Di antara metode belajar yang perlu diketahui oleh guru adalah metode belajar time out. Pembelajaran dengan metode ini akan dapat memaksimalkan pembelajaran khususnya mendidik siswa dalam hal kedisiplinan.
Menjadi seorang siswa yang disiplin tentu tidak mudah. Sebab kedisiplinan merupakan hasil dari aktifitas siswa sehari – hari yang sudah belajar terkait tanggung jawab dan menjadi seseorang yang menjaga waktu.
Sekolah merupakan salah satu tempat bagi siswa untuk belajar disiplin. Bila siswa tidak dapat mematuhi aturan dan menjadi disiplin, maka dia akan mendapat reward dari para guru.
Berbagai hal telah dilakukan oleh para guru salah satunya yakni dengan memberikan penugasan, maupun siswa harus melakukan sesuatu yang berkaitan dengan cara pendisiplinan. Salah satu metoded efektif yang dapat dilakukan guru yakni dengan menerapkan metode belajar time-out.
Metode time-out biasanya diterapkan oleh para guru guna mendisiplinkan siswa manakala sudah melakukan pelanggaran atau telah melampaui batas aturan yang ditetapkan.
Jika siswa dibiarkan melanggar aturan, maka secara tidak langsung akan membuat siswa merasa wajar untuk melakukan kesalahan.
Padahal siswa perlu belajar agar mereka dapat bertaubat dengan kesalahan yang mereka perbuat dan tidak mengulanginya lagi.
Menurut psikolog dari Amerika Serikat, Arthur W. Staats, metode tersebut dapat meningkatkan kedisiplinan siswa melalui beberapa tahapan yakni mengkomunikasikan, mengevaluasi, menenangkan serta tahapan menghentikan perbuatan imoral yang dilakukan. Hanya saja, tidak semua perbuatan imoral siswa menggunakan metode time-out sebagai solusinya. Tentu memerlukan situasi lain.
Bagaimana Tahapan Melakukan Metode Time-Out?
Cara melakukan metode tersebut sederhananya yakni dengan memindahkan siswa pada situasi lain yang memunculkan ketenangan pada diri siswa. Jika siswa dibiarkan pada situasi tersebut, maka metode tersebut tidak dapat diterapkan. Berikut beberapa perilaku yang dapat teratasi dengan metode time-out.
1. Siswa yang Melakukan Tindakan Bahaya
Siswa yang sering melakukan tindakan bahaya tanpa menyadari kesalahannya, merupakan salah satu perilaku yang bisa diselesaikan secara bertahap dengan metode time-out. Guru perlu memberikan pengertian pada siswa agar mereka tidak melakukan kesalahan lagi.
2. Siswa yang tidak Mendengarkan Orangtua
Siswa yang tidak terbiasa dan malah membantah pernyataan orangtua, dapat diatasi dengan menggunakan metode tersebut. Sang guru dapat menerapkannya secara berangsur – angsur. Dengan demikian, maka siswa dapat lebih patuh dan mau mendengarkan pernyataan orangtuanya.
3. Siswa yang Melanggar Kesepakatan Bersama
Perilaku lainnya yakni kondisi siswa yang kerap melakukan pelanggaran. Pelanggaran yang mereka buat tentu akan menjadikan siswa terbiasa dengan pelanggaran atau bahkan merasa bahwa hal tersebut wajar dilakukan.
Terkadang tidak semua perilaku tidak baik berasal dari siswa sendiri. Namun juga terjadi karena pembelajaran sekitar bisa dari teman – temannya maupun lingkungan di rumah. Maka dari itu, penting bagi guru, orang tua dan lingkungan untuk mengajarkan perilaku baik serta bersinergi menerapkan metode tersebut.
Demikian ulasan terkait metode belajar time-out. Semoga bermanfaat.
