Ketrampilan Mengajar di Kurikulum Merdeka– Menyambut tahun ajaran baru, khususnya tahun 2022/2023 baik di tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA. Anda yang saat ini menjadi guru, perlu siap-siap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kunci atau Fokus Utama Dalam Kurikulum Merdeka
Salah satu persiapan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka adalah ketrampilan mengajar guru. Karena kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka, salah satunya terletak pada cara guru mengajar di kelas. Cara guru mengajar ini, identiknya berkaitan dengan metode pembelajaran.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan oleh Muhammad Nur Rizal, pemerhati pendidikan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), menyebut karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka hanya fokus pada metode pembelajaran.
“Karakteristik utama Kurikulum Merdeka terlihat hanya fokus pada metode pembelajaran yang diterjemahkan dalam penguasaan mata pelajaran saja,” ujar Rizal, dilansir mediaindonesia.com (23/2/2022).
Karakteristik dari Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim, Mendikbudristek pada pertengahan Februari 2022, lalu. Memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran.
Karakteristik utama ini menjadi bekal Anda dalam menerapkan ketrampilan mengajar Kurikulum Merdeka di kelas Anda. Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka diantaranya
- pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan kompetensi teknis dan karakter,
- fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi,
- serta fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks serta muatan lokal.
Meskipun demikian, dalam Kurikulum Merdeka strategi pembelajaran berbasis proyek menjadi satu-satunya strategi yang ditekankan dalam pengembangan karakter siswa.
Dalam struktur Kurikulum Merdeka, Anda diharuskan menggunakan alokasi waktu sekitar 20 persen hingga 30 persen jam pelajaran untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek itu memberi kesempatan siswa untuk belajar melalui pengalaman, mengintegrasikan kompetensi yang penting yang dipelajari siswa, dan struktur belajar yang fleksibel.
Muhammad Nur Rizal, meminta Kemendikbudristek melakukan sosialisasi agar penerapan kurikulum tersebut benar-benar diterapkan seperti tujuan awal.
“Pada Kurikulum 2013 sebenarnya setiap mata pelajaran juga berorientasi pada proyek, karena terkait satu sama lain. Kalau benar cara pelaksanaannya, cuma asumsi sejak awal maka menjadi tidak efisien dan efektif,” imbuh Rijal.
Ketrampilan Mengajar Dalam Kurikulum Merdeka
Nah, dari pernyataan oleh Muhammad Nur Rizal, pemerhati pendidikan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) jika fokus utama ada dalam metode pembelajaran. Anda tentu tau, jika metode pembelajaran dan penguasaan materi yang sangat erat kaitannya dengan ketrampilan mengajar.
Lebih jelasnya, beberapa ketrampilan yang harus Anda kuasai dalam penerapan Kurikulum Merdeka, yaitu
1. Penerapan Metode Pembelajaran PJBL
Hal yang menarik dari Kurikulum Merdeka adalah adanya pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan kompetensi teknis dan karakter.
Anda harus siap mengelola alokasi waktu antara 20-30 persen jam pembelajaran Anda untuk penerapan pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek ini dilakukan untuk untuk mendukung pengembangan karakter sesuai profil pelajar pancasila.
Oleh karena itu, Anda harus cermat dalam merancang pembelajaran agar metode pembelajaran berbasis proyek ini terwujud.
2. Fokus Menyampaikan Materi Esensial
Selain, mewajibkan pembelajaran berbasis proyek. Dalam Kurikulum Merdeka, akan difokuskan pada materi esensial. Agar Anda memiliki cukup waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi kepada siswa Anda. Untuk itu, Anda perlu menganalisis apa saja capaian pembelajaran dan materi yang esensial untuk siswa Anda.
3. Penilaian Diagnostik
Dengan menerapkan materi esensial ini, Anda akan memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks serta muatan lokal. Untuk mengetahui kemampuan siswa Anda, tentu Anda memerlukan penilaian diagnosis diawal pembelajaran.
Penilaian diagnosis ini merupakan penilaian/asesmen yang dilakukan secara spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik yang beragam.
Nah, bagi Anda yang ingin meningkatkan ketrampilan mengajar, Anda untuk ikut dalam acara diklat nasional bersetifikat 40 JP yang diselenggarakan oleh e-Guru.id dengan tema “Penguatan Ketrampilan Mengajar pada Guru dalam Rangka Menyambut Tahun Ajaran Baru“, Gratis untuk Guru. Ingin Mendaftar? Klik “Disini”
(Zuzun/Zuzun)