Home / Metode Pembelajaran

Kamis, 3 Maret 2022 - 01:49 WIB

Ragam Model Pembelajaran yang Menarik Diterapkan di Masa Pandemi

Ragam Model PembelajaranBelajar di masa pandemi tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar maupun tenaga kependidikan.

Sebab pembelajaran yang biasanya lebih enak untuk diakses tatap muka, mau tak mau harus berganti mode menjadi pembelajaran daring.

Kebijakan belajar daring tersebut tentu diambil berdasarkan performa sekolah serta kebijakan wilayah untuk menjaga protokol kesehatan.

Selain itu bagi sekolah yang berada di ppkm level 2 masih dapat melangsungkan pembelajaran tatap muka namun bagi kuota 50% saja.

Beragam inovasi model pembelajaran tentu bermunculan dalam rangka menyambut kebijakan tersebut.

Bahkan sebelum pandemi ini pun, inovasi akan tetap bermunculan sebab pendidikan bersifat dinamis.

Apa Pentingnya Merancang Model Pembelajaran?

Dalam pendidikan sendiri, para tenaga pendidik juga perlu melihat situasi pembelajaran. Terkadang, bila peserta didik dibiarkan sendiri dan belajar mengalir apa adanya, target pembelajaran yang seharusnya tercapai di waktu tertentu bisa jadi tak terlaksana dengan lancar.

Maka dari itu, memilih model pembelajaran juga menjadi salah satu ikhtiar agar peserta didik dapat memahami serta mencapai target pembelajaran.

Selain itu, model pembelajaran juga akan menjadikan para peserta didik mengembangkan kemampuan, pengetahuan maupun keterampilan dengan berbagai situasi dan kondisi belajar.

Idealnya, para peserta didik bukan lagi menjadi objek pembelajaran namun mereka juga bisa memerankan diri sebagai tutor bagi teman sejawatnya.

Model Pembelajaran yang Patut Dicoba

Sebagaimana yang sudah terbahas sebelumnya, adanya model pembelajaran sendiri yakni untuk mempermudah capaian target peserta didik.

Namun para guru juga harus memperhatikan kondisi dan latar belakang peserta didik maupun sekolah yang menaunginya. Berikut beberapa model pembelajaran yang patut menjadi pilihan :

1.   Model Pembelajaran Based Learning

Salah satu model pembelajaran yang selalu menjadi opsi bagi para tenaga pendidik adalah Problem Based Learning.

Model ini tentu akan memberi suasana yang berbeda dalam pembelajaran bagi peserta didik. Secara umum, biasanya peserta didik hanya akan menunggu jawaban benar dari pendidik. Lain halnya dengan model ini.

Malah peserta didik akan belajar untuk lebih memahami tugas atau materi yang ia dapatkan. Pada usianya yang muda, tentu para siswa akan lebih mudah mengaktifkan akal dengan senantiasa membangkitkan rasa keingintahuannya pada materi.

Pun para peserta didik dapat belajar dengan mudah serta lebih sistematis. Salah satu keunggulan model pembelajaranan Problem Based Learning yakni belajar untuk bertanggung jawab atas masalah yang dimiliki peserta didik.

Baca juga:   Cara Ampuh Mengajari Anak Membaca di Rumah

Hal ini sangat penting untuk ditumbuhkan dalam jiwa mereka. Sebab di masa depan mereka akan bertemu berbagai tantangan dan permasalahan yang mengharuskan mereka untuk bisa memecahkan masalahnya sendiri.

Dalam prosesnya, mereka akan dibekali beberapa soft skill misalnya cara berinteraksi, memecahkan masalah, kolaborasi dengan rekan sejawat sampai halnya lobbying terkait permasalahan yang sedang dihadapi.

2.   Model Pembelajaran Project Based Learning

Walaupun kedua model ini sama – sama PBLnya, tapi target dari Project Based Learning adalah peserta didik yang sudah terlatih kemandiriannya.

Bisa dibilang, model ini bisa digunakan setelah peserta didik sudah terbiasa dengan Problem Based Learning.

Bayangkan saja, bila para peserta didik masih belum memiliki rasa tanggung jawab sama sekali, bagaimana model ini bisa berjalan?

Lantas bagaimana definisi dari Project Based Learning? Model belajar ini sederhananya berfokus pada pembuatan proyek atau semacam kegiatan yang bisa dilakukan secara mandiri oleh para peserta didik.

PBL sendiri bertarget sebagai sarana belajar untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, sikap maupun keterampilan peserta didik.

Dalam prosesnya, para peserta didik akan lebih banyak belajar untuk mengembangkan kemampuan bereksplorasi, menilai, menginterpretasi, bersintesis, serta melakukan olah informasi.

Rangkaian proses yang dipelahari itu bertujuan untuk mewujudkan berbagai situasi belajar yang dekat dengan realita.

