Budaya gotong royong merupakan salah satu akar budaya bangsa Indonesia. Hal tersebut perlu terus dilestarikan melalui sistem pendidikan di sekolah.
Meningkatkan pendidikan di negeri tentu bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dikonsep secara matang untuk mewujudkan sistem pendidikan yang tidak tumpang tindih.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan dapat memberikan kesejahteraan baik bagi tenaga kependidikan maupun siswa serta orangtua sebagai pendukung satuan pendidikan dalam menjalankannya.
Budaya gotong royong ini menjadi salah satu aspek penting yang relevan dengan agenda prioritas Mendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim. Dalam agenda prioritas tersebut, Bapak Nadiem menegaskan bahwa pendidikan dan kebudayaan harus saling bersinergi.
Dalam acara tersebut, tema yang diangkat yakni berkaitan dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” setelah era pandemi berlangsung. Hal ini ini relevan dengan budaya gotong royong yang menjadi salah satu nilai dasar bagi bangsa Indonesia.
Perhelatan G20 dalam bidang Education dan Culture berkaitan dengan tujuan bangsa untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Salah satu indikasi pendidikan yang berkualitas yakni dapat mendorong sistem agar bisa dilaksanakan secara merata khususnya di daerah 3T.
Mengapa Budaya Gotong Royong harus Bersinergi dengan Aspek Pendidikan?
Secara sederhana, gotong royong bisa didefinisikan sebagai suatu sikap untuk saling bahu – membahu mewujudkan cita – cita. Sehingga gotong royong dalam pendidikan sangatlah penting untuk diwujudkan.
Bagaimana jadinya bila para penanggung jawab serta keseluruhan tenaga kependidikan di negeri tidak saling bekerjasama mewujudkan cita – cita? Tentu pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik.
Apalagi di era transformasi digital sekarang. Tentu tidak semua pendidik maupun pelaku pendidikan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi. Maka dari itu, kerjasama juga dapat terbentuk agar pendidikan dapat mudah diakses dan menggunakan teknologi digital.
Manfaat Mewujudkan Budaya Gotong Royong dalam dunia Pendidikan
Adapun beberapa manfaat yang menjadi dampak positif atas adanya sinergitas gotong royong dan pendidikan yakni :
1. Generasi dapat Menumbuhkan Sikap Saling Tolong Menolong
Salah satu manfaat gotong royong yakni dapat memberikan teladan bagi siswa untuk senantiasa berlaku baik dan tolong menolong. Sikap seperti ini merupakan sikap yang perlu untuk ditingkatkan agar output pendidikan bisa berjalan lancar.
Fenomena sebagian siswa sekarang masih menghadapi krisis moral. Salah satunya yakni rendahnya keinginan antar sesama generasi untuk saling menolong. Alih – alih demikian, malah yang terjadi yakni bersikap individualis.
2. Mewujudkan Kurikulum Merdeka Lebih Cepat dan Tepat
Kemudian hal lain yang menjadi manfaat dari penerapan gotong royong yakni mendapat kesempatan untuk segera menyelesaikan tantangan dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka pada suatu satuan pendidikan tertentu.
Kendati kurikulum tersebut sudah diterapkan beberapa sekolah namun nyatanya masih ada sebagian sekolah yang belum memahami penerapan kurikulum merdeka. maka dari itu, sesama tenaga kependidikan juga dapat saling membantu.
Nah demikian ulasan yang berkaitan dengan budaya gotong royong dan pendidikan. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)