Kesehatan mental siswa juga perlu diperhatikan oleh pendidik. Sebab, faktor tersebut juga bisa menjadi faktor yang mendukung keberhasilan siswa dalam proses belajar.
Perlu diketahui bahwa fenomena anxiety dan burn out kerap kali menjadi momok menakutkan bagi generasi muda khususnya para siswa baik di level jenjang SD sampai Perguruan Tinggi. Mereka sudah terbiasa dengan kedua istilah di atas. Walhasil, mereka lebih memilih aktivitas yang menyenangkan ketimbang belajar.
Selain itu, fenomena di sosial media juga cukup mengkhawatirkan. Bila siswa tidak bisa memfilternya, maka ditakutkan mereka akan mengikuti arus digitalisasi yang menyebabkan rusaknya karakter. Lantas bagaimana guru dapat mewujudkan kesadaran diri agar generasi bisa sehat mental?
Selain cerdas secara akademik, siswa juga perlu cerdas dari sisi emosional. Sisi emosional inilah yang akan menjadi faktor yang mendorong siswa untuk dapat menemukan jalan harus dilalui. Sebab banyak siswa yang merasa bahwa belajar hanyalah sekedar formalitas.
Padahal, dari proses pembelajaran lah mereka akan menjadi sosok penerus peradaban. Berikut beberapa cara meningkatkan kesehatan mental siswa yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah bagi para guru.
1. Mengadakan Program Kegiatan Spiritual
Kegiatan pertama yang perlu dilakukan yakni mengadakan program spiritual sesuai dengan level perkembangan masing – masing. Misalnya, penggunaan bahasa dan contoh teladan harus disesuaikan dengan tingkat kognisi.
Jangan sampai penyampaiannya malah menggunakan bahasa yang tak dimengerti. Walhasil, maka yang terjadi yakni siswa tidak dapat menyimpulkan dari pemikirannya. Selain itu, semakin sering program tersebut diadakan, maka semakin banyak pemahaman iman yang mereka dapatkan.
Sebagaimana yang diketahui persama, degradasi moral menjadi salah satu masalah bersama. Maka dari itu, dengan adanya program spiritual, maka siswa dapat menyeimbangkan antar kecerdasan intelektual dan spiritual.
2. Program Tebar Senyuman
Kemudian, anda juga dapat mengadakan program tebar senyuman. Program ini bertujuan untuk menjadikan siswa lebih akrab dengan sekitarnya. Kadang, biasanya masih banyak siswa yang tidak menyapa sekitarnya.
Dengan adanya program tersebut maka siswa dapat belajar untuk bersosialisasi. Selain itu, menurut sisi psikologis, program tersebut dapat menjadikan siswa lebih terpuaskan dengan kondisi sekitar. Menebarkan senyuman juga bagian dari aturan dasar 5S yang terdapat di lingkungan sekolah.
3. Sosialisasi Penggunaan Internet dengan Bijak
Hal selanjutnya yang dilakukan yakni dengan memberikan sosialisasi terkait penggunaan internet dengan baik. Seperti yang diketahui bersama, internet sekarang mampu menyebarluaskan berbagai berita.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan bila siswa tidak diajari untuk menyaring informasi yang dicari dan didapatkan. Maka dari itu, perlu adanya pembiasaan dari guru untuk siswa tentang penggunaan internet secara positif.
Meningkatkan kesehatan mental siswa memang bukan hal yang mudah. Sebab guru dan siswa perlu saling berkolaborasi bersama untuk mewujudkannya.
Wajar bila pada penerapan awalnya ditemukan siswa yang tidak bisa mengikuti hal tersebut sehingga proses meningkatkan kesehatan mental siswa dapat mengalami terkendala. Demikian ulasan berkaitan dengan kesehatan mental siswa. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)