Tahun 2016, pemerintah sudah melakukan banyak gerakan. Salah satunya adalah gerakan PPK atau Penguatan Pendidikan Karakter.
Meskipun sudah mulai dikenalkan dari tahun 2016 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tentu bukan sebuah jaminan bahwa seluruh guru mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam PPK?
Oleh karena itu, kali ini kita akan bahas secara sekilas.
Apa itu pendidikan karakter?
Di dalam sebuah jurnal, dengan judul Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013, disebutkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah upaya sadar yang terarah dan terencana melalui lingkungan pembelajaran demi tumbuh kembangnya seluruh potensi yang ada pada manusia, yang mempunyai watak kepribadian baik, bermoral dan berakhlak, yang kemudian berdampak positif terhadap konstruktif pada alam dan masyarakat.
Adapun fungsi dari pendidikan tersebut adalah untuk mengembangkan potensi seseorang supaya bisa menjalani kehidupannya dengan baik.
Di dalam lingkup pendidikan formal, pendidikan satu ini berfungsi untuk membentuk karakter para peserta didik dalam rangka menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, tangguh, berperilaku baik, hingga toleran.
Sementara di halaman serupa.id, mereka menyatakan, bahwa terdapat 3 fungsi utama dari pendidikan karakter ini. Yakni untuk membentuk dan mengembangkan potensi tiap anak, pengecatan dan perbaikan, dan terakhir adalah fungsi penyaring.
Ketiganya memiliki fungsinya masing-masing. Untuk fungsi membentuk dan mengembangkan potensi anak ini adalah supaya anak-anak bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, untuk berhati nurani baik, berpikir baik, berbudi luhur, dan berperilaku baik.
Untuk yang fungsi penguatan dan perbaikan ialah untuk memperbaiki dan juga menguatkan peran individu, keluarga, masyarakat, satuan pendidikan, dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan berpartisipasi mengembangkan potensi kelompok, masyarakat, instansi secara umum.
Dan yang terakhir adalah fungsi penyaring. Artinya, pendidikan karakter digunakan supaya ketika terjun ke masyarakat, mereka bisa memilih dan memilah, bisa menyaring budaya yang masuk. Mana saja yang sesuai dengan nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia yang berbudi luhur.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Dalam pendidikan karakter, terdapat beberapa nilai-nilai di dalamnya, mulai dari nilai religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan terakhir adalah gotong royong.
- Religius
Nilai ini bisa diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama yang dianut masing-masing sesuai dengan kepercayaan.
- Nasionalis
Nilai satu ini ditunjukkan dengan apresiasi terhadap budaya bangsa sendiri, kemudian menjaga lingkungan, mentaati hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama
- Integritas
Integritas ini meliputi sikap tanggung jawab, perkataan yang berdasarkan kebenaran, konsistensi tindakan, menghargai martabat individu, dan bisa menunjukkan keteladanan
- Mandiri
Dalam nilai-nilai karakter, terdapat pula mandiri. Yang berarti, ketika menjadi pembelajar, maka ia akan mempergunakan seluruh tenaga, pikiran, hingga waktunya demi merealisasikan setiap cita-cita, mimpi, dan juga harapan.
- Gotong royong
Nilai terakhir ini diharapkan peserta didik bisa menunjukkan sikap menghargai sesama, mampu bekerja sama, tolong menolong, inklusif, mempunyai empati dan rasa solidaritas.
Itulah di penjelasan terkait pengertian pendidikan karakter dan juga sebagian contoh dalam implementasi pendidikan tersebut.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!