Home / Metode Pembelajaran

Senin, 23 Mei 2022 - 21:03 WIB

Model Pembelajaran Make a Match untuk Efektifitas Pembelajaran

Model pembelajaran make a match merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat berpikir secara mandiri dengan mencari pasangan yang sesuai. Siswa dapat saling berdiskusi dalam rangka menemukan konsep yang sama.

Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Lorn Curran pada tahun 1994 silam. Umumnya, model pembelajaran ini dilakukan dengan cara siswa diminta mencari pasangan dari kartu.

Cara ini, memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas menggali ilmu pengetahuan mengenai sebuah teori dalam mata pelajaran terkait yang tengah dipelajari di sekolah.

Bagi guru, menerapkan model pembelajaran ini pada siswa akan memberi manfaat diantaranya guru dapat mengembangkan siswa menjadi terus aktif dalam pembelajaran.

Hal ini tentu dapat menjadi solusi dalam pemerataan pemahaman setiap materi kepada murid. Selain itu, siswa juga dapat belajar banyak hal melalui model pembelajaran make a match, yaitu belajar kerja sama dan rasa tanggung jawab.

Meski begitu, model pembelajaran ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model ini yaitu memungkinkan siswa mencari pasangan jawaban sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dengan keadaan suasana yang menyenangkan.

Siswa dapat merasakan kegembiraan yang tumbuh dalam proses pembelajaran, setiap siswa akan saling bekerja sama dengan dinamis sehingga muncul dinamika gotong-royong seluruh siswa yang merata.

Sedangkan kekurangannya, memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran. Guru perlu mempersiapkan bahan dan alat yang memadai, serta akan tercipta kegaduhan yang tidak terkendali.

Baca juga:   Mengenal Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusi

Cara untuk menerapkan metode make a match yaitu :

  1. Guru perlu menyiapkan kartu berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, yang mana satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban.
  2. Guru membagikan kartu. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
  3. Siswa kemudian mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal atau kartu jawaban).
  4. Siswa akan diberikan waktu untuk mencocokan. Bagi yang dapat mencocokan kartu nya sebelum batas waktu, akan diberi poin.
  5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi, agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
  6. Penarikan kesimpulan.

Setelah mengetahui urutan cara melakukan metode make a match, selanjutnya yaitu tahap-tahap dalam pelaksanaan.

Tahap persiapan

Guru perlu membagi siswa menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok pembawa kartu yang berisi pertanyaan. Dan kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu berisi jawaban.

Kelompok ketiga memiliki fungsi sebagai kelompok penilai. Guru perlu mengatur posisi kelompok-kelompok tersebut hingga berbentuk huruf u. Usahakan agar kelompok pertama bisa berhadapan dengan kelompok kedua.

Baca juga:   4 Jenis Pembelajaran Kooperatif
Tahap penyampaian

Setelah kelompok berada di posisi yang telah ditentukan, guru kemudian membunyikan peluit sebagai pertanda kelompok pertama dan kedua harus bergerak mencari pasangan nya masing–masing sesuai pertanyaan dan jawaban yang terdapat dikartunya.

Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi. Diskusi hanya perlu dilakukan oleh siswa yang membawa kartu yang berisi jawaban.

Penampilan hasil

Setelah semua siswa mendapat pasangan yang menurutnya cocok, pasangan yang telah terbentuk tersebut wajib menunjukan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai.

Kelompok penilai kemudian membacakan hasilnya, apakah pasangan pertanyaan dan jawaban tersebut cocok. Setelah penilaian selesai dilakukan, guru perlu mengatur sedemikian rupa agar kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memposisikan dirinya menjadi kelompok penilai.

Sedangkan kelompok penilai di sesi pertama dibagi menjadi dua kelompok. Sebagian anggota memegang lembar pertanyaan dan sebagian lagi memegang lembar jawaban. Mereka kemudian harus di posisikan seperti huruf u.

Guru kembali membunyikan peluitnya kemudian pemegang kartu pertanyaan dan jawaban bergerak mencari pasangan nya. Maka setiap pasangan menunjukan hasil kerja kepada penilai.

 

Ingin mendapatkan pelatihan-pelatihan guru secara GRATIS? Jadilah bagian member e-guru.id dan Anda akan dapat mengakses pelatihan-pelatihan guru tiap minggunya. Klik LINK INI untuk mendaftar.

pelatihan guru

pelatihan guru

Penulis: Agriantika Fallent

Share :

Baca Juga

Insekuritas Siswa

Karya Inovatif

Guru wajib tau pentingnya refleksi pembelajaran

Metode Pembelajaran

Mengenal 5 Macam Model Belajar di Dunia Pendidikan

Karya Inovatif

Hindari Kebosanan dalam Kelas! Inilah Manfaat Ice Breaking saat Pembelajaran

Metode Pembelajaran

Peran Ice Breaking bagi Pembelajaran Efektif

Karya Inovatif

Era yang Maju Tapi Metode Belajar Masih Konvensional? Simak Metode Belajar Asyik Berikut Ini

Metode Pembelajaran

Cara Melakukan Refleksi Pembelajaran yang Menarik

Kurikulum

Berbagai Jenis Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Metode Pembelajaran

Cara Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Peserta Didik