Hasil dari proyek yang dikumpulkan para peserta didik hanyalah wujud dari dampak proses yang terjadi. Tentu para pendidik pun juga perlu melakukan penilaian dalam proses penuntasan proyek tersebut.

Bagaimana sang peserta didik berusaha untuk memecahkan masalah (menentukan proyek yang mereka buat). Serta mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan ketika mengerjakan proyek.

Model ini sebenarnya terpusat pada aktivitas peserta didik yang melakukan serangkaian proses mulai dari mengidentifikasi adanya masalah kemudian menghasilkan proyek tersebut sebagai wujud pemecahannya.

Sama halnya dengan Problem Based Learning, pembelajaran berbasis proyek juga akan melatih berbagai kemampuan misalnya dalam hal berinteraksi, kolaborasi, kepemimpinan dan terutama team work.

Biasanya belajar berbasis proyek ini dapat berlangsung minimal 2 minggu atau bahkan bisa sampai satu semester pembelajaran.

3.   Model Pembelajaran Blended Learning

Model ini menjadi primadona manakala pandemi belum usai di negeri. Blended Learning merupakan konsep belajar inovatif yang turut mengintegrasikan beragam teknologi sesuai dengan abad kecanggihan yakni abad 21.

Baca juga:   Peran Apresiasi Guru Terhadap Antusias Belajar Peserta Didik

Konsep sederhananya sendiri yakni kolaborasi antara pembelajaran tatap muka sekaligus online. Dalam prosesnya, sang tenaga pendidik akan berusaha sebisa mungkin untuk memaksimalkan kedua pembelajaran tersebut.

Misal, bagi siswa yang PTM mereka akan mendapat materi maupun soal latihan yang maksimal sebagaimana yang belajar secara online.

Pada awalnya, pembelajaran ini banyak mendapat pertentangan sebab realitanya tak semudah dengan konsep yang ditawarkan.

Misal, konsep ini secara tidak langsung mengharuskan sang peserta didik dan guru untuk memiliki koneksi internet stabil.

Realitanya, tak semua wilayah yang ada di negeri sanggup untuk memberikan jaminan koneksi internet yang stabil.

Malah ada juga peserta didik yang terpaksa online tak bisa mengikuti kelasnya. Sebab mereka tak memiliki gadget yang mumpuni.

Fakta – fakta seperti inilah yang harusnya juga banyak mendapat perhatian untuk segera tersolusikan sehingga pembelajaran baik PTM maupun daring dapat berjalan secara maksimal.

Selain itu, para tenaga pendidik juga harus punya perbekalan teknologi dasar misal dalam penggunaan buku digital atau beberapa aplikasi forum seperti Google Meet maupun Zoom.

Jika Blended Learning berhasil, pada dasarnya model ini juga akan meningkatkan berbagai kemampuan misalnya peserta didik akan belajar fokus, bertanggung jawab serta melatih komitmen terutama bagi yang online untuk mengikuti pembelajaran atau tidak.

Terlepas dari berbagai dampak negatif atau bahkan beberapa kerugian dari penerapan model pembelajaran, model ini tetap bisa menjadi pilihan untuk belajar.

Yang namanya konsep pastilah memiliki kekurangan sebagaimana dengan yang menciptakan, yakni manusia yang sudah menjadi rahasia umum memiliki keterbatasan akal.

Maka dari itu sangat penting juga bagi para pendidik negeri untuk turut berinovasi dan berkreasi dengan menciptakan berbagai varian model pembelajaran. Tujuannya yakni agar peserta didik dapat lebih banyak merasakan situasi dan suasana belajar yang menyenangkan.

Nah, demikianlah ulasan mengenai ragam model pembelajaran yang dapat dipertimbangkan bagi para tenaga pendidik.

Semoga pendidik tanah air selalu bersemangat dalam membangun peradaban melalui pendidikan bagi generasi.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(rhm/shd)

Share :

Baca Juga

Kenaikan Pangkat

Pentingnya Inovasi Digital Untuk Pengembangan Pendidikan

Kesiswaan

Mengenal dan Strategi Mendidik Generasi Alfa di Era Pendidikan Digital

Metode Pembelajaran

Cara Menumbuhkan Keberanian Siswa Berpendapat di dalam Kelas
jenis metode pembelajaran untuk anak SD

Metode Pembelajaran

8 Jenis Metode Pembelajaran untuk Anak SD, Apa Saja?

Metode Pembelajaran

Strategi Guru untuk Meningkatkan Antusias Siswa di Kelas

Media Pembelajaran

5 Rekomendasi aplikasi yang memudahkan belajar matematika

Metode Pembelajaran

Alasan Mengapa Guru Tidak Boleh Mengatakan Siswa “Bodoh”
shd

Metode Pembelajaran

5 Tahapan Pembelajaran agar Kelas Jadi Lebih Seru