Home / Kesiswaan / Metode Pembelajaran

Jumat, 25 Februari 2022 - 23:31 WIB

Kenali Komponen-Komponen Membangun Karakter Siswa, Guru Harus Tahu!

Komponen-komponen Karakter siswa–  Komponen karakter adalah bagian-bagian dari karakter yang memiliki peranan masing-masing. Jadi seseorang bisa dikatakan memiliki karakter yang baik apabila memiliki beberapa komponen karakter yang sesuai.

Nah, seringkali karakter menjadi tolak ukur penilaian pada peserta didik untuk mengetahui apakah peserta didik tersebut memiliki karakter yang baik atau buruk. Seorang guru biasanya melakukan pengamatan atau observasi kepada peserta didiknya untuk mengetahui perkembangan karakter setiap peserta didik. Karena seperti kita tahu bahwa karakter merupakan bawaan dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa di mana setiap individu satu dengan yang lainnya pasti memiliki perbedaan.

Pengertian karakter itu sendiri menurut kamus besar bahasa indonesia adalah adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. Jadi bisa dikatakan bahwa karakter merupakan identitas seseorang untuk mengetahui baik atau buruknya akhlak maupun budi pekerti yang dimilikinya. Karakter disini tidak hanya mengenai sopan santun akan tetapi lebih dari itu. Namun, pada umumnya orang mengetahui karakter itu sebagai sopan santun, bagaimana sikap dan tindakannya ketika bersama dengan orang lain.

Di sekolah, pendidikan karakter menjadi salah satu pembelajaran yang terus berkembang. Karena pada hakekatnya setiap guru tidak hanya memberikan pembelajaran saja untuk peserta didik tapi mampu membimbing dan menanamkan nilai-nilai karakter positif kepada peserta didik. Justru sekarang yang menjadi penilaian tidak hanya dari aspek akademiknya saja, tetapi aspek karakter menjadi penilaian penting untuk menilai perkembangan peserta didik dalam belajar di sekolah. Orang tua biasanya akan senang ketika anaknya selain memiliki nilai akademik yang bagus juga memiliki karakter yang baik. Masyarakat pun demikian, ketika pendidikan karakter ditanamkan pada seeorang sejak dini maka setiap individu setidaknya dalam proses berkembangnya akan memiliki karakter yang diharapkan oleh masyarakat. Artinya seseorang mampu mengikuti nilai maupun norma yang ada di masyarakat.

Seorang guru di sekolah akan menjadi role model bagi peserta didiknya. Oleh sebab itu, karakter guru itu sendiri pun harus menjadi teladan bagi peserta didiknya. Seorang guru bisa mengembangkan karakter positif yang ada pada dirinya untuk kemudian ditularkan kepada peserta didiknya. Mengubah karakter seseorang memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan tetapi, dengan adanya pendidikan karakter di sekolah diharapkan mampu memberikan pandangan kepada peserta didik akan pentingnya memiliki karakter yang baik. Terkadang peserta didik yang kurang mendapatkan pendidikan karakter di sekolah, maka ketika di rumah maupun di masyarakat akan sulit beradaptasi karena belum mengetahui karakter apa yang tepat diterapkan ketika bersosialisasi dengan orang lain.

Baca juga:   Strategi Guru dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab Siswa

Lantas, yang jadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana seorang guru mengetahui karakter peserta didiknya itu baik atau buruk? Di bawah ini beberapa komponen karakter yang baik yang bisa dijadikan panduan oleh guru untuk mengetahui karakter peserta didiknya.

Menurut Lickona (2013), komponen-komponen karakter yang baik ada 3 yaitu Moral Knowing (Pengetahuan Moral), Moral Feeling (Perasaan Moral), dan Moral Acting (Tindakan Moral).

Moral Knowing (Pengetahuan Moral)

Moral Knowing(Pengetahuan Moral) adalah komponen karakter yang akan lebih mengisi pada ranah kognitif individu. Jadi moral knowing lebih melihat aspek kognitif yang dimiliki oleh individu. Seberapa jauh pengetahuannya mengenai moral yang ada di masyarakat. Moral knowing ini memiliki beberapa aspek diantaranya yaitu :

1. Kesadaran Moral (moral awareness)

Aspek dalam kesadaran moral ini adalah pertama, menggunakan pemikirannya untuk melihat suatu situasi yang memerlukan penilaian moral. Sehingga kemudian dapat memikirkan dengan cermat tentang apa yang dimaksud dengan arah tindakan yang benar. Kedua, memahami informasi dari permasalahan yang bersangkutan. Jadi, dalam pengetahuan moral ini, harus mengetahui fakta yang sebenarnya mengenai suat hal yang bersangkutan sebelum mengambil suatu penilaian moral.

