Manajemen sekolah pada tingkat satuan pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan. Sekolah yang bagus bisa ditandai dengan manajemen sekolahnya yang bagus pula. Kegiatan manajemen sekolah sangat beraneka ragam, di mana masing-masing kegiatan manajemen saling berhubungan satu sama lain demi keberlangsungan sekolah.
Pengertian Manajemen Sekolah
Perkembangan teori manajemen erat kaitannya dengan perkembangan administrasi di negara-negara maju sebagai akibat dari perkembangan industri. Dalam perkembangannya istilah manajemen disamakan secara substansial dengan istilah administras. Perbedaan keduanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas ruang lingkupnya dibanding manajemen. Keduanya menekankan pada tercapainya efisiensi dan efektifitas kerja untuk keuntungan yang lebih besar.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris, management dengan kata kerja to manage yang artinya mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi yang mencapai tujuan tertentu. Lalu, menurut pendapat Terry menyatakan manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai yang ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Dari pendapat berbagai ahli diatas yang beragam dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen mempunyai beberapa esensi yaitu (1) manajemen sebagai suatu proses kegiatan, (2) manajemen untuk mencapai tujuan, dan (3) manajemen memanfaatkan sumber daya (manusia, lingkungan, fasilitas, sarana, prasarana, dll).
Pengertian manajemen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Jadi manajemen sekolah merupakan proses kegiatan untuk mencapai tujuan mewujudkan visi misi sekolah dengan memanfaatkan sumber daya manusia.
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi ini diberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikan sesuai dengan prioritas kebutuhan serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Dengan kata lain bahwa Manjamenen Berbasis Sekolah menuntut sekolah untuk secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, mengendalikan dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber baik kepada masyarakat atau pemerintah.
Manajemen Berbasis Sekolah juga menawarkan sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan lebih memahami peserta didik. Pada dasarnya Manajemen berbasis Sekolah suatu strategi pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang menekankan pada pengerahan dan pendayagunaan sumber internal sekolah dan lingkungannya secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang berkuaitas dan bermutu. Menurut Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Ciri-ciri Sekolah yang Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah
Menurut Prof.Dr.H.Djam’an Satori,MA indikator atau ciri-ciri sekolah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yaitu:
- Partisipasi masyarakat diwadahi melalui Komite Sekolah
- Transparansi pengelolaan sekolah (program dan anggaran)
- Program sekolah realistik – need assessment
- Pemahaman stakeholder mengenai Visi dan Misi sekolah
- Lingkungan fisik sekolah nyaman, terawat.
- Iklim sekolah kondusif
- Berorientasi mutu, penciptaan budaya mutu (Hasil curah pendapat peserta lokakaryaMBS –Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas, November 2003 di Bandung Jawa Barat)
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Dalam rangka mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah secara efektif dan efisien maka sekolah harus melibatkan semua unsur yang ada mulai dari kepala sekolah, guru, masyarakat, sarana prasarana serta unsur terkait lainnya. Kepala sekolah misalnya dalam hal ini sebagai pemegang kendali di sekolah harus mempunyai pengetahuan kepemimpinan, peren-canaan, dan pandangan yang luas tentang sekolah dan pendidikan. Kepala sekolah juga dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai manajer dalam peningkatan proses belajar mengajar dengan melakukan supervisi, membina dan memberi saran-saran positif kepada guru.
Guru sebagai unsur yang berpengaruh dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah yang juga terlibat langsung dalam proses pembelajaran juga dituntut untuk berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. Guru juga harus mempersiapkan isi materi pengajaran, bertanggungjawab atas jadwal pelajaran, pembagian tugas pseserta didik serta keindahan dan kebersihan kelas. Kreativitas dan daya cipta guru untuk mengimplementasikan MBS perlu terus menerus didorong.
Dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah bisa dilihat dari sudut sejauh mana sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, pengelolaan SDM, proses belajar-mengajar dan sumber daya yang ada.
Nah, itu tadi adalah ulasan mengenai manajemen sekolah, manajemen berbasis sekolah serta bagaimana implementasinya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(GST/GST)