Home / Kenaikan Pangkat

Senin, 22 Agustus 2022 - 21:40 WIB

Memahami Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pentingnya pendidikan anak usia dini menjadi pondasi bagi si kecil agar lebih siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi di masa mendatang.

Di Indonesia, pendidikan anak usia dini diwujudkan dalam bentuk pendidikan prasekolah bernama PAUD untuk anak 0-6 tahun.

Apa itu PAUD?

Secara umum, pengertian PAUD adalah jenjang pendidikan yang ditempuh sebelum anak masuk ke sekolah dasar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan tujuan PAUD diadakan agar anak tumbuh dan berkembang sesuai tingkat perkembangannya sehingga siap memasuki pendidikan lebih lanjut, serta mengarungi kehidupan setelah dewasa kelak.

Dilansir dari Balai Pengembangan PAUD dan DIKMAS Provinsi D.I. Yogyakarta, Prof. Dr. Lydia Freyani, Dewan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, menyatakan kegiatan PAUD dapat memberi rangsangan atau stimulasi pendidikan sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak prasekolah.

Seluruh aktivitas PAUD dilakukan melalui kegiatan belajar sambil bermain sehingga menyenangkan untuk anak.

Anak yang mendapatkan pendidikan di PAUD sering kali memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik saat sekolah karena mereka terbiasa belajar, bermain, hingga makan bersama teman seusianya.

Orangtua harus memilih PAUD yang tepat untuk anak. Sebaiknya pilih PAUD yang jaraknya cukup dekat dengan rumah, biayanya sesuai dengan kemampuan orangtua, dan memiliki kurikulum yang dapat menunjang tumbuh kembang anak.

Para pengajar di PAUD juga harus memiliki kasih sayang kepada anak-anak. Perhatikan pula bagaimana cara mereka berbicara pada anak-anak, ataupun menghadapi anak yang susah diatur.

Apa pentingnya pendidikan anak usia dini?

Pemerintah memandang pentingnya pendidikan usia dini sebagai titik sentral untuk membangun pondasi dasar kepribadian anak, demi menjadi manusia yang beradab di masa mendatang.

Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang menunjukkan pentingnya pendidikan anak usia dini.

  • Meningkatkan kesejahteraan fisik maupun mental anak

Kegiatan bermain sambil belajar di PAUD dapat meningkatkan kesejahteraan fisik maupun mental anak. Sebab, si kecil melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan.

Hal ini dapat membantu meningkatkan prestasi belajar, membentuk karakter yang pantang menyerah, lebih mandiri, dan mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak.

  • Mengembangkan kapasitas dan efektivitas otak anak 

Pendidikan anak usia dini dapat mengembangkan kapasitas dan efektivitas otak anak.

Mengingat usia PAUD merupakan periode emas dengan perkembangan otak anak mencapai 80 persen, rangsangan pendidikan melalui berbagai kegiatan akan membuat perkembangan otaknya semakin optimal.

  • Mempersiapkan anak untuk jenjang pendidikan selanjutnya

Pendidikan usia dini dapat menjadi bekal bagi anak agar lebih siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Anak yang terbiasa belajar sejak kecil akan lebih cepat dalam menerima informasi baru sehingga mudah beradaptasi.

 

  • Mendorong perkembangan emosional dan intelektual anak

anak PAUD membuat kerajinan
PAUD dapat mendorong perkembangan emosional dan intelektual anak

Pendidikan anak usia dini dapat membantu mendorong perkembangan emosional dan intelektual si kecil. Sebab, anak diajarkan untuk lebih sabar, mandiri, dan bergaul dengan orang lain.

Baca juga:   Pembelajaran Tatap Muka Sudah Dimulai atau Masih Wacana

Selain itu, metode pembelajaran PAUD juga memungkinkan anak belajar membaca, menulis, berhitung, serta melakukan kegiatan kreativitas, seperti menggambar dan bernyanyi.

  • Membentuk kepribadian positif anak

Pendidikan karakter anak usia dini dapat membentuk kepribadian positif pada anak agar sukses di masa mendatang.

Contoh pendidikan karakter anak usia dini, yaitu menanamkan kejujuran sejak kecil, disiplin dalam melakukan tugas, dan bersosialisasi dengan orang lain.

Anak yang mendapatkan pendidikan usia dini cenderung memiliki risiko yang lebih kecil untuk terlibat dengan masalah hukum saat dewasa.

Pentingnya pendidikan usia dini memang tidak dapat menghasilkan kesuksesan secara instan. Orangtua baru akan melihat hasilnya saat anak beranjak dewasa atau setidaknya mengenyam pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.

Anak yang mendapatkan pendidikan terbaik sejak usia 0-6 tahun memiliki harapan lebih besar untuk meraih keberhasilan di masa mendatang.

Sebaliknya, anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang memadai harus berjuang lebih berat untuk mengembangkan hidupnya.

Apa saja yang dipelajari dalam pendidikan anak usia dini?

Pendidikan anak usia dini adalah sistem pengajaran yang berfokus pada perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak.

Institusi PAUD juga harus menetapkan kurikulum yang dapat menggali potensi pada masing-masing anak.

Selain itu, pelajaran PAUD harus diberikan dalam suasana yang menyenangkan untuk anak. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan anak saat belajar di PAUD adalah:

  • Kegiatan artistik dan keterampilan, seperti menggambar, melukis, membuat model, kegiatan yang dekat dengan keseharian seperti membersihkan rumah.
  • Bermain dengan mainan, permainan simbolik, permainan sensorik, bermain dengan pasir dan air, game konstruksi, dan lain-lain.
  • Aktivitas musik dan gerakan, misalnya memainkan alat musik, bernyanyi, menghapalkan lagu, dan lain-lain.
  • Kegiatan komunikasi dan kreatif, misalnya bercerita, menghafal dongeng, membaca buku, membaca komik edukatif, dan lain-lain.
  • Kegiatan yang melatih kepekaan, seperti pengamatan, pembacaan dengan gambar, matematika, pembicaraan, dan bereksperimen.
  • Kegiatan di luar ruangan, seperti jalan-jalan, bermain pasir di pantai, olahraga, dan lain-lain.