2. Pengetauan Nilai Moral (knowing moral values)

Mengetahui sebuah nilai berarti memahami bagaimana caranya menerapkan nilai yang bersangkutan dalam berbagai macam situasi. Pengetahuan moral ini membutuhkan “penerjemahan”, yang mana membantu setiap individu menerjemahkan nilai-nilai abstrak dari seluruh nilai yang ada ke dalam hubungan personal mereka.

3. Penentuan Perspektif/ sudut pandang (perspective taking)

Penentuan perspektif atau penentuan sudut pandang ini merupakan kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, membayangkan bagaimana mereka akan berfikir, bereaksi, dan merasakan masalah yang ada.

4. Pemikiran/logika Moral (moral reasoning)

Pemikiran moral mengikutsertakan pemahaman atas prinsip moral klasik yaitu, “hormatilah hak hakiki intrinsik setiap individu”, bertindaklah untuk mencapai kebaikan yang terbaik demi jumlah yang paling besar”, dan “bertindaklah seolah-olah Anda akan membuat semua orang lain akan melakukan hal yang sama di bawah situasi yang serupa”.

5. Pengambilan Keputusan/ Keberanian mengambil sikap (decision making)

Aspek komponen moral knowing ini lebih kepada individu itu mampu memikirkan cara bertindak melalui permasalahan moral pada situasi tertentu.

Baca juga:   Mendesain Pembelajaran Bermakna

6. Pengetahuan Pribadi/ Pengenalan diri (self knowledge)

Pengetahuan tentang diri masing-masing sangat diperlukan dalam pendidikan karakter. Menjadi orang yang bermoral memerlukan keahlian untuk mengulas kelakuan dirinya sendiri dan mengevaluasi perilakunya masing-masing secara kritis.

Moral Feeling (Perasaan Moral)

Komponen karakter ini merupakan komponen yang akan mengisi dan menguatkan aspek afeksi individu agar menjadi manusia yang berkarakter baik. Beberapa aspek komponen ini adalah:

  1. Hati nurani/kesadaran akan jati diri
  2. Harga Diri (self esteem)
  3. Empati (empathy)
  4. Mencintai Hal yang Baik/ Mencintai kebenaran (loving the good)
  5. Kendali Diri/ Pengendalian Diri (self control)
  6. Kerendahan Hati (humility)

Moral Acting (Tindakan Moral)

Komponen tindakan ini merupakan hasil dari kedua komponen karakter lainnya yaitu moral knowing dan moral feeling. Aspek dari komponen tindakan moral atau moral acting ini yaitu:

1.Kompetensi (competence)

Aspek ini mampu mengubah penilaian dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif. Untuk hal ini, kita harus mampu merasakan dan melaksanakan rencana tindakan.

2. Keinginan (will)

Keinginan berada pada inti dorongan moral. Menjadi orang yang baik memerlukan tindakan keinginan yang baik, suatu penggerakkan energy moral untuk melakukan apa yang kita pikir harus dilakukan.

3. Kebiasaan (habit)

Kebiasaan yang baik melalui pengalaman yang diulangi dalam apa yang dilakukan itu membantu, ramah, dan adil dapat menjadi kebiasaan baik yang akan bermanfaat bagi dirinya ketika menghadapi situasi yang berat.

Karakter manusia pada hakekatnya merupakan hasil proses dari pembentukan dimana ia belajar baik dari dalam diri maupun dari luar. Seseorang yang memiliki karakter yang baik akan mencerminkan perilaku yang baik pula. Meskipun dalam pembentukan karakter memiliki beberapa tahapan dan butuh penyesuaian dari masing-masing individu. Tanpa melihat semua hal tersebut, ketika seseorang ingin mencerminkan/menumbuhkan karakter yang baik maka seseorang tersebut memiliki moral knowing, moral feeling, moral action.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

 

 

 

 

Share :

Baca Juga

Kesiswaan

Pentingnya Memahami PSE Bagi Guru

Kesiswaan

Materi Pendidikan Anti Korupsi
Guru Kreatif

Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang Efektif untuk Siswa

Metode Pembelajaran

Belajar Asyik dengan Belajar Kelompok

Kesiswaan

Inilah Tanda-Tanda Pembelajaran Berkualitas
program literasi sekolah

Kesiswaan

Kemdikbudristek dan Twitter Mengembangkan Program Literasi Media Sosial Bagi Pelajar SMP

Kesiswaan

8 Hukuman yang Mendidik bagi siswa yang Nakal di Sekolah

Metode Pembelajaran

Ragam Model Pembelajaran yang Menarik Diterapkan di Masa Pandemi