Setiap guru dituntut untuk menciptakan sebuah proses pembelajaran yang sangat aktif. Apalagi untuk kalangan siswa dan mahasiswa era saat ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa model pembelajaran monoton akan sangat menjemukan bagi siswa. Sehingga akan berdampak pada menurunnya motivasi belajar para siswa tersebut.
Adapun pembelajaran aktif sendiri, bisa diterjemahkan menjadi beberapa pengertian. Sudah banyak sekali para pakar yang mendefinisikannya.
Bonwell mengatakan bahwa pembelajaran aktif ialah pembelajaran yang melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran. Para pembelajar akan dilibatkan secara aktif, sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Itu artinya, di dalam proses pembelajaran tersebut, diharapkan tidak ada lagi siswa yang pasif. Dan menariknya, model pembelajaran aktif ini mampu memberikan pengalaman berharga bagi setiap anak.
Sementara itu, Weltman mengatakan bahwa pembelajaran aktif adalah proses pembelajaran yang mana para siswa terlibat penuh secara aktif berdasarkan dengan pengalaman belajar mereka.
Dan berikut ini adalah dua model pembelajaran aktif yang bisa Anda gunakan serta mudah diterapkan. Apa saja modelnya? Simak penjelasan berikut.
1. Diskusi
Model pembelajaran aktif yang dapat dipilih pertama adalah diskusi. Semua tahu, bahwa model pembelajaran satu ini memang sangat efektif dalam membuat pembelajaran menjadi sangat aktif.
Hanya saja, masih belum begitu banyak yang menerapkannya, khususnya di kelas tingkat sekolah dasar atau lebih tinggi.
Model belajar diskusi ini bukan hanya dapat dilakukan secara langsung, tapi juga memungkinkan untuk dilaksanakan secara online.
Model pembelajaran aktif berupa diskusi kelas adalah rangkaian pembelajaran kelompok. Di mana, Anda bisa membagi para siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, kemudian memberikan tanggung jawab untuk mendiskusikan sebuah topik.
Sesuaikan saja dengan materi pembelajaran. Ketika berdiskusi, mereka akan membuat catatan terkait dengan hasil diskusi yang sudah dilakukan. Yang nantinya bisa disampaikan kepada guru atau ke sebuah forum diskusi yang berlangsung sekelas.
2. Short written exercise
Model pembelajaran aktif yang kedua adalah short written exercise. Sebagaimana namanya, model pembelajaran satu ini adalah model pembelajaran dengan menggunakan satu menit menulis.
Model pembelajaran satu ini adalah model yang sangat baik dalam meninjau bahan dan juga memberikan umpan balik.
Satu menit menulis di sini tidak bisa dipahami tekstual mengingat bahwa waktu satu menit merupakan waktu yang sangat singkat. Sehingga dalam praktiknya, Anda bisa memberikan waktu 10 menit untuk menulis, misalnya.
Kemudian, Anda dapat meninjau hasil tulisan mereka. Model pembelajaran aktif ini menuntut siswa untuk super aktif. Yang nantinya akan melahirkan penulis-penulis handal.
Selain kedua model pembelajaran di atas, sebenarnya masih ada beberapa model pembelajaran aktif lainnya yang bisa Anda coba.
Demikian seputar dua model pembelajaran aktif yang mudah diterapkan dan terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(ant/shd)