Home / Kurikulum

Senin, 25 April 2022 - 21:47 WIB

Personalized Learning dan Relevansinya dengan Merdeka Belajar

Guru mungkin masih asing dengan istilah personalized learning, namun guru pasti mengetahui mengenai student centered learning atau pembelajaran yang berpusat pada murid.

Personalized learning merupakan bagian penting dari student centered learning, yang berarti bahwa untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, perlu adanya personalisasi dalam proses pembelajaran.

Personalized learning merupakan model pembelajaran yang digunakan sebagai solusi dari fakta bahwa setiap murid belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda.

Metode ini memungkinkan murid unutk memiliki perencanaan belajar mereka sendiri. Semua didasarkan pada bagaimana murid tersebut belajar dan apa minat serta bakat dari murid tersebut.

Bagian inti dari personalized learning adalah adanya keterlibatan murid di dalam proses pembelajaran mulai tahap awal perencanaan pembelajaran.

Adanya keterlibatan murid ini menjadi penting karena dalam personalized learning, murid memiliki tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut yang kemudian dimasukkan dalam perencanaan pembelajaran.

Melalui hal ini, walaupun tujuan yang dimiliki setiap murid berbeda, namun proses pembelajaran akan tetap memenuhi hal yang ingin dicapai masing-masing murid.

Hubungan Personalized Learning dengan Merdeka Belajar

Sebagaimana dilansir dari millenia.co.id,  konsep merdeka belajar yang diusung Pemerintah memang terlihat luar biasa. Namun, bagi guru tentu ini adalah tantangan yang tidak mudah. Karena guru harus bisa memaksimalkan potensi setiap muridnya.

Baca juga:   Metode Merdeka Mengajar untuk Tahun Ajaran Selanjutnya

Personalized Learning sendiri  merupakan bagian yang harus dapat diupayakan dalam mencapai kemerdekaan dalam belajar yang sesungguhnya. Tanpa adanya personalized learning, sekolah dan guru akan kembali terjebak dalam kebiasaan belajar di sekolah yang tidak pernah berubah selama puluhan tahun.

Menerapkan metode ini dalam pembelajaran akan membuat asesmen kompetensi yang telah ditetapkan dapat menjadi lebih bermakna. Karena kompetensi yang termuat dalam asesmen tersebut telah menjadi target capaian murid yang ia tetapkan sendiri sebelumnya. Ini akan membuat murid dapat lebih terhubung dengan proses pembelajaran.

Metode ini dapat diterapkan dengan cara menerapkan profil pembelajar. Yang berarti guru perlu menggali kekuatan, kebutuhan, motivasi, serta progres siswa dalam rangka membuat perencanaan belajar berikutnya.

Selain itu, sekolah juga dapat menggunakan personalized  learning paths yang memungkinkan murid dapat memiliki jalur belajar yang terpersonalisasi berbasis progres belajar siswa.

Hal lain yang dilakukan sekolah adalah dengan merancang kurikulum berbasis kompetensi, yang mana murid akan difokuskan dalam mengasah pengetahuan dan ketrampilannya yang spesifik. Sedangkan guru akan berperan sebagai orang yang memonitor serta mendukung proses belajar siswa.

Baca juga:   Cara Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik

Contoh negara yang telah berhasil menerapkan metode ini yaitu negara Finlandia.

Keberhasilan negara Finlandia ini dipengaruhi atas beberapa faktor yaitu adanya peran guru yang lebih luas, kesempatan siswa dalam belajar secara projek berkelompok, siswa memiliki kebebasan memilih, waktu pembelajaran menyesuaikan kemampuan, dan pembelajaran dilakukan secara fleksibel.

Peran guru di sana tidak hanya terbatas pada pengajaran namun juga dalam pengembangan kurikulum, perencanaan, hingga penilaian. Guru juga menjadi penasehat atas grup belajar, yang mana setiap minggunya grup ini akan mengadakan bimbingan akademik, sosial, dan karir.

Hal menarik lainnya dari Finlandia yaitu pembelajaran di sana menyesuaikan dengan kemampuan . Mata pelajaran, di sana membutuhkan waktu 3×75 menit tiap minggu dan berjalan 6-7 minggu. Dan waktu mulai dan selesai tiap murid bisa berbeda.

Demikian penjelasan mengenai personalized learning dan relevansinya dengan merdeka belajar. Semoga setelah mengenal lebih jauh konsep ini, guru dapat memiliki gambaran dalam penerapan kurikulum merdeka belajar.

 

Penulis : Agriantika Fallent

Share :

Baca Juga

Kurikulum

Cara Penerapan Projek Kurikulum Merdeka Tema “Aku Sayang Bumi” di Tingkat PAUD
Mulai Juli 2022, Pancasila Menjadi Mapel Wajib di Sekolah

Kurikulum

Keunggulan Kurikulum 2022 Dіbаndіng Kurіkulum Sebelumnya

Kesiswaan

Ingin meningkatkan softskill guru? simak ulasan berikut ini
Merdeka Mengajar

Kurikulum

Metode Merdeka Mengajar untuk Tahun Ajaran Selanjutnya

Guru Honorer

Pendaftaran Guru Penggerak Dibuka Kembali, Begini Cara Mendaftarnya
Pentingnya Peran Guru dan Orang Tua Dalam Mencegah Kasus Perundungan /unsplash.com

Kurikulum

5 Alasan Penerapan Kurikulum Merdeka Perlu Segera Dilakukan

Kurikulum

Mengenal Kurikulum Cambridge dan Manfaatnya

Karya Inovatif

Strategi Penyusunan Buku Diktat