Home / Karya Inovatif / Kesiswaan

Minggu, 27 Februari 2022 - 17:53 WIB

Kenali Hubungan Kepribadian, Karakter, Dan Perilaku Dalam Lingkup Pendidikan

Hubungan Kepribadian, Karakter, Dan Perilaku– Kepribadian seringkali dihubungkan dengan yang namanya karakter. Begitu juga sebaliknya kadang karakter dihubungkan dengan yang namanya kepribadian. Kemudian, tidak jarang juga orang menilai seseorang dengan melihat perilaku yang dicerminkan kemudian dihubungkan dengan kepribadiannya atau dengan karakternya. Sebenarnya kepribadian, karakter, dan perilaku itu sama atau beda? Mungkin sebagian orang juga bertanya akan hal ini. Jika dipikir lebih dalam ketiganya memang saling berhubungan, namun juga memiliki perbedaan.

Nah, sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan kepribadian, karakter, dan perilaku. Simak penjelasan di bawah ini mengenai kepribadian, karakter, dan perilaku.

Kepribadian

Kepribadian sangat kaitannya dengan nilai dan norma, dan perilaku. Definisi kepribadian menurut M.A.W. Brower, kepribadian merupakan corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

Didalam kepribadian, terdapat karakter sebagai nilai serta tingkah laku sebagai wujud secara visualnya. Unsur-unsur yang ada pada kepribadian diantaranya :

  1. Pengetahuan
  2. Perasaan
  3. Dorongan Naluri

Kepribadian setiap manusia antara satu dengan yang lainnya tentu berbeda. Hal ini menjelaskan bahwa ada pembagian jenis kepribadian yang bisa ditemui pada individu. Berikut adalah jenis-jenis kepribadian secara umum diantaranya yaitu :

  1. Introvert : Manusia dengan sifat atau jenis kepribadian introvert adalah cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang.
  2. Ekstrovet : Manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar.
  3. Ambiever : Kepribadian manusia dengan dua kepribadian yaitu introvert dan extrovert.
Baca juga:   Menyusun Program Penguatan Karakter saat Kebijakan PTM Berlangsung

Karakter

Menurut Simon Philips dalam buku Refleksi Karakter Bangsa, karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Dalam kaitannya dengan hal ini, maka sikap/karakter atau budi pekerti telah mengandung lima rumusan atau jangkauan atau integritas sebagai berikut:

  1. sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan,
  2. sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan diri sendiri,
  3. sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan keluarga,
  4. sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa,
  5. sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar

Pada kenyataannya karakter yang ada pada manusia merupakan usaha yang harus dibentuk, dan itu tidaklah mudah. Faktor – factor yang membentuk karakter diantaranya :

  1. Faktor Internal, meliputi : insting atau naluri, adat atau kebiasaan, kehendak atau kemauan, suara hati atau hati nurani dan hereditas atau keturunan.
  2. Faktor Eksternal , meliputi : pendidikan dan lingkungan

Perilaku

Skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner disebut teori “S-O-R”atau Stimulus – Organisme – Respon. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka bentuk perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) yaitu perilaku tertutup (convert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku pada manusia memang tercermin akibat adanya respon atas rangsangan atau stimulus yang diterimanya.

Baca juga:   4 Dimensi Karakter dalam Program Profil Pelajar Pancasila

Sehingga perilaku yang muncul merupakan gambaran dari setiap stimulus yang diterima oleh individu. Kemudian jenis perilaku yang muncul biasanya berupa perilaku refleksif dan perilaku non-refleksif. Perilaku refleksif bersifat spontan, artinya respon yang muncul biasanya langsung tiba-tiba muncul tanpa harus berpikir terlebih dahulu. Sedangkan perilaku non refleksif itu adalah kebalikannya dari perilaku refleksif jadi sifatnya tidak spontan.

Melihat dari penjelasan ketiga hal di atas, jika dianalisis maka kepribadian, karakter dan perilaku memang memiliki perbedaan namun juga terdapat hubungan diantaranya ketiganya. Hubungan karakter dengan kepribadian : (a)keduanya saling terkait, (b) keduanya saling mempengaruhi. (c) kepribadian seseorang yang baik sangat mendukung terbentuknya karakter yang baik dan sebaliknya. Hubungan kepribadian dengan perilaku : (a) keduanya saling berkaitan. Jadi, kepribadian seseorang itu bisa dipengaruhi oleh perilaku maupun karakter yang dimiliki seseorang. Begitu juga perilaku serta karakter yang dicerminkan akan membentuk suatu kepribadian.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

 

Share :

Baca Juga

Kesiswaan

6 Situs Penunjang Pembelajaran Bahasa Inggris

Kesiswaan

Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Sosial Emosional

Kesiswaan

Begini Strategi Agar Siswa Tidak Mencontek Saat Ujian

Karya Inovatif

Panduan Membuat Makalah Best practice dan Manfaatnya bagi Guru

Kenaikan Pangkat

Asesmen Nasional: Mengukur Karakter Peserta Didik

Kesiswaan

Manfaat Chatbot sebagai Media Pembelajaran, Inovasi Baru Dunia Pendidikan

Kesiswaan

Cara Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik

Kesiswaan

Ajarkan Siswa Untuk Hormat Kepada Orang Tua Melalui 10 Cara Ini!