Pengembangan e–learning menjadi salah satu topik penting yang sering dibahas di dunia pendidikan abad ke -21.
Oleh sebab itu, tak heran, mulai banyak seminar maupun pelatihan yang digalakkan untuk menuntaskan pengembangan e-learning agar generasi dapat lebih siap bersaing secara global. Hanya saja, dalam perkembangannya, tentu ada beberapa masalah yang menyebabkan terhambatnya proses tersebut.
Ketidaksiapan dan ketidakmatangan guru maupun tenaga kependidikan bukan hanya dikarenakan sebab gagap dengan teknologi, melainkan bisa jadi dari tumpukan dokumen administrasi yang memerlukan fokus utama.
Banyaknya fenomena ketidaksiapan pada guru digital dalam meningkatkan pengembangan e-learning tentu merupakan masalah yang tidak sepele.
Bagaimana peningkatan kemampuan peserta didik era RI 4.0 bila tidak didukung dengan kematangan guru di bidang teknologi? Alih – alih menjadi bantuan pendidikan, malah menjadi masalah baru di dunia pendidikan.
Oleh sebab itu, salah satu pakar negeri yakni Bapak Suwarno dan Waras (2010:32-33) menegaskan bahwa proses peningkatan pengembangan e-learning dapat didukung melalui tahap pengembangan aspek profesionalitas guru secara berkelanjutan. Adapun tahapan yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut :
Pertama, tahapan pengembangan pendidikan dapat dilaksanakan dengan melakukan refleksi berkala pada aspek tertentu.
Kedua, selain melalui refleksi berkala, pengembangan dapat terlaksana dengan pengadaan interaksi informal yang dilakukan antar teman sejawat.
Ketiga, langkah lain yang bisa dilakukan yakni dengan melaksanakan penjaringan berkaitan dengan topik yang ditentukan.
Keempat, melaksanakan adanya serangkaian penelitian tindakan yang mana dapat dilakukan individu maupun secara berkelompok.
Strategi Pengembangan e-Learning
Terdapat banyak penelitian yang dapat anda adaptasi dan modifikasi berdasar kriteria tertentu. Salah satu konsep yang dapat diimplementasikan yakni berasal dari salah satu pakar pendidikan yakni Bapak Koswara (2006). Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami dalam pelaksanaan pengembangan E-learning.
1. Memahami Learning by Doing
Guru perlu memahami bahwa para peserta didik harus mampu memahami serangkaian hal baru untuk melakukan praktek berkaitan dengan tema tertentu.
2. Memahami Incidental Learning
Selain belajar sambil melakukan, para peserta didik juga dapat dipahamkan bahwa belajar juga bisa dilaksanakan secara tidak langsung. Maksudnya, mereka tidak serta merta langsung mengerjakan pada saat materi diberikan. Malah bisa dikerjakan sebelum materi tersebut disampaikan.
3. Memahami Learning by Reflection
Kemudian strategi selanjutnya yang bisa dilakukan yakni dengan melibatkan peserta didik untuk belajar mengembangkan beberapa gagasan maupun adanya ide berdasar subyek yang akan dibahas.
4. Memahami Case Based Learning
Selain itu, strategi lain yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan case based learning. Strategi ini akan memberikan pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mempelajari kasus demi kasus yang terjadi.
Nantinya, peserta didik dapat belajar serta menyerap beragam informasi dari pakar berdasar kasus yang telah terjadi.
Demikian ulasan berkaitan dengan strategi pengembangan e-learning. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)