Pelajaran anak PAUD tidak boleh memberatkan. Meski ada anak yang menonjol dari sisi akademis di usia dini, institusi PAUD sebaiknya tidak menggeneralisir mereka dari pencapaian akademisnya. Pasalnya, sifat alamiah anak di usia ini memang masih lebih suka bermain.

Sebaliknya, metode pembelajaran PAUD lebih menekankan pada kemajuan anak dalam aspek sosio-emosionalnya.

Misalnya, guru PAUD mengajarkan anak untuk menghargai temannya yang berbeda agama, mau berbagi makanan pada temannya yang tidak membawa bekal, atau membantu temannya yang sedang dalam kesusahan apa pun.

Baca juga:   Pendidikan Agama Islam, istidraja

Guru juga dapat melatih disiplin anak lewat hal-hal yang kecil, misalnya merapikan sepatu sebelum masuk kelas, membereskan kursi setelah selesai belajar, dan lain-lain.

Sesekali, guru juga bisa memberi proyek sesuai potensi anak untuk melatih kemampuan problem solving dalam pembelajaran anak usia dini.

Fungsi PAUD

Metode pembelajaran PAUD sangat bermanfaat untuk anak. Berikut adalah beberapa fungsi PAUD yang harus orangtua pahami:

  • Fungsi sosialisasi

PAUD membantu anak bersosialisasi dengan baik. Pendidikan yang diberikan membuat anak lebih banyak berinteraksi dengan guru atau teman-temannya sehingga meningkatkan keterampilan bersosialisasinya.

  • Fungsi bermain

Orangtua harus memahami bahwa anak-anak senang bermain. Selama pembelajaran di PAUD, mereka akan belajar sambil bermain. Hal ini memungkinkan anak dapat mengeksplorasi untuk mendapatkan pengetahuan.

  • Fungsi adaptasi

anak PAUD berkumpul
PAUD memiliki fungsi adaptasi bagi anak

Melalui pendidikan anak usia dini, si kecil belajar untuk beradaptasi di lingkungan sekolah ataupun rumah. Dengan begitu, mereka tidak merasa takut untuk bertemu dan bergaul dengan anak-anak lain.

  • Fungsi pengembangan

Konsep pendidikan anak usia dini membantu si kecil agar mengetahui potensi yang dimilikinya. Berbagai rangkaian kegiatan di PAUD mampu menumbuhkan atau mengasah potensi anak agar berkembang dengan baik.

Perbedaan PAUD Formal dan Nonformal

Perlu Anda ketahui bahwa terdapat PAUD formal dan nonformal. Perbedaan PAUD formal dan nonformal dapat dilihat dari beberapa aspek yang bisa Anda ketahui.

PAUD formal adalah pendidikan anak usia dini yang dilaksakan oleh sebuah lembaga pendidikan formal.

Bentuknya dapat berupa Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhotul Anfal (RA). Pembelajarannya pun dibuat dan disampaikan oleh guru lulusan PAUD atau sejenisnya.

Sementara itu, PAUD nonformal merupakan pendidikan usia dini yang dilaksanakan oleh lembaga bersifat nonformal, seperti playgroup, tempat penitipan anak, dan lainnya.

Umumnya, pendidikan ini ditempuh sebelum anak menjalani pendidikan formal. Misalnya, setelah anak belajar di playgroup, selanjutnya mereka masuk TK.

Siapa saja yang harus terlibat dalam pendidikan anak usia dini?

Salah satu hal yang paling sering dilewatkan oleh orangtua dalam memahami pentingnya pendidikan usia dini adalah pelibatan pihak mana saja dalam pembentukan pondasi dasar karakter anak.

Memilih institusi PAUD dengan kurikulum yang bagus saja tidak cukup karena peran orangtua dan guru juga sama pentingnya.

Institusi PAUD dituntut menerapkan sistem belajar yang mengombinasikan ilmu pengetahuan, teknologi, praktik, hingga matematika.

Sementara itu, guru harus mampu mengambil hati anak agar mereka dapat menyerap ilmu yang diberikan.

Di sisi lain, orangtua juga harus menaruh perhatian pada hal-hal yang sedang dipelajari anak dan memantau perkembangannya.

Ketika ketiga hal ini sudah berjalan dengan baik, maka semakin besar kemungkinan anak akan menjadi orang yang berhasil di masa mendatang.

Share :

Baca Juga

Guru Honorer

Tidak Ada Tenaga Honorer Pada Tahun 2023, Pemerintah Rencanakan Prioritas Pengangkatan
cara penilaian kurikulum merdeka

Karya Inovatif

Mengenal Makalah Best Pratice dan Tips Cara Menyusunnya

Kenaikan Pangkat

“Gerakan Sekolah Menyenangkan Siswa di Yogyakarta

Karya Inovatif

Ide Karya Inovatif di Bidang Seni, Bisa Digunakan untuk Kenaikan Pangkat Guru
tips lolos cpns 2023

Kenaikan Pangkat

6 Tips Lolos CPNS 2023 yang Wajib Dipahami
Strategi Guru

Kenaikan Pangkat

Strategi Guru dalam Mengajar yang Tersusun Rapi dan Menyenangkan Bagi Murid

Admin Sekolah

Pakai Excel, Guru Lebih Mudah Kelola Administrasi

Kenaikan Pangkat

Memahami Pembelajaran HOTS