Home / Guru Honorer

Selasa, 26 Juli 2022 - 13:55 WIB

Teknik Relaksasi Dalam Konseling Individu, Guru BK Wajib Tahu!

Teknik Relaksasi Salah satu strategi konseling untuk mengurangi, menurunkan dan mengatasi stress dan ketegangan emosi adalah berupa teknik relaksasi. Relaksasi salah satu teknik dalam terapi perilaku. Teknik ini dipelopori oleh ahli fisiologis dan psikologi Edmund Jacobson pada sekitar tahun 1930. Jacobson yakin bahwa ketika kita dapat megistirahatkan atau meregangkan ketegangan pada otot atau fisik dengan cara yang tepat maka ini akan diikuti dengan relaksasi mental/pikiran.

Relaksasi dapat digunakan untuk menurunkan stress karena relaksasi merupakan keterampilan coping yang aktif bila digunakan untuk mengajarkan kepada individu tentang kapan dan bagaimana menerapkan teknik relaksasi di dalam kondisi dimana individu yang bersangkutan mengalami kecemasan.Teknik relaksasi didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh memberikan respon pada kecemasan yang merangsang pikiran. Teknik ini dilakukan dengan cara berbaring ataupun duduk di kursi. Hal utama yang harus diperhatikan dalam teknik ini klien dalam posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang, dan pikiran yang relaks. Relaksasi mudah dilakukan dan tidak beresiko.

Teknik relaksasi adalah suatu proses yang membebaskan mental dan fisik dari segala macam faktor yang menyebabkan adanya ketegangan serta mengatasi kekhawatiran/kecemasan atau stress yang terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu melalui pengendoran otot-otot dan syaraf.

Tujuan Teknik Relaksasi

Relaksasi memiliki kegunaan dalam membantu subyek yang mengalami insomnia, hiperaktif, gangguan bicara, phobia (Purwanto). Teknik yang dapat digunakan untuk menghilangkan kejenuhan dalam kehidupan sehari-hari, menuju titik ketenangan dan memberikan kesempatan beristirahat adalah dengan relaksasi.

Tujuan pokok teknik relaksasi adalah untuk menahan terbentuknya respon stress, terutama dalam system saraf dan hormon. Pada akhirnya relaksasi dapat mencegah atau meminimalkan gejala fisik akibat stress. Adanya perubahan perasaan tegang ke perasaan relaks dapat mempengaruhi tekanan darah, kecepatan jantung, kecepatan pernapasan, dan mempengaruhi cara merespon suatu peristiwa. Adapun tujuan jangka panjang relaksasi adalah agar tubuh dapat memonitor secara spontan semua signal kontrolnya dan secara otomatis membebaskan ketegangan yang tidak diinginkan. Secara umum tujuan dari teknik relaksasi ada dua, yaitu :

  • Tujuan pokok relaksasi adalah membantu orang menjadi rileks, dan dengan demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.
  • Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Relaksasi

Berbagai faktor dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan teknik relaksasi. Faktor tersebut dapat berasal dari segi internal maupun eksternal klien. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam melakukan teknik relaksasi antara lain :

  • Kenyamanan tempat (suasana, tempat duduk, music, dll)
  • Konseli aktif, relaksasi sebagai kegiatan belajar keterampilan dalam mengatasi permasalahan jadi bukan hanya konselor saja yang aktif.
  • Kesuksesan relaksasi membutuhkan pembelajaran dan latihan yang berkesinambungan.
  • Konselor perlu memberikan home work relaksasi kepada konseli.
  • Konseli menggunakan pakaian yang nyaman pada saat relaksasi.
  • Pada orang kidal, instruksi peregangan untuk sisi kiri tubuh seharusnya lebih didahulukan.
  • Suara dan intonasi konselor sangan menentukan keberhasilan teknik relaksasi.
  • Konseli mempunyai jumlah sesi waktu yang cukup untuk belajar relaksasi secara rutin.
  • Kebutuhan waktu konseli untuk dapat mencapai tingkat/rasa “rileks” berbeda sehingga jumlah sesi disesuaikan dengan kondisi konseli.
  • Pemberhentian sesi relaksasi dilakukan dengan menghitung mundur dan konseli diminta untuk membuka mata perlahan
  • Evaluasi pasca kegiatan
  • Konselor meminta konseli untuk merangkum kegiatan relaksasinya
  • Konselor memberi penguatan kembali tentang pentingnya relaksasi otot
  • Memberikan konseli PR untuk melakukan relaksasi dan setelah itu diadakan evaluasi kembali
Baca juga:   Langkah Pembuatan RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) BK Dan Contohnya

