Home / Guru Honorer / Kesiswaan

Selasa, 23 Agustus 2022 - 11:43 WIB

Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Siswa

Motivasi – Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor non intelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya.

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar.  merupakan syarat mutlak dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.

Berdasar uraian di atas jelas kiranya bahwa motivasi bertalian erat dengan suatu tujuan.Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya.Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.

Penjelasan mengenai fungsi-fungsi motivasi adalah:

  • Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai pengerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
  • Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh.
  • Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.

Jenis-Jenis Motivasi

  1.  Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
  2. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu. Sperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu.
Baca juga:   Keterlibatan Orang Tua Siswa SD Untuk Berkualitas

Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan seseorang, baik dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah.

Berikan hadian untuk siswa-siwa yang berprestasi. Hal ini akan sangat memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus yang besar dan mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senag pada murid, sebab merasa dihargai karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan hadiah yang lebih istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3.

Baca juga:   Ingin meningkatkan softskill guru? simak ulasan berikut ini

3. Saingan/kompetisi.

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian.

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya
pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti, “beri tepuk tangan bagi si Budi…”, “kerja yang bagus…”, “wah itu kamu bisa…”.

5. Hukuman.

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik, seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa.

6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa lainnya. Di sini guru dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi anak didiknya.

Ikutilah pelatihan “Membuat Aplikasi Pengelolaan Administrasi Kelas” dan dapatkan fasilitas berupa full support dari tim instruktur dan mendapatkan e-sertifikat 32 JP.

<<DAFTARKAN DIRI ANDA DISINI>>

(ans/rtq)

Share :

Baca Juga

Kesiswaan

Yuk Pahami Dampak Positif dan Dampak Negatif Media Sosial

Kesiswaan

Pendidikan Usia Dini Dalam Perspektif Islam
ide ice breaking SD

Kesiswaan

Penerapan Literasi dan Numerasi untuk Mewujudkan Karakter Pelajar Pancasila

Kesiswaan

Tips Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Pada Siswa

Admin Sekolah

Cara Mendapat NUPTK dan Tunjangan Profesi Guru
7 Gaya Belajar Siswa yang Wajib Guru Ketahui

Kesiswaan

Cara Mengenali Bakat Peserta Didik

Guru Honorer

Ini Dia Tantangan Berat Bagi Guru Honorer di Tahun 2022

Guru Honorer

Pendaftaran Guru Penggerak Dibuka Kembali, Begini Cara Mendaftarnya