Home / Metode Pembelajaran

Minggu, 24 Juli 2022 - 06:06 WIB

Cara Menerapkan Pembelajaran pada Siswa Learning Disability

Learning Disability – Pada dasarnya, menjalankan pendidikan ideal merupakan hal yang diidamkan oleh para peserta didik dan para guru. Namun, faktanya tidak semua demikian. Ada sebagian peserta didik yang ditakdirkan mengalami kekurangan.

Tentu saja hal tersebut menjadikan mereka tidak terbiasa dan leluasa dalam menjalankan pendidikan apalagi secara optimal.

Kekurangan yang ada dalam diri peserta didik malah menjadikan mereka tidak percaya diri dan menurun tingkat kepercayaan dirinya.

Maka dari itu, seorang guru juga berperan untuk mewujudkan strategi bagi peserta didik yang mengalami learning disability tetap bertumbuh dan berkembang secara optimal. Strategi yang dilakukan pun bisa bermacam – macam.

Di era kecanggihan teknologi seperti sekarang, rasanya sangat mungkin bagi guru untuk mendapatkan beberapa strategi yang diperlukan.

Hanya saja, guru tersebut perlu memiliki motivasi yang kuat dan kemampuan dalam mengelola manajemen waktu agar bisa mengatasinya.

Apa itu Learning Disability? 

Secara sederhana, learning disability merupakan fenomena dimana sang peserta didik memiliki kesulitan dalam belajar yang meliputi beberapa aspek misalnya aspek pemahaman, penggunaan bahasa lisan maupun tulisan.

Bahkan bisa juga diakibatkan adanya kendala dalam proses pendengaran, kesulitan berfikir, membaca, menulis maupun melakukan aktivitas mengeja.

Kondisi semacam ini jelas berbeda dan mengambat capaian pembelajaran bila dibiarkan. Selain itu, peserta didik juga akan lebih banyak mengalami ketertinggalan dan mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri.

Persentase kesembuhannya pun kadang bermacam – macam. Ada yang bisa disembuhkan, namun perlu waktu yang lama.

Namun ada juga yang sama sekali tidak akan mengalami perubahan, sehingga guru perlu mengatur ulang strategi pembelajaran yang dikhususkan bagi peserta didik dengan kondisi learning disability.

Untuk lebih memahami cara penerapannya, berikut beberapa cara untuk bisa mewujudkan learning disability dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang anda ajar. Diantaranya yakni :

1.    Peserta Didik Duduk Berdekatan Dengan Guru

Strategi pertama yang bisa dilakukan oleh seorang guru agar dapat membantu peserta didik yakni dengan memberikan posisi tempat duduk yang berdekatan.

Agar anda bisa berlaku adil, cobalah untuk mengatur posisi duduk dimana para peserta didik dapat menjangkau keberadaan anda. Misal, anda bisa menata tempat duduk dengan model auditorium ataupun seminar.

Jika kelas tidak memungkinkan, maka anda harus banyak melakukan pergerakan misal dengan mendekati peserta didik agar mereka tidak merasa diabaikan.

Baca juga:   Kuasai 8 Ketrampilan Dasar Mengajar Untuk Jadi Guru Profesional, Ini Caranya!

Perlu diketahui, bahwa letak tempat duduk peserta didik sangatlah mempengaruhi emosi peserta didik khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Mereka akan lebih merasa diperhatikan oleh guru dibandingkan harus duduk dengan format yang sangat jauh dari anda.

2.    Melakukan Transisi

Strategi kedua yakni dengn melakukan transisi. Transisi yang dimaksud bisa diartikan dengan perubahan susunan kabinet kelas dan letak tempat duduk.

Hal ini akan lebih banyak memberikan dukungan pada emosinal peserta didik untuk lebih siap dan yakin dengan proses belajar.

Sebagaimana yang diketahui bersama, seringkali para guru menjumpai fenomena dimana banyak peserta didik mengalami kecemburuan sosial sebab guru hanya berfokus pada satu atau beberapa peserta didik saja.

Maka dari itu, cobalah untuk melakukan transisi sebulan sekali atau berdasar kebutuhan.

3.    Memanfaatkan Graphic Organizers

Strategi lainnya yakni anda dapat menggunakan graphic organizers. Pembelajaran ala visual seperti ini akan meminimalisir keterlambatan daya serap pada peserta didik dengan kondisi learning disability.

4.    Konsisten dengan Kegiatan Harian

Kemudian jangan lupakan untuk selalu merutinkan kegiatan harian. Rutinitas kegiatan tersebut akan lebih banyak mengajarkan peserta didik untuk lebih termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Umumnya, setiap sekolah pasti memiliki program harian yang perlu dibiasakan kepada peserta didik. oleh karena itu, penting bagi guru untuk senantiasa mengingatkan peserta didik melakukan program tersebut.