Prosedur Aplikasi Teknik Relaksasi

Dalam penerapan teknik relaksasi kita perlu mempertimbangkan beberapa persiapan yang harus dipraktikkan seperti setting lingkungan yang tenang, pakaian yang longgar dan tidak mengikat, perut yang tidak sedang kelaparan ataupun kekenyangan, serta tempat yang nyaman dan tepat untuk mengambil posisi tubuh dan bisa juga ditambahkan dengan music klasik dalam pelaksanaan teknik relaksasi.

Untuk dapat melakukan teknik relaksasi secara efektif, konseli harus terlebi dahulu mengenal secara baik bagain dari anggota tubuhnya. Tubuh merupakan salah satu kesatuan sistem yang unik yang terdiri dari beberapa sub sistem seperti sistem pernafasan, sisitem syaraf dan lain sebagainya. Posisi atau postur untuk relaksasi bebas, dapat dengan duduk dilantai atau kursi, berdiri maupun berbaring yang penting dapat membawa konseli nyaman dan rileks.

  • Persiapan sebelum menerapkan teknik relaksasi antara lain:

Ruang yang digunakan untuk latihan relaksasi harus tenang, segar, nyaman dan cukup penerangan sehingga memudahkan konseli berkonsentrasi.

  • Kursi

Dalam teknik relaksasi perlu digunakan kursi yang dapat memudahan individu untuk menggerakkan otot dengan konsentrasi penuh, seperti sofa, kursi yang ada sandarannya dan bahkan bisa menggunakan tempat tidur.

  • Pakaian

Saat latihan relaksasi sebaiknya digunakan pakaian yang longgra dan hal-hal yang mengganggu seperti jam tangan, ikat pinggang, sepatu, dan kacamata bisa dilepas.

  • Lingkungan yang ada dalam diri konseli

Individu harus mengetahui bahwa:

  • Latihan relaksasi merupakan suatu keterampilan yang perlu dipelajari dalam waktu yang relative lama dan individu harus disiplin serta teratur dalam pelaksanaannya.
  • Selama frase permulaan latihan relaksasi dapat dilakukan paling sedikit 30 menit setiap hari, selama frase tengah dan lanjut dapat dilakukan selama 15-20 menit, dua atau tiga kali dalam seminggu. Jumlah sesi bergantung pada keadaan individu dan sres yang dialaminya.
  • Ketika latihan relaksasi kita harus mengamati bahwa bermacam-macam kelompok otot secara sistematis tegang dan rileks.
  • Dalam melakukan lathan relaksasi individu harus dapat membedakan perasaan tegang dan rileks pada otot-ototnya.
  • Setelah suatu kelompok otot rileks penuh, bila individu mengalami ketidakenakan, sebaiknya kelompok otot tersebut tidak digerakkan meskipun individu mungkin merasa bebas bergerak posisinya.
  • Saat relaksasi mungkin individu mengalami perasaan yang tidak umum, misalnya gatal pada jari, sensasi yang mengembang diudara, perasaan berat pada bagian-bagain badan, kontraksi bagian otot yang secara tiba-tiba, maka tidak perlu takut karena sensasi ini merupakan petunjuk adanya relaksasi. Tetapi jika perasaan tersebut masih mengganggu proses relaksasi maka dapat diatasi dengan membuka mata, bernafas sedikit dalam dan pelan-pelan, mengontraksikan seuruh badan kecuali relaksasi dapat diulang lagi.
  • Waktu relaksasi, individu tidak perlu takut kehilangan control karena indivdu tetap berada dalam control yang sadar.
  • Kemampuan untuk rileks dapat bervariasi dari hari ke hari.
  • Relaksasi akan lebih efektif apabila dilakukan sebagai metode kontrol diri.
Baca juga:   Tidak Ada Tenaga Honorer Pada Tahun 2023, Pemerintah Rencanakan Prioritas Pengangkatan

Langkah-Langkah Penerapan Teknik Relaksasi

Konselor mengemukakan tujuan prosedur singkat pelaksanaan relaksasi, serta konfirmasi tentang kesediaan/kesungguhan klien menggunakan strategi ini.

