Peran apresiasi guru terhadap antusisas belajar memiliki fungsi penting dalam proses pembelajaran. Memberikan apresiasi atau apresiasi kepada anak didik memegang peranan yang sangat penting dalam kepribadiannya.
Namun, saat ini, beberapa orang tua maupun guru kurang menghargai anak didiknya. Masing-masing telah mengalir dengan arus aktivitas.
Sebagian besar guru fokus pada tugasnya sebagai guru, yaitu bergulat dengan masalah administrasi, promosi, tes keterampilan dan sejenisnya sehingga tugas mereka sebagai guru adalah pendidik yang terlupakan.
Dengan tidak menghargai usaha dan prestasi anak, mereka bisa menjadi lebih tertutup, menyebabkan berkembangnya sikap apatis, dan bahkan bisa membuat anak stres karena terus berpikir bahwa usaha dan prestasinya tidak dihargai.
Pentingnya Apresiasi
Menurut Hanafy (2014) apresiasi mengajarkan kita untuk menilai pentingnya atau nilai sesuatu. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan keterampilan emosional, seperti kemampuan untuk menilai objek dengan tepat.
(Kirana, 2020) Syukur itu sendiri merupakan evaluasi atas usaha atau pencapaian. Rasa syukur tidak harus diwujudkan dalam bentuk benda, tetapi dapat diungkapkan dengan pujian, ucapan selamat, atau ungkapan rasa bangga.
Hal ini dikarenakan ungkapan rasa syukur yang berlebihan dalam bentuk benda dapat berdampak negatif terhadap karakter anak. Mengungkapkan rasa terima kasih juga dapat membuat siswa senang.
Semakin banyak rasa terima kasih yang Anda terima, semakin bahagia siswa Anda merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.
Syukur memiliki efek menenangkan dan membuat siswa lebih rileks dan nyaman. Ucapan terima kasih atau ucapan terima kasih yang tulus akan membuat siswa tersenyum indah, sejalan dengan peran apresiasi guru terhadap antusias belajar.
Energi Positif Dari Apresiasi
Kita tidak boleh lupa bahwa anak berhak tumbuh dengan semangat dan apresiasi dari berbagai sudut, termasuk guru.
Semakin kita menghargainya, semakin tanpa sadar kita membangun ikatan yang kuat dengan hati dan jiwa anak-anak kita, membuat mereka semakin percaya diri dan percaya diri dengan lingkungannya.
Kemarahan, teriakan, dan ancaman yang sering membuat anak menjadi malu, minder, dan cemas, serta mengungkapkan kepribadian mereka
Apresiasi Rasa syukur membawa energi positif yang sangat kuat dalam diri siswa kita. Apresiasi guru sebenarnya memiliki kemampuan untuk memotivasi dan membuat siswa senang dan bersyukur.
Wahai para guru, biarkan para murid melakukan apa yang menjadi hak mereka. Meski terkadang dilupakan, nilai yang diberikan akan membekas dalam jiwa siswa dan akan membuat mereka sukses di masa depan.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Permatasari (2020), standar isi pengajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan siswa secara tepat dan benar serta membangun pemahaman siswa tentang sastra Indonesia.
Pendidikan Indonesia juga menitikberatkan pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, yang kesemuanya berkaitan erat dengan proses dan hasil yang perlu diapresiasi. Dengan demikian, peran apresiasi guru terhadap antusias belajar menjadi sangat penting.
Menulis merupakan salah satu komponen keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang paling sulit.
Penulis: Lidiyah Ayu N
