Discovery Learning – Pembelajaran penemuan merupakan salah satu konsep belajar yang bisa diterapkan di jenjang menengah maupun sampai Perguruan Tinggi. Kebijakan ini secara tidak langsung akan menjadikan peserta didik dapat mengikuti proses belajar secara mandiri dan aktif.
Selain itu, konsep ini juga dapat menjadikan peserta didik pasif mau tidak mau harus terjun langsung dalam pembelajaran discovery learning. Dalam penerapannya, discovery terbagi menjadi dua varian di antaranya yakni free discovery learning danguided discovery learning.
Varian pertama yakni free discovery learning. Varian ini merupakan pembelajaran yang sifatnya bebas dan tidak menyertakan guru menjadi fasilitator. Peserta didik merupakan pemeran utama yang bertanggung jawab pada materi yang akan dipelajari.
Maka dari itu, kepekaan terhadap materi sangatlah dibutuhkan. Besar kemungkinan guru maupun dosen hanya akan memberikan arahan di sesi pertemuan awal, kemudian di beberapa pertemuan berikutnya berisikan serangkaian kegiatan belajar dengan melakukan beragam tahapan.
Salah satu karakter yang perlu terwujud dan meningkat dalam diri peserta didik yakni kepekaan dalam diri baik terhadap konten yang akan dikaji dan ditemukan solusi masalahnya maupun antar sesama peserta didik. Biasanya varian ini digunakan di jenjang perguruan tinggi sebab perkembangan kognisi mereka sudah meningkat secara signifikan.
Varian lainnya yakni guided discovery learning. Pelaksanaannya masih membutuhkan peran guru untuk menjadi pemandu dan fasilitator. Tujuan dari peran guru sebagai fasilitator yakni agar dapat menunjang keberpengaruhan dari pembelajaran penemuan.
Dalam penerapannya, guided discovery akan diujicobakan pada beberapa pertemuan. Namun perlu dipahami bahwa mereka harus sudah mendapatkan informasi jelas dan serinci mungkin. Hal ini akan mempermudah peserta didik menyelesaikan penemuannya.
Cara Mengimplementasikan Discovery Learning
Untuk melaksanakannya di dalam kelas, berikut beberapa tahapan yang perlu dipahami :
1. Pemberian Stimulus alias Rangsangan
Tahapan pertama yakni memberikan rangsangan pada peserta didik. Tahapan ini penting mengingat mereka masih membutuhkan motivasi terutama dari para guru supaya bisa lebih berkomitmen dan fokus pada proses belajar mengajar.
2. Tahapan Identifikasi Permasalahan
Kemudian tahapan lainnya yakni melakukan identifikasi pada permasalahan yang didapatkan. Proses ini perlu ditegasi oleh para guru dalam pemberian pertanyaan agar peserta didik dapat lebih mendalami tugas dan melakukan tahapan kedua secara maksimal.
3. Tahapan Pengumpulan Data
Kemudian peserta didik akan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan tersebut dilaksanakan dengan cara mencari beragam informasi di sumber – sumber yang relevan. Hal ini bertujuan agar seluruh rumusan pertanyaan dapat terselesaikan.
4. Tahapan Proses Akhir
Tahap selanjutnya yakni gabungan dari pengolahan data, pembuktian maupun proses verifikasi. Semua rangkaian ini akan dilakukan oleh para peserta didik sebelum akhirnya menarik kesimpulan.
Nah, demikian ulasan mengenai varian discovery learning dan strattegi implementasinya. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)