Home / Media Pembelajaran

Kamis, 19 Mei 2022 - 01:55 WIB

Definisi, Prinsip, Fungsi dan Cara Memilih Bahan Ajar

Cara Memilih Bahan Ajar – Sebagian besar guru menegaskan bahwa pekerjaan yang mereka lalukan dalam mendidik bangsa tidaklah mudah. Selain itu, berdasarkan kutipan dalam Undang – Undang Guru dan Dosen di Nomor 14 pada tahun 2005 seorang guru harus dan wajib memiliki kualifikasi akademik, peningkatan kompetensi, sehat secara jasmani dan rohani, sertifikat pendidik sekaligus memiliki kemampuan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang sudah dirumuskan.

Kompetensi yang dimaksud dinataranya yakni kompetensi pedagogis, kepribadian maupun profesional yang bisa dikembangkan melalui program pendidikan profesi.

Berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki, maka terdapat beberapa kompetensi inti yang juga harus melekat pada kepribadian guru yakni melalui adanya upaya pengembangan kurikulum, serta ikut menyelenggarakan kegiatan pada pengembangan pendidik.

Dari sisi pedagogis, guru maupun dosen dapat mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk yang kreatif serta sigap dalam aspek pemanfaatan TIK. Serta kemampuan pendidik dalam mengokumnikasikan pembelajaran pada peserta didik serta mengajak bersama mereka untuk mengembangkan diri merupakan aspek dari kompetensi profesional.

Selain itu, sebagai bukti dari adanya kualifikasi diri, maka penting bagi guru untuk senantiasa belajar meningkatkan diri. Salah satu kemampuan yang wajib untuk selalu berkembang yakni mempelajari teknik atau cara menyusun bahan ajar.

Bahan ajar yang disusun tidak harus berwujud buku saja namun juga bisa dalam bentuk elektronik, audio, divisualisasikan berupa rangkuman poster dan berbagai karya inovatif lainnya.

Apa itu Bahan Ajar?

Bahan ajar pada dasarnya yakni salah satu komponen pembelajaran yang wajib ada untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar serta faktor yang sangat mempengaruhi aspek mutu pendidikan.

Menurut Wina Sanjaya, bahan ajar didefinisikan sebagai suatu hal yang merupakan isi kurikulum dan harus dikuasai oleh peserta didik sebab sesuai dengan kompetensi dasar dan capaian target di masing – masing jenjang. Di dalam pembelajarannya, bahan ajar adalah jajaran inti kegiatan belajar mengajar sehingga jika kehadirannya tidak ada maka proses tidak berjalan dengan baik sebab peserta didik tak dapat menyerap materi dengan mudah.

Hal in ditegaskan kembali oleh Oemar Hamalik bahwa bahan ajar merupakan bagian yang terintegrasi pada kurikulum sebagaimana yang ada dalam GGBPP (Garis – Garis Besar Program Pengajaran). Hakikatnya, bahan pengajaran adalah terusan dari isi kurikulum yang ada.

Sebagaimana yang diketahui, bahwa isi kurikulum selalu berorientasi dan mengacu pada usaha untuk mencapai tujuan kurikulum maupun tujuan instruksional pada bidang studi. Sehingga, bahan ajar adalah perincian dari pokok bahasan sekaligus subpokok yang ada dalam GBPP atau aspek kurikulum bidang studi yang terkait.

Baca juga:   Aplikasi Pengolah Nilai untuk MI dan MTS

Fungsi Bahan Ajar

Selain memahami definisinya, maka penting bagi guru untuk memahami fungsi dari bahan ajar. Beberapa fungsi di antaranya yakni :

Pertama, bahan pengajaran adalah bagian integral dari proses pembelajaran di kelas dan memiliki kedudukan penting dalam capaian keberhasilan pengajaran. Maka dari itu, penting bagi guru untuk memiliki berbagai pertimbangan yang tepat sebelum merumuskan bahan ajar.

Kedua, bahan ajar bukan sekedar menuliskan ulang bahan materi yang ada. Malah bahan ajar harus bisa memiliki klasifikasi berdasarkan capaian target yang ada. Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka guru tidak bisa seenaknya memasukkan keseluruhan materi dalam bahan ajar sebab akan menimbulkan ambiguitas belaka.

Ketiga, bahan ajar biasanya sering digunakan sebagai kerangka acuan dan terdiri dari 3 bidang yakni bidang pengetahuan, afektif dan keterampilan.

Prinsip Pemilihan Materi Ajar

Setelah memahami fungsi dari bahan ajar, maka penting bagi guru untuk memahami ciri dasar dalam pemilihan materi ajar. Adapun prinsipnya sebagai berikut :

1.    Aspek Relevansi

Pertama, aspek relevansi seringkali dimaknai dengan keterkaitan. Sebisa mungkin guru memastikan bahwa pemilihan materi ajar ada kaitannya dengan pencapaian kompetensi maupun kompetensi dasar di jenjang tertentu.

