.
Bahkan, banyak ahli yang sepakat, bahwa anak-anak memang seharusnya sudah mendapatkan pendidikan seksualitas, sesuai tahap perkembangan kedewasaannya. Untuk tujuannya jelas, bahwa pendidikan ini akan membantu mereka untuk mengetahui materi biologi, dan menjadi benteng mereka.
Itulah pentingnya peranan pendidikan seks pada siswa sekolah dasar yang harus kita pahami. Semoga bermanfaat.