Penerapan Kurikulum Merdeka – Awal tahun pelajaran 2022/2023, beberapa sekolah akan mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum tersebut memang sudah diramu selama beberapa tahun terakhir. Pada dasarnya, tidak ada perubahan yang mendasar.
Hanya saja, ada beberapa modifikasi jika diterapkan di jenjang tertentu. Sebagai tambahan, salah satu keunikan yang mendasari Kurikulum Merdeka yakni adanya tambahan program untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Tentu program semacam inilah yang dinanti oleh masyarakat agar peserta didik semakin mengenal karakter sesungguhnya yang terlahir dari ruh Pancasila.
Mengapa Indonesia Perlu Melakukan Perubahan Kurikulum?
Setiap bangsa tentu menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Kurikulum Merdeka akan diterapkan di beberapa sekolah yang sudah mulai menyiapkan diri. Beberapa alasan diantaranya yang menjadikan kurikulum tersebut perlu diwujudkan yakni :
1. Memulihkan Sistem Pendidikan dari Fenomena Learning Loss
Alasan pertama yakni bangsa harus terlepas dari fenomena learning loss. Bisa saja kondisi demikian menjangkiti sebagian peserta didik.
Apalagi pada saat terjadinya pembelajaran online di masa pandemi. Sebagian masih merasa kesulitan dalam menyerap pembelajaran baik karena kendala jaringan, faktor ekonomi maupun kondisi lingkungan sekitar. Sehingga kondisi demikian menjadi celah bagi terjadinya learning loss.
Fenomena tersebut juga menjadi salah satu kekhawatiran bangsa. Bayangkan saja, bila kondisinya dibiarkan, maka berapa banyak peserta didik yang tidak bisa mendapatkan pendidikan dengan maksimal?
Maka dari itu, pemerintah berusaha melakukan optimasi salah satunya dengan mewujudkan kurikulum merdeka. Kurikulum tersebut berusaha mewujudkan dan meminimalisir adanya celah learning loss.
2. Peserta Didik Mengalami Krisis Pembelajaran
Alasan lain yang membuat pemerintah memiliki penerapan Kurikulum Merdeka, yakni kurikulum tersebut dapat mengentaskan peserta didik dari adanya krisis pembelajaran.
Krisis pembelajaran yang dimaksud berkaitan dengan rendahnya minat belajar, faktor ketertinggalan terhadap materi dan beberapa faktor lain. Sebelum kurikulum merdeka diterapkan, sekolah tentu mengikuti aturan kedinasan baik dari segi konten materi yang diajarkan dan target yang harus dicapai selama 2 semester pembelajaran.
Hanya saja, tidak semua peserta didik dapat mencapai target sebab daya serap belajar berbeda dengan yang lainnya.
Maka dari itu, kurikulum merdeka berusaha memberikan konsep belajar terbaik dimana peserta didik bahkan dapat menyesuaikan pembelajaran berdasar passion yang mereka miliki.
Sehingga guru akan mempunyai tugas ekstra untuk bisa memberikan beberapa penugasan berdasar kemampuan masing – masing peserta didik.
Selain itu, sekolah di wilayah tertentu dapat menentukan perangkat ajar berdasar kebutuhan peserta didik, bukan malah semua harus disamaratakan. Maka dari itu, kurikulum merdeka dapat menyelesaikan masalah pada krisis pembelajaran.
3. Peserta Didik Perlu Meningkatkan Pemahaman terhadap Bacaan Sederhana
Alasan lainnya yakni kebutuhan peserta didik untuk lebih sering melakukan pengkajian dalam bacaan sederhana.
Secara tidak langsung, penerapan kurikulum merdeka lebih banyak memberikan peluang peserta didik untuk melakukan keterampilan dan melakukan analisis terhadap projek yang harus diselesaikan.
Tentu saja, analisis tersebut tak dapat dilakukan oleh para peserta didik, jika tidak ada informasi yang masuk. Informasi sendiri tentu bisa didapatkan bila para peserta didik gemar membaca.
Maka dari itu, kurikulum merdeka juga merupakan salah satu gerbang bagi peserta didik untuk lebih banyak membaca dengan tujuan menggali informasi dan memecahkan solusi.
Hal ini juga selaras dengan adanya program AKM yang lebih menitikberatkan pada kompetensi di sektor literasi dan numerasi.
