Guru wajib mampu mampu menumbuhkan kemampuan belajar mandiri bagi siswa. Sebab dengan demikian, akan banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Menjadi seorang pembelajar mandiri merupakan suatu hal yang penting. Sebab dengan kemampuan belajar mandiri tersebut, siswa dapat menjadi penerus peradaban untuk memberikan perubahan yang lebih baik kepada bangsa. Terutama berkontribusi menjadi seseorang yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan.
Menjadi mandiri juga akan mewujudkan para siswa yang lebih cepat mengenali rasa tanggung jawab dan disiplin. Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian besar guru masih harus lebih banyak mendalami bagaimana kemandirian tersebut dapat terpatri dalam diri siswa.
Dalam KBM, pembelajaran mandiri dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang terjadi secara dua arah, dimana terdapat komunikasi yang efektif baik antara guru maupun siswa. Komunikasi tersebutlah yang akan mewujudkan terciptanya pemikiran secara mandiri dalam diri siswa.
Jika mereka semakin banyak dikondisikan untuk terbiasa berfikir, maka kemandirian akan lebih cepat muncul. Hanya saja, untuk mematangkannya, tentu membutuhkan dukungan serta gambaran fenomena lainnya yang lebih kompleks. Lantas, apakah siswa hari ini sudah mandiri?
Faktor Penghambat Kemandirian Siswa
Jika ditilik lebih lanjut, sebagian besar fakta di lapangan menunjukkan tingkat rendahnya kemandirian siswa di masing – masing jenjang.
Misal, masih banyak siswa yang menggantungkan pembelajaran kepada orangtua, utamanya siswa di jenjang seperti SMP dan SMA. Padahal seharusnya, kemandirian dan tanggung jawab sudah harus mulai terbentuk sehingga mereka bisa mengkoordinir serta disiplin terkait pembelajaran yang mereka dapatkan.
Selain karena faktor internal, dorongan dari luar juga menyebabkan kemandirian siswa menjadi terhambat. Simak beberapa poin berikut ini:
Terpengaruh Teknologi
Hal pertama yang menjadikan siswa mudah terhambat untuk meningkatkan kemandirian yakni karena sudah mulai merasakan kenyamanan teknologi. Padahal, kehadiran teknologi super canggih hadir sebagai jalan untuk memudahkan tugas manusia dan lebih banyak mengajarkan tanggung jawab. Hanya saja yang terjadi malah sebaliknya. Sebagian besar fakta menunjukkan bahwa manusia bahkan siswa terlena dengan teknologi. Salah satunya terseret arus bullying.
Banyak siswa menjadi korban sekaligus pelaku bullying lantaran teknologi. Belum lagi tontonan tak mendidik malah membuat siswa menjadi malas dan merasa harus diperhatikan. Maka dari itu, penting bagi guru untuk mengarahkan siswa agar bijak dalam menggunakan teknologi.
Informasi yang Serba Bebas
Hadirnya teknologi juga sangat mempengaruhi informasi yang diserap siswa. Siswa yang terlalu lama terlena dengan teknologi akan terus berlama – lama mencari informasi sampai akhirnya mendapatkan tontonan maupun info yang tidak seharusnya dan sesuai dengan pemahaman mereka.
Misal, bisa saja mereka mendapati gambaran fenomena jatuh cinta dan malah bertindak asusila kepada lingkungan sekitar.
Atau bisa saja siswa sampai terlibat dengan kasus kriminal karena melihat informasi tentang pembunuhan di jenjang sekolah.
Nah demikian ulasan tentang pentingnya menumbuhkan kemampuan belajar mandiri bagi siswa. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)