Seorang guru harus memiliki keyakinan bahwa setiap program tersebut tentu memiliki dampak positif bagi keberlangsungan peserta didik di masa mendatang.

5.    Memberikan Gambaran Pembelajaran Harian

Selanjutnya, anda bisa mencoba untuk lebih banyak memberikan penjelasan mengenai pembelajaran harian.

Usahakan anda dapat menyederhanakan penjelasan agar peserta didik tidak terlalu bosan dengan overview yang anda berikan.

Anda juga bisa menyisipkan permainan edukatif agar gambaran pelajaran maupun evaluasi kegiatan yang anda berikan dapat menjadi daya tarik bagi mereka. Sehingga mereka akan mendengarkannya dengan fokus tingkat tinggi.

6.    Memasangkan Peserta Didik

Strategi selanjutnya yang anda bisa terapkan yakni dengan memasangkan tempat duduk peserta didik bersama dengan teman – temannya yang memiliki karakter peduli yang amat tinggi.

Para peserta didik yang peduli tentu tidak akan membiarkan temannya yang lain dalam kesulitan.

Sebagai seorang guru, anda perlu memberikan motivasi agar para peserta didik dapat saling memberikan bantuan satu sama lain apalagi pada saat proses pembelajaran.

Baca juga:   Kenali Google Workspace for Education sebagai Wujud dari Digitaliasai Pendidikan Era Merdeka Belajar melalui Teknologi

Sebelum memasangkan mereka, tentu anda perlu mengetahui karakter setiap peserta didik. sehingga anda bisa memisahkan antara karakter peserta didik yang masih bersikap acuh dan memiliki tingkat kepedulian yang tinggi.

7.    Melibatkan Indera pada Ragam Kegiatan Belajar

Strategi lainnya yang bisa diterapkan yakni mengoptimalkan serangkaian kegiatan yang dapat melibatkan beberapa indera (senses) peserta didik.

Anda harus tetap memastikan bahwa kegiatan tersebut tetap dapat diambil hikmahnya oleh para peserta didik yakni sisi edukatif itu sendiri.

Misalnya dengan melakukan kehgiatan outbond di luar kelas dengan melibatkan para peserta didik.

8.    Menggunakan Bahan Ajar Visual yang Menarik

Selain itu, anda juga bisa menggunakan bahan ajar atau media pembelajaran dengan visualisasi yang menarik.

Pembelajaran tersebut tentu akan lebih menyenangkan dan tidak membuat peserta didik mengalami kebosanan.

Apalagi bila anda harus mengajar di waktu siang, lumrahnya peserta didik akan lebih sering merasa ngantuk.

Bila pembelajaran tak didukung dengan visualisasi yang menarik, tentu malah akan menghambat target pembelajaran yang seharusnya dicapai pada hari tersebut.

9.    Memberikan Waktu Tambahan

Hal lain yang bisa dilakukan lagi yakni dengan lebih sering memberikan waktu tambahan. Waktu tambahan akan memberikan dampak positif pada peserta didik untuk menyerap pembelajaran dengan lebih mendalam.

Selain itu, anda juga memiliki waktu lebih banyak untuk dekat dengan peserta didik yang memiliki keterlambatan dalam menyerap pembelajaran.

Bagi peserta didik yang mumpuni, waktu tambahan bisa digunakan untuk mengerjakan aktivitas pendalaman materi dengan tingkat kesulitan yang lebih kompleks.

Hal ini malah akan menjadi poin plus bagi peserta didik yang mumpuni untuk unjuk kecerdasan.

Dengan begitu, anda bisa juga mendaulat mereka menjadi tutor sebaya bagi teman – teman di kelas.

Nah demikian ulasan mengenai learning disability serta beberapa ulasan mengenai konsep tersebut dan ragam penerapannya selama proses pembelajaran di kelas.

Semoga ulasan ini dapat menjadi referensi bagi para pendidik dan dapat sekaligus menjadi rekomendasi bacaan yang baik. Salam pendidikan!

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(rhm/shd)

Share :

Baca Juga

Metode Pembelajaran

Kuasai 8 Ketrampilan Dasar Mengajar Untuk Jadi Guru Profesional, Ini Caranya!
Orang Tua

Metode Pembelajaran

Cara Jitu Orang Tua Mendidik Anaknya yang Memasuki Usia Praremaja

Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran Make A Match: Kelebihan dan Kekurangannya
Guru

Metode Pembelajaran

Cara Guru Mengatasi Murid yang Malas untuk Belajar Mata Pelajarannya
cara membuat laporan best practice guru

Media Pembelajaran

Aplikasi Zipgrade: Cara Otomatis Mengetahui Hasil Pencapaian Peserta Didik

Kurikulum

Berbagai Jenis Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka
model pembelajaran discovery learning

Metode Pembelajaran

Cara Menciptakan Pembelajaran Kreatif

Metode Pembelajaran

Memahami Model Pembelajaran Blended Learning