  • Intruksi tentang pemakaian

Sebelum latihan sebenarnya, klien hendaknya diberi petunjuk baju yang layak untuk direlaksasi.

  • Menciptakan lingkungan yang nyaman

Lingkungan yang enak agar latihan relaksasi menjadi efektif. Lingkungan latihan hendaknya tentang dan bebas dari suara yang mengganggu, seperti berderingnya telepon, suara tv, raio maupun suara orang lain.

  • Konselor memberi contoh latihan relaksasi

Sebelum latihan relaksasi dimulai, konselor hendaknya memberi contoh secara singkat beberapa latihan otot yang akan dipakai dalam relaksasi.

  • Instruksi-instruksi atau penyajian untuk relaksasi otot

Dalam memberikan instruksi latihan relaksasi, suara konselor hendaknya berbentuk kecakapan, bukan dramatisasi.

  • Penilaian setelah latihan

Konselor menanyakan klien tentang session pertama latihan relaksasi, dengan mendiskusikan masalah-masalah jika selama latihan klien mengalaminya.

  • Pekerjan rumah dan tindak lanjut

Konselor melugaskan pekerjaan rumah dan meminta klien untuk mengisi buku penilaian terhadap pelatihan relaksasi dirumah itu.

Kelebihan Teknik Relaksasi

Kelebihan teknik relaksasi antara lain :

  • Memberikan ketenangan batin bagi individu
  • Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah
  • Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa
  • Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur menjadi nyenyak
  • Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit
  • Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik
  • Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau keyakinan
  • Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain
  • Bermanfaat untuk penderita neurosis ringan, insomnia, perasaan lelah dan tidak enak badan
  • Mengurangi hiperaktif pada anak-anak, dapat mengontrol gagap, mengurangi merokok, mengurangi phobia, dan mengurangi rasa sakit sewaktu gangguan pada saat menstruasi serta dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan.

Kelemahan Teknik Relaksasi

Menurut Nadjamuddin dalam Abimanyu faktor teknis, klien dan masalahnya akan sangat mempengaruhi keberhasilan penggunaan teknik relaksasi.

  • Faktor teknis ini meliputi kurang trampilnya instruktur dalam memberikan intruksi, media yang digunakan dalam relaksasi kurang begitu diperhatikan, kondisi tempat yang tidak nyaman
  • Faktor dari konseli, kurang bisa mengontrol diri, konseli salah kostum, konseli mengutamakan nilai pribadinya
  • Faktor dari masalah konseli itu sendiri. Beratnya masalah yang dihadapi konseli itu membuatnya dikuasai masalah tersebut sehingga tidak dapat mengikuti terapi relaksasi dengan baik.

Kelemahan lain dalam teknik relaksasi antara lain :

  • Pelaksanaannya tidak selalu mudah karena membutuhkan tempat yang kondusif
  • Teknik relaksasi membutuhkan waktu yang relatif lama (karena tidak hanya dilakukan sekali)
  • Konseli yang tidak dapat memfokuskan pikiran atau konsentrasinya dapat menghambat pelaksanaan teknik relaksasi
  • Membutuhkan sarana dan prasarana yang cukup banyak

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(GST/GST)

 

 

 

Share :

Baca Juga

cara penilaian kurikulum merdeka

Guru Honorer

Ragam jenis karya buku dan angka kredit untuk kenaikan pangkat
model pembelajaran inkuiri

Guru Honorer

Calon Pengajar Wajib Tahu! 4 Kompetensi yang Harus Dimiliki Tenaga Pendidik

Guru Honorer

Kenali bentuk publikasi ilmiah dan angka kreditnya

Guru Honorer

Inilah 5 Manfaat Belajar Matematika Sejak Dini Bagi Anak

Admin Sekolah

Selain Jadi Guru, Sarjana Pendidikan Bisa Jadi ini, Loh!

Guru Honorer

Tidak Ada Tenaga Honorer Pada Tahun 2023, Pemerintah Rencanakan Prioritas Pengangkatan

Guru Honorer

Ini Dia Tantangan Berat Bagi Guru Honorer di Tahun 2022

Guru Honorer

Lakukan 4 Usaha Untuk Penghasilan Tambahan yang Cocok Bagi Guru Honorer