Penyusunan Buku Diktat – Selain mendidik, guru juga perlu senantiasa melakukan pengembangan dalam diri agar wawasan yang dimiliki semakin luas sehingga menjadi guru yang profesional pada bidangnya. Salah satu bentuk pengembangan diri yang perlu ditingkatkan yakni kepiawaian guru dalam menyusun bahan ajar maupun buku diktat. Keduanya merupakan komponen penting pada dunia pendidikan khususnya pada cakupan sederhana yakni lingkungan kelas.
Kehadiran dua komponen tersebut memiliki tujuan utama yakni untuk memudahkan peserta didik menyerap materi dengan sederhana. Pun para peserta didik dapat memiliki referensi selain dari buku teks yang sudah disiapkan dari sekolah maupun dibeli secara individu.
Hanya saja, sebagian guru masih belum memahami urgensitas kehadiran bahan ajar apalagi buku diktat. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Pertama, bisa terjadi karena sisi personal yang malas. Kedua, bisa saja terjadi karena banyaknya urusan administrasi yang harus dikumpulkan sehingga waktu yang ada masih belum memungkinan untuk menyusun buku diktat tersebut. Ketiga, bisa saja karena masih ada banyak sebagian dari mereka yang tak memahami dengan benar konsep penyusunan buku diktat.
Mengenal Buku Diktat
Sederhananya, buku diktat merupakan salah satu bagian dari daftar bacaan alias konten pembelajaran bagi para pendidik. Hal ini bertujuan agar mereka mendapatkan lebih banyak asupan ilmu sebagai bekal untuk mengajar siswa di ruang kelas masing – masing maupun di tempat lainnya.
Buku diktat biasanya disusun oleh sekumpulan guru yang sudah ahli, dosen bahkan widyaswara berdasar mata pelajaran masing – masing. Biasanya buku lebih dianggap sebagai bagian terkecil di suatu mapel dan bisa berdiri sendiri. Pendidik juga bisa menggunakannya sebagai alat bantu dalam mengajar. Pun bisa juga dijadikan sebagai pelengkap bila sudah ada buku teks yang digunakan. Penyusunannya sistematis dan isinya terdiri dari tujuan sekaligus beberapa uraian materi sesuai target di masing – masing jenjang.
Memahami Tujuan Penyusunan Buku Diktat
Setiap dokumen pendidikan baik yang merupakan komponen utama maupun pendukung selalu memiliki tujuan pembuatan. Sebagaimana dengan buku diktat, tentu penyusunannya memiliki beberapa tujuan.
- Berfungsi Sebagai Pengganti dan Pelengkap Buku Pendidikan Nasional
Pertama, buku diktat dapat dijadikan sebagai sarana untuk memfasilitasi persediaan bahan ajar. Sehingga pendidik tidak mengalami kekurangan referensi dan bisa meningkatkan kemampuan kompetensi dasar sekaligus pedagogiknya.
Dengan demikian, maka bahan ajar yang dimiliki pendidik akan lebih banyak dan kebutuhan pembelajarannya terpenuhi. Hal ini harus linear dengan penyusunan buku diktat berdasar poin – poin yang disampaikan dalam kurikulum. Pun, kehadiran buku diktat sudah disusun dan dimodifikasi berdasar kebutuhan siswa, baik dari segi karakteristik maupun target kemampuan dasar yang akan dimiliki.
Satuan pendidikan maupun lembaga yang memfasilitasi buku diktat bagi pendidik dan siswa patut diapresiasi. Pasalnya, secara realita, tidak semua lembaga maupun satuan pendidikan mendapat bantuan buku pendidikan setiap tahunnya pada saat memasuki tahun ajaran baru. Atau mungkin bisa saja pendistribusian dilakukan, namun karena ada keterlambatan karena satu dan lain hal. Untuk mengatasi hal ini, buku diktat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran baik bagi pendidik maupun siswa.
- Memberikan Kemudahan bagi Guru dalam Pembelajaran
Tujuan kedua yakni, buku diktat memberikan pendidik akses yang lebih mudah untuk bersegera melakukan pembelajaran bersama siswa. Bahkan kehadiran buku diktat sangat berguna dan bermanfaat untuk hadir di tengah pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka.
