Kurikulum merdeka merupakan opsi pemulihan pembelajaran akibat pandemi covid-19. Pendidikan di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian agar ke depan pendidikan Indonesia bisa semakin maju. Kurikulum merdeka nantinya akan menjadi kurikulum nasional. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih dikaji ulang dan belum langsung diterapkan untuk semua sekolah.
Kondisi pandemi covid-19 memang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak maksimal. Pada saat pandemi covid-19 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan untuk sekolah mengenai penggunaan kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum merdeka di sekolah penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK). Nah, kurikulum merdeka ini sebenarnya menjadi upaya perbaikan dan pemulihan pembelajaran sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2021.
Kurikulum merdeka terbuka untuk semua satuan pendidikan baik itu PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. Nantinya semua satuan pendidikan akan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum.
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Mendaftar implementasi kurikulum merdeka secara mandiri
Kurikulum merdeka tidak dilaksanakan langsung secara serentak akan tetapi masih diberikan keleluasan bagi setiap satuan pendidikan. Hal ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) dalam hal pengimplementasian kurikulum merdeka. Perlu diketahui untuk data sekolah yang mendaftar mandiri hingga saat ini total 3854 sekolah. Bagi sekolah yang siap mengimplementasikan kurikulum merdeka maka bisa melakukan pendaftaran.
Penyediaan dukungan implementasi kurikulum merdeka
Dukungan diberikan oleh Kemendikbudristek kepada sekolah dalam hal pembelajaran implementasi kurikulum merdeka secara mandiri dan dukungan pendataan implementasi kurikulum merdeka jalur mandiri. Hasil pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek kemudian untuk satuan Pendidikan akan memperoleh dukungan yang baik dari kemendikbudristek dalam menjalankan implementasi KM Jalur Mandiri. Selanjutnya satuan Pendidikan yang mengimpelentasikan kurikulum mandiri jalur mandiri akan memperoleh pengalaman dalam implementasi kurikulum mandiri jalur mandiri.
Pendampingan pembelajaran implementasi kurikulum merdeka
Satuan pendidikan yang melakukan implementasi kurikulum mandiri mendapatkan pendampingan dari Kemendikburistek dan akan menjadi fokus pendampingan. Satuan pendidikan yang berminat akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk implementasi kurikulum merdeka jalur mandiri, sehingga Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas serta akan dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik implementasi KM dalam bentuk seminar maupun lokakarya secara mandiri. Kemudian untuk sekolah penggerak maupun SMK-PK yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka untuk dapat saling memberikan praktik baik pembelajaran maupun berbagi praktik lainnya sehingga terbentuk jaringan dukung antar guru dan tenaga kependidikan.
Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka
Ada beberapa strategi implementasi kurikulum merdeka jalur mandiri yang akan dijadikan tindak lanjut dari kebijakan Kemendikburistek. Strategi implementasi kurikulum merdeka akan dicoba dengan melakukan pendataan yang kemudian akan menjadi landasan penerapan kurikulum merdeka ke depannya.
Strategi pertama, Rute Adopsi Kurikulum Merdeka Secara Bertahap, pendekatan strategi ini adalah bagaimana memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapan dari guru, tenaga kependidikan, dan lain sebagainya sebagai dasar menentukan pilihan implementasi kurikulum merdeka serta memberikan umpan balik berkala sekitar 3 (tiga) bulanan untuk memetakan kebutuhan penyesuaian dukungan implementasi kurikulum merdeka dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dengan kata lain, pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka ini dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kebutuhan. Semakin sesuai dengan kebutuhan maka akan semakin mudah dalam pengimplementasian kurikulum merdeka.
Strategi kedua, Menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar (High Tech), pendekatan strategi ini menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berfungsi dalam menyediakan beragam pilihan asesmen dan perangkat ajar seperti buku teks, modul ajar, contohnya yaitu projek dan kurikulum dalam bentuk digital yang dapat digunakan satuan pendidikan dalam melakukan pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka. Jadi, satuan pendidikan akan mendapatkan sumber perangkat ajar dalam bentuk digital yang nantinya memudahkan pengimplementasian kurikulum.
Strategi ketiga, Menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru (High Tech), pendekatan strategi ini juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam melakukan pelatihan mandiri kurikulum merdeka yang dapat diakses secara daring atau online oleh guru dan tenaga kependidikan untuk memudahkan adopsi kurikulum merdeka disertai sumber belajar dalam bentuk video, podcast, atau ebook yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
Strategi keempat, Menyediakan Narasumber Kurikulum Merdeka (High Touch), pendekatan ini digunakan dalam menyediakan narasumber kurikulum merdeka dari Sekolah Penggerak (SP) atau Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK) yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka. Nah, bagi sekolah tersebut akan memberikan pengalamnnya melalui webinar atau pertemuan luring yang diadakan pemerintah daerah atau satuan pendidikan. Pertemuan luring bisa dilakukan dalam bentuk seminar tatap muka, workshop dan lainnya yang di lakukan di daerah maupun satuan pendidikan.
Strategi kelima, Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch), Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan guru penggerak maupun oleh pengawas sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik maupun berbagi konten mengenai kurikulum merdeka di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan.
Demikian tadi tahapan dan implementasi dari kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka tidak bersifat pemaksaan namun kurikulum merdeka di tahun 2024 ditargetkan akan menjadi kurikulum nasional. Artinya masih ada waktu untuk setiap sekolah belajar mengenai kurikulum merdeka secara lebih detail. Agar bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik atau dengan klik pada link INI