Ranking – Memiliki nilai rapot yang tinggi serta mendapatkan ranking di kelas merupakan 2 hal yang harus diraih oleh siswa ketika masa akhir semester telah tiba. Siswa biasanya takut jika mereka mendapatkan nilai dan ranking yang tidak sesuai dengan ekspetasi mereka dan orang tuanya. Ketakutan ini sering muncul terkadang berlebihan seakan-akan hidup dan mati siswa buka bergantung pada ranking di kelas.
Ini menjadi sebuah saingan yang ketat karena segala sesuatu yang nantinya akan terjadi pastinya memiliki berbagai alasan tersendiri. Begitu pula dengaan ranking di kelas yakni patokan tersebut pun merupakan patokan dari kecerdasan siswa. Sebanyak apapun alasan tersebut pasti ranking di kelas bukanlah hal yang mutlak dan menjadi tolak ukur kecerdasan seorang siswa.
Ranking Kelas Bukan Tolak Ukur
Di bawah ini merupakan beberapa alasan mengenai ranking kelas bukanlah tolak ukur kecerdasan seorang siswa. Berikut ulasannya :
Memiliki peringkat tinggi di kelas sudah dikuasai oleh orang pintar (sebuah pandangan yang tidak sepenuhnya benar namun tetap kokoh dalam pandangan masyarakat)
Ada satu alasan kuat yang menjadikan mengapa alasan ranking di kelas menjadi sesuatu yang menakutkan bagi setiap siswa. Alasan tersebut yakni siapapun yang memiliki peringkat tertinggi di kelas sudah pasti dia merupakan siswa yang pintar”. Ini merupakan sebuah alasan atau sebuah pandangan yang sudah diwarisi turun temurun.
Nyatanya ranking jika di ibaratkan seperti dua pasang sepatu dimana sisi negatif dan positifnya berjalan secara beriringan. Peringkat bisa memberikan dorongan pada siswa untuk menggali sisi terbaik pada dirinya. Namun peringkat juga dapat berpengaruh pada batin siswa di sekolah.
Adanya transkip nilai bisa menunujukan daya tarik siswa
Adanya tingkatan peringkat biasanya ditentukan berdasarkan transkip nilai dari masing-masing siswa dalam cakupan tertentu. Misalnya ada ranking di kelas yang memiliki susunan atau perolehan transkip nilai yang dikategorikan yang paling tinggi yang ada di dalam kelas yang diambil dari setiap mata pelajaran yang ada di sekolah tersebut.
Bisa dikatakan bahwa siswa yang mendapatkan peringkat pertama di kelas berarti dia menguasai berbagia mata pelajaran yang memang sudah ada di dalam kurikulum pendidikan formal, seperti matematika, sains, imu sosial dan lain sebagainya.
Jenis kecerdasan yang dibagi menjadi 9 bagian
Sembilan bentuk keerdasan tersebut antara lain :
- Kecerdasan logika-matematika
- Kecerdasan lingkustik
- Kecerdasan interpersonal
- Kecerdassan intrapersonal
- Kecerdasan musik
- Kecerdasan kinestetik-jasmani
- Kecerdasan visual-spasial
- Kecerdasan naturalisasi
- Kecerdasan eksistensial
Dari semua kecerdasan tersebut merupan kecerdasan majemuk. Setiap siswa juga memiliki beberapa kecerdasan yang berbeda dengan teman-temannya. Misalnya, anak yang memiliki kecerdasan linguistik juga memiliki sebuah kecerdasan spasial dan interpersonal namun memiliki berbagai kelemahan dalam bidang logika-matematika.
Penulis: Vikri Februansyah