Rapor Hasil Pendidikan Indonesia merupakan bentuk transparansi hasil pendidikan pada masyarakat, tujuannya untuk memudahkan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Kemendikbudristek melakukan terobosan baru di era digital dengan memanfaatkan teknologi sebagai bentuk tranformasi pendidikan paling progresif dalam beberapa tahun terakhir.
Platform ini menampilkan hasil Asesmen Nasional dan survei nasional satuan pendidikan dasar atau daerah sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan, dan kemudian memperbaiki kualitas pendidikan secara menyuluruh. Rapor Pendidikan berguna sebagai tolak ukur dan juga hasil mutu pendidikan dari satuan pendidikan di daerah tersebut.
Tidak hanya satuan pendidikan yang akan memiliki akses terhadap platform Rapor Pendidikan Indonesia. Masyarakat umum yang juga ingin ikut berkontribusi dan mengamati perkembangan pendidikan Indonesia. Transparansi data rapor pendidikan di upayakan kepada publik, sehingga masyarakat luas dapat ambil bagian dan peran dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Masyarakat diajak untuk mengikuti, melihat, mengawal, dan mengevaluasi kualitas pendidikan yang sedang berjalan di Indonesia.
Rapor Hasil Pendidikan Indonesia akan menjadi indikator dan gambaran mengenai mutu pendidikan pada suatu daerah berdasarkan pada kurikulum penilaian yang telah sesuai model input, process, dan output tentang efisiensi dan efektivitas satuan pendidikan tersebut. Rapor Pendidikan ini mencakup beberapa hal yakni, hasil kemampuan numerasi dan literasi berdasarkan pada Asesmen Nasional yang telah terlaksana sebelumnya.
Numerasi merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang penting bagi siswa untuk menggunakan matematika dalam berbagai situasi, termasuk pengenalan dan pemahaman matematika dunia, singkatknya kemampuan numerasi atau berhitung mengacu pada kemampuan untuk menggunakan informasi matematika untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada pada dunia nyata. Sedangkan literasi adalah kemampuan dan salah satu kebutuhan yang sangat penting seseorang miliki. Mudahnya, literasi merupakan kemampuan untuk membaca dan menulis serta menggunakan bahasa lisan siswa.
Kemampuan numerasi dan literasi yang tampil dalam rapor pendidikan tersebut dapat menggambarkan secara umum terkait dengan mutu pendidikan. Di dalamnya terdapat pula kemampuan peserta didik secara menyuluruh serta data kualitas dan kuantitas satuan pendidikan dari berbagai asesmen nasional. Dengan begitu masyarakat umum dapat lebih mudah untuk mengakses informasi tentang pendidikan di daerahnya.
Melalui platform pendidikan ini pula, semua pihak akan semakin mudah. Satuan pendidikan tidak perlu lagi melakukan pengisian data ke aplikasi, karena data akan tersedia dari berbagai sistem dan sumber data. Data tersebut meliputi data Dapodik, SIMPKB, AN, BPS dan sumber-sumber lainnya yang relevan. Harapan dari adanya platform rapor pendidikan ini, dapat menyempurnakan mutu pendidikan di Indonesia.
“Filosofi desain teknologi platform Rapor Pendidikan kami berpusat pada pengguna. Kami mendengarkan guru, kepala sekolah, peserta didik dan lain sebagiannya. Alih-alih membangun produk teknologi yang kami pikir perlu, kami lebih berfokus pada apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh berbagai pihak”, jelas Nadiem Makarim di sesi Digital Learning and Transformation.
Masyarakat dapat melihat hasil Rapor Pendidikan Indonesia dengan mengaksesnya melalui link: https://pusmendik.kemendikbud.go.id/profil_pendidikan/
Sementara bagi satuan Pendidikan dan Pemda, Rapor Pendidikan dapat melalui https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/
Sekian pembahasan mengenai Hasil Rapor Pendidikan Indonesia. Semoga platform ini bisa berhasil membuat mutu pendidikan Indonesia semakin baik kualitasnya. Kemudian, guru-guru dan pihak pendidikan juga bisa sebaik mungkin memanfaatkan platfom ini dan tak menemukan kendala dalam pengaplikasiannya.
(nna)