Setiap siswa tentu memiliki cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Perbedaan ini yang perlu diketahui guru, sehingga guru bisa menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mereka.
Howard Gardner, seorang tokoh pendidikan yang juga merupakan psikolog mencetuskan teori mengenai multiple intelligences atau kecerdasan majemuk. Menurut pendapatnya, setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
Perbedaan kecerdasan inilah yang kemudian berpengaruh dalam gaya belajar siswa. Berikut ini 7 gaya belajar siswa yang wajib guru ketahui.
Gaya Visual (Spasial)
Siswa yang memiliki gaya visual biasanya memiliki kecenderungan untuk belajar dengan menggunakan sebuah gambar, grafik, warna, imajinasi visual, hingga spasial. Sehingga, biasanya mereka akan unggul atau mudah saat diminta untuk membaca peta atau mengikuti instruksi yang memiliki gambar.
Oleh karena itu, apabila guru menjumpai siswa dengan tipe ini sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang tepat agar memudahkan mereka memahami materi, misalnya dengan memakai media berupa mindmap, infografis, flashcard hingga video.
Gaya Auditory
Siswa dengan gaya ini akan sangat mudah dalam memproses informasi dengan baik dari berbagai sumber suara.
Misalnya dengan mendengarkan penjelasan dari guru, pidato, rekaman suara, dan sumber suara lainnya. Mereka akan lebih suka belajar dengan mendengarkan materi di kelas maupun dengan mendengarkan audiobook sambil duduk dibandingkan dengan memperhatikan buku atau gambar tertentu.
Kelebihan dari siswa dengan gaya ini adalah biasanya mereka juga memiliki kemampuan lebih dalam bidang musik. Hal ini dikarenakan mereka cenderung memiliki kemampuan dalam mengenali nada dan ritme dengan baik.
Dalam menghadapi siswa dengan tipe ini, guru bisa menggunakan media rekaman suara ataupun membuat musikalisasi materi pembelajaran agar memudahkan siswa dalam belajar.
Gaya Linguistik (Verbal)
Siswa yang memiliki gaya belajar ini biasanya lebih suka banyak membaca dan berbicara. Ciri siswa yang memiliki gaya belajar linguistik (verbal) yaitu mereka suka dalam menggunakan kata-kata atau permainan kata, puisi, hingga pantun.
Apabila guru menemui siswa dengan gaya ini, maka strategi yang efektif untuk mengajar mereka adalah menggunakan teknik mnemonic atau membuat akronim.
Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan guru yaitu dengan meminta siswa untuk mengulang materi pelajaran yang telah diajarkan dengan membacakannya secara lantang, atau membuat permainan kata bersama teman-teman.
Gaya Physical (Kinesthetic)
Siawa dengan gaya ini biasanya akan cepat dalam memahami pelajaran yang melibatkan kegiatan fisik. Mereka memerlukan pengalaman secara langsung agar benar-benar memahami hal atau pembelajaran yang diajarkan.
Untuk mengajar siswa dengan gaya ini, guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen atau merancang pembelajaran dengan melibatka gerakan tubuh. Tak harus di luar ruangan, guru juga bisa melakukan hal tersebut di dalam kelas dengan membuat alat-alat peraga yang dapat dilihat, dan disentuh secara langsung oleh siswa.
Gaya Logical (mathematical)
Siswa dengan gaya mathematical biasanya cepat menyadari suatu bentuk pola atau melihat keterkaitan satu informasi dengan dengan informasinya lainnya. Mereka juga mampu memahami sesuatu dengan menyambungkan berbagai detil dan menyusunnya secara terorganisir, sebagaimana seseorang yang bermain puzzle.
Untuk menarik siswa dengan gaya belajar ini, guru bisa melakukan pembelajaran yang memerlukan problem solving skill, sistematis, yang tidak perlu mengandalkan hafalan.