Akan menjadi kesalahan fatal bila bahan ajar malah memasukkan keseluruhan pembelajaran bahkan hal – hal yang harusnya masih dipelajari di semester mendatang. Materinya tidak salah, namun waktu pendistribusian serta peletakan susunan pada bahan ajar akan menjadi masalah tersendiri.

2.    Aspek Konsistensi

Prinsip kedua yakni masalah keajegan. Kompetensi dasar yang harus dipelajari dan dikuasai siswa harus sesuai dan runut dengan apa yang tertulis dalam bahan ajar. Jangan sampai bahan ajar malah memasukkan sub topik yang seharusnya tidak perlu dimasukkan.

Ini akan berakibat terjadinya ambiguitas pada bahan ajar sehingga alih – alih memudahkan, malah menjadikan peserta didik kesulitan untuk menyerapnya. Selain itu, perhatikan bentuk visualisasi yang digunakan. Apakah sudah sesuai atau malah berbenturan dengan tema bahan ajar yang dibuat.

3.    Aspek Kecukupan

Prinsip ini mengharuskan bahwa bahan ajar tidak perlu berisikan keseluruhan materi namun hanya perlu disampaikan poin – poinnya saja agar peserta didik juga dapat mengembangkan dan mengeksplorasi pelajaran yang sedang dipelajari.

Baca juga:   Penyusunan SKP Guru PNS

Sebisa mungkin guru menyeimbangkan pembahasan materi yang ada sesuai dengan tingkat penyerapan peserta didik. Materi tidak bisa jika terlalu sedikit maupun terlalu banyak. Masalahnya jika terlalu banyak, maka akan ada banyak tenaga yang dikeluarkan pada pembahasan yang tak seharusnya dibahas terlebih dahulu. Sementara jika terlalu sedikit, tentu akan menjadikan peserta didik tidak mencapai kompetensi yang ditargetkan.

Strategi Memilih Bahan Ajar

Adanya pembahasan prinsip pada bahan ajar, menjadi indikasi mengenai urgensitas dalam mempertimbangkan banyak hal termasuk bagaimana memilihnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan para pendidik dalam cara memilih bahan ajar.

Menurut pakar pendidikan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, keduanya menegaskan bahwa pemilihan bahan ajar harus disesuaikan dengan dua ukuran kriteria yakni kriteria umum dan kriteria khusus atau berdasar tujuan yang akan dicapai. Berikut beberapa langkah yang harus diketahui guru dalam memilih bahan ajar.

Langkah pertama yakni dengan melakukan proses identifikasi pada beberapa poin yakni pada standar kompetensi. Biasanya, materi ajar bisa diklasifikan menjadi 3 hal di antaranya yakni afektif, kognitif dan psikomotorik. Materi kognitif terbagi dalam 4 sub dari fakta, konsep, prinsip maupun prosedur.

Kemudian materi afektif terbagi dalam 3 hal yakni pemberian respon, apresiasi, internalisasi serta asesmen. Sedangkan materi pada aspek motorik berkaitan dengan gerakan awal, rutin sekaligus semi rutin.

Kemudian langkah selanjutnya yakni dengan melakukan pemilihan materi yang terdiri dari fakta, konsep, prosedur, prinsip maupun afektif sekaligus gabungan lebih dari satu materi.

Pada proses ini, guru perlu untuk memilih dan memilah materi berdasar standar kompetensi dan kompetensi dasar yang perlu dikuasai peserta didik.

Nah, itulah ulasan mengenai beberapa hal dalam cara memilih bahan ajar dan beberapa aspek yang terkait dengannya. Semoga ulasan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para guru khususnya dan khalayak umum.

Besar harapannya, akan ada banyak para guru yang mengkreasikan bahan ajar baik dari visualisasi maupun aspek lainnya. Dengan begitu, para peserta didik tidak akan bosan untuk membuka dan mempelajarinya. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(shd/shd)

Share :

Baca Juga

Media Pembelajaran

Ragam Aplikasi Game Based Learning Supaya Pelajar Tak MembosanLagi
video pembelajaran

Media Pembelajaran

Mendesain Slide Presentasi yang Baik dan Menarik

Kesiswaan

4 Aplikasi Bacaan di Android untuk Meningkatkan Literasi pada Anak

Media Pembelajaran

Pentingnya Pembelajaran Interaktif dengan Visualisasi yang Menarik

Media Pembelajaran

Mengenal Jenis Media Pembelajaran

Media Pembelajaran

iSpring Quizmaker, Metode Pembelajaran dengan Pendekatan Digital

Media Pembelajaran

Rekomendasi Aplikasi untuk Membuat Video Pembelajaran di HP
tips membuat modul ajar

Media Pembelajaran

Tips Membuat Modul Ajar Kurikulum Merdeka