Softskill guru – Banyak khalayak umum mengartikan softskill adalah keterampilan interpersonal yang dibutuhkan saat berinteraksi dengan orang lain. Salah satu contoh kemampuan profesional guru adalah softskill. Guru memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengelola diri sendiri dan saat berinteraksi dengan orang lain lebih-lebih lagi kepada siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Kurikulum merdeka belajar ini menekankan pada interaksi antara guru dengan murid. Hal ini membuat guru harus bisa meningkatkan softskill yang dimiliki nya. Agar dalam kegiatan belajar mengajar tidak menjadi sunyi karena kegagalan dalam berinteraksi satu sama lain.
Beberapa softskill yang wajib guru miliki agar dalam menjalankan kurikulum merdeka belajar tidak kewalahan.
1. Komunikasi
Kemampuan mendasar bagi guru ketika melaksanakan KBM adalah komunikasi, karena obyek pekerjaan seorang guru adalah siswa sehingga penting sekali bagi guru untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Tak hanya itu saja, guru sering berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki karakter berbeda-beda.
Meskipun terdengar mudah, namun masih dijumpai guru yang memiliki kendala dalam berkomunkasi. Sebenarnya keterampilan ini dapat ditingkatkan dengan sering mendengarkan orang lain berbicara, sering mengemukakan pendapat kepada orang lain, menjelaskan sesuatu dan juga dapat dilakukan dengan cara presentasi di depan orang banyak. Jika memiliki waktu luang dapat juga mengikuti kelas-kelas public speaking atau mengikuti komunitas yang dapat mengasah kemampuan komunikasi kita.
2. Manajemen
Selain keterampilan komunikasi, guru juga diharuskan memikili keterampilan manajemen yang mana keterampilan ini dapat membantu guru dalam merencanakan, membagi dan mengeksekusi setiap tugas yang harus dilakukan,khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Guru memiliki tugas yang sangat kompleks, hampir setengah waktu terisi dengan kegiatan belajar mengajar. Sehingga keterampilan manajemen ini dapat menempatkan suatu hal berdasarkan skala prioritas. Dengan demikian semua kegiatan dapat terlaksana dengan rapi dan terjadwal bahkan dapat lebih efektif dikerjakan jika sudah direncanakan dengan matang.
3. Kolaborasi
Sebagai seorang guru sangat disarankan untuk dapat berkolaborasi dengan pihak lain, khususnya sesama guru dengan harapan dapat melesatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran. Terkadang guru tidak dapat menilai kualitas komunikasi diri sendiri tanpa ada pendapat dan masukan dari teman sesama guru. Di sisi lain juga dengan bersama guru-guru lainnya dapat berkolaborasi membuat sebuah proyek yang dapat mendukung peningkatan pendidikan.
4. Berpikir kritis
Kemampuan selanjutnya yang wajib dimiliki oleh guru adalah berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Dalam dunia pendidikan saat ini yang bergerak sangat dinamis serta keberagaman karakter siswa, kondisi sosial dan perkembangan teknologi sangat diperlukan untuk berpikir sangat kritis. Ketika seorang guru tidak mampu berpikir secara kritis akan mempengarhui dalam memecahkan masalah yang terjadi.
Softskill yang satu ini harus selalu dikembangkan oleh guru karena dapat melatih siswa juga dalam berpikir kritis. Dengan saling berpikir kritis dapat menghidupkan suasana yang berbeda dalam proses kegaitan belajar mengajar.
5. Berpikir positif dan percaya diri
Berpikir positif memiliki manfaat bagi guru yaitu dapat lebih mudah beradaptasi dengan suasana kerja baru dan mengerjakan tugas sebagai guru yaitu mengajar di dalam kelas. Softskill ini sangat menunjang keberhasilan pembelajaran di dalam kelas dan juga sebagai hubunngan sosial guru dengan siswa, rekan kerja, wali murid dan juga masyarakat sekitar.
Itulah beberapa Softskill yang harus selalu ditingkatkan oleh guru walaupun setiap guru memiliki segudang aktivitas namun jangan sampai lupa untuk meningkatkan softskill tersebut.
DAFTARKAN SEGERA DIRI ANDA!!!
Dalam pelatihan Meningkatkan Soft Skill Guru untuk Pembelajran di Era Merdeka Belajar.
(muf/muf)