Pemetaan materi melalui buku diktat sangat penting agar siswa dapat memahami garis besar dan pokok bahasan setiap mata pelajaran yang sudah dibahas di kelas. Keunikan lainnya dari buku diktat yakni buku tersebut tak hanya disusun oleh satu guru saja, melainkan dari beberapa pakar guru yang tentu saja capaian kompetensinya tak perlu diragukan lagi.
- Berfungsi sebagai Wawasan Baru bagi Pembelajar
Hadirnya buku diktat di tengah dunia pendidikan, tentu memberikan wawasan baru bagi para pendidik maupun siswa. Bagi pendidik, mereka akan mendapatkan akses yang lebih mudah dalam mengembangkan dan meningkatkan keilmuan khususnya di bidang kompetensi masing – masing.
Tentu hal tersebut belum bisa didapatkan, bila pendidik hanya terpaku pada buku teks semata. Selain itu, pendidik juga akan semakin tertantang untuk meningkatkan kemampuan pada aspek menulis bahan ajar.
Hal ini sangat penting, mengingat pendidik perlu senantiasa melatih diri dan keluar dari zona nyaman. Khususnya pada aspek literasi. Sebab jika melihat hasil peningkatan literasi, pendidik di Indonesia mendapatkan posisi kurang baik di mana mengindikasikan bahwa para pendidik masih harus berbenah. Apalagi di era serba teknologi hari ini, bahaya bila para pendidik kehilangan kemampuannya dalam berliterasi. Padahal aspek tersebut harusnya menjadi poin penting dalam kemampuan pendidik.
Prinsip dalam Penyusunan Buku Diktat
Selain memahami tujuannya, penting bagi guru untuk mengenal beberapa prinsip dalam penyusunan buku diktat. Sebab cara penyusunannya tentu tidak sama atau sesuai dengan menulis esai, artikel, maupun buku cerita. Penulisan dan sistematikanya jelas berbeda. Namun biasanya tidak jauh berbeda dengan buku teks dari mata pelajaran. Adapun aspek dalam prinsip diantaranya yakni :
- Aspek Keterkaitan
Aspek pertama yang harus guru pahami yakni masalah relevansi atau keterkaitan dengan tingkat ketercapaian pada standar kompetensi sesuai jenjang masing – masing. Hal ini penting agar fokus pendidik dan siswa tidak terganggu dan malah melebar luas. Selain itu, salah satu hal yang penting yakni buku diktat harus bisa sesuai dengan karakteristik belajar siswa. Sehingga nantinya pendidik akan lebih mudah dalam menentukan strategi pembelajaran yang ada.
- Aspek Konsistensi
Kemudian prinsip lainnya yakni buku diktat harus konsisten dengan materi pembelajaran yang ada. Hal ini diidentifikasi melalui cara penyusunannya di mana sudah mencakup keseluruhan kompetensi dasar baik yang diperlukan atau tidak perlu untuk dimasukkan.
Idealnya, modul buku diktat yang sudah sesuai dengan sistematika penulisannya, buku diktat akan mencakup keseluruhan KD. Pada proses penyusunannya, tentu sudah ada kesepakatan dari berbagai perwakilan masing – masing jenjang sehingga penentuan KD akan sangat relevan dan konsisten.
- Aspek Kecukupan
Aspek selanjutnya yakni buku diktat perlu disusun berdasar kemampuan daya serap siswa agar mudah untuk dipahami. Perlu diperhatikan, bahwa buku diktat harus diisi sesuai dengan tingkat kemampuan akademis peserta didik setiap jenjangnya.
Masukkan beberapa materi secukupnya. Penting juga bagi pendidik untuk mempertimbangkan komposisi mateir yang ada agar buku tidak terlalu tebal atau malah kekurangan isi.
Demikian ulasan mengenai penyusunan buku diktat dan beberapa pembahasan turunannya. Semoga ulasan ini dapat menjadi referensi bagi keseluruhan pendidik di manapun berada. Besar harapannya para pendidik bisa dengan mudah menyusun bahan ajar, agar perkembangan intelektual generasi saat ini dan masa depan semakin cepat peningkatannya. Dengan demikian, tujuan bangsa untuk mencerdaskan generasi akan terwujud.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)