4. Peserta Didik Perlu Menerapkan Konsep Matematika Dasar
Kemudian, kurikulum merdeka perlu diterapkan agar peserta didik dapat lebih banyak menerapkan konsep matematika dasar yang sudah diajarkan. Hal ini juga selaras dengan adanya program AKM pada ranah numerasi.
5. Adanya Kesenjangan Pendidikan Antar Wilayah dan Kelompok Sosial
Selanjutnya, kesenjangan pendidikan yang terjadi di berbagai wilayah dan kelompok sosial, menjadi pemicu perlunya pembaharuan kurikulum.
Kurikulum yang diinginkan tentu merupakan suatu konsep yang dapat memayungi keseluruhan masalah pendidikan. Tentu saja penyelesaiannya tidak hanya sebentar, namun membutuhkan waktu dan sinergitas dari seluruh elemen.
Kehadiran Kurikulum dalam Dunia Pendidikan
Eksistensi kurikulum merupakan suatu hal yang urgen dalam dunia pendidikan. Sebab kurikulum merupakan salah satu unsur penggerak yang menjadi dasar dalam berjalannya pendidikan.
Tanpa kurikulum, keseluruhan satuan pendidikan akan mengalami kebingungan. Maka dari itu, tidak heran, setiap beberapa tahun sekali akan terjadi pergantian kurikulum.
Pergantian tersebut bertujuan untuk menjadi bahan pembaharuan di dunia pendidikan.
Adapun beberapa ranah yang akan dipengaruhi pada saat diterapkannya kurikulum yakni:
1. Penentuan pada Materi Ajar
Hal pertama yang terpengaruh dengan adanya perubahan kurikulum yakni materi ajar. Perlu diketahui, materi aja setiap tahunnya akan selalu mengalami perubahan bergantung pada kurikulum.
Misalnya, di jenjang SD, kurikulum merdeka menghadirkan adanya pembelajaran IPAS dimana merupakan gabungan dari materi IPA dan IPS. Penggabungan ini dinilai lebih efektif agar peserta didik bisa belajar keduanya secara bersamaan bergantung pada kondisi guru yang mengampu.
Selain itu, tidak semua sekolah akan menerapkan dan menggunakan buku yang sama. Sebab setiap sekolah memiliki ciri khas yang berbeda.
Penggunaan buku pun juga bisa berbeda bergantung pada kemampuan dan daya serap peserta didik. tentu hal ini akan lebih banyak memberikan kemudahan pada peserta didik.
2. Penentuan dalam Aspek Kecepatan Pengajaran
Selain itu, sektor lain yang terpengaruh yakni sektor kecepatan pengajaran. Sektor tersebut juga penting sebab berkaitan dengan capaian pembelajaran peserta didik.
Sebelum penerapan kurikulum merdeka, setiap guru tentu akan memegang capaian peserta didik masing – masing setiap tahunnya berdasar standar pemerintah.
Namun, di penerapan kurikulum merdeka, capaian pembelajaran peserta didik akan berbeda dan tidak bergantung pada satandar pendidikan antara satu dan yang lainnya.
6. Penentuan Metode Pengajaran
Kemudian, penerapan kurikulum di suatu negeri juga akan mempengaruhi bagaimana seorang guru dalam menentukan metode pengajaran.
Setiap jenjang dan kelas tentu memiliki karakter peserta didik yang berbeda – beda. Ditambah dengan adanya penerapan kurikulum merdeka yang baru, tentu akan lebih banyak memberikan ragam pertimbangan ketika guru menentukan metode.
Salah satu metode yang dirujuk dalam penerapan kurikulum merdeka yakni project-based learning. Pembelajaran berbasis projek akan lebih banyak memberikan ruang bagi peserta didik untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam pemecahan masalah.
Selain itu, mereka juga akan semakin banyak untuk melakukan kerjasama bersama dengan peserta didik lainnya.
Tentu saja hal ini akan meningkatkan kemampuan sosialisasi mereka dan bermanfaat di masa mendatang. Adapun metode lain, juga sangat boleh digunakan asal tidak sampai menghilangkan esensi merdeka belajar yang dikehendaki.
Nah demikian ulasan berkaitan dengan penerapan kurikulum merdeka. Semoga pendidikan bangsa akan kembali membaik dengan diterapkannya kurikulum tersebut.
Sebab sayang rasanya bila ada perubahan kurikulum namun permasalahan tak kunjung reda. Semoga ulasan ini bermanfaat. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)