Menyusun Kurikulum Operasional – Sebagai seorang guru, selain mengajar dan mendidik, mereka harus mengenal eksistensi kurikulum operasional di sekolah. Kurikulum tersebut idealnya akan menjadi sebuah dokumen yang bersifat dinamis. Selain itu, salah satu karakter dari kurikulum operasional yakni dapat mengalami proses pembaharuan secara berkelanjutan.
Pun kurikulum operasional dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi pada keseharian selama di satuan pendidikan. Bahkan kurikulum operasional dapat dijadikan sebagai bahan refleksi untuk proses pengembangan di masa mendatang.
Bagaimana Cara Menyusun Kurikulum Operasional?
Tidak semua pendidik mendapat jobdesk untuk menyusun kurikulum sehingga harus memahami cara menyusun kurikulum operasional pada satuan pendidikan. Namun, bagi seorang pendidik anda bisa mempelajari proses penyusunannya dengan mengawalinya dari menelaah secara utuh terkait strukturisasi kurikulum merdeka.
Pada awalnya, bagi satuan pendidikan yang belum pernah menyelesaikan penyusunan kurikulum operasional, anda perlu memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut :
Pertama, melakukan proses analisis pada aspek karakteristik sekolah.
Kedua, melakukan perumusan tujuan.
Ketiga, melakukan proses penentuan dalam struktur organisasi pembelajaran.
Keempat, melakukan penyusunan rencana pembelajaran.
Kelima, melakukan proses perancangan untuk serangkaian kegiatan berupa pendampingan, proses evaluasi, serta aspek pengembangan profesionalitas.
Mengenal Komponen Pada Kurikulum Operasional
Dalam penyusunannya, kurikulum oeprasional biasanya tersusun dari berbagai komponen baik yang merupakan komponen inti maupun pendukung. Bagi komponen inti, biasanya akan dilakukan kegiatan peninjauan dalam jangka waktu 4-5 tahun. Adapun komponennya sebagai berikut :
1. Karakteristik Sekolah
Aspek pertama yang perlu dikaji yakni terkait karakter dari sekolah. Setiap sekolah tentu memiliki ciri dan karakter yang khas. Kendati setiap sekolah memang harus mengusung program pemerintahan, namun tetap mereka memiliki ciri khas satu sama lainnya. Penggalian informasi mengenai karakteristik sekolah didapatkan pada proses analisa konteks.
Informasinya pun beragam mulai dari segi peserta didik. pendidik, tenaga kependidikan maupun lingkungan sosial budaya. Hanya saja, bagi satuan pendidikan kejuruan, biasanya penggalian karakter sekolah akan bergantung pada cakupan program keahlian.
2. Visi dan Misi
Kemudian, komponen lainnya yakni visi dan misi maupun tujuan. Idealnya, visi adalah gambaran sekolah yang diwujudkan untuk peserta didik sebagai target utama serta berjangka panjang di sekolah. Selain itu, diharapkan peserta didik dapat menerapkan nilai – nilai berdasar hasil karakter sekolah.
Pastikan, bahwa nilai – nilai yang menjadi dasar terselenggaranya pembelajaran takni ketika seorang peserta didik dapat mewujudkan dalam dirinya sebagai sosok pelajar Pancasila berdasar standar lulusan tiap jenjang.
Sedangkan misi adalah penjabaran dari makna visi. Misi akan memberikan gambaran bagaimana sebuah sekolah dapat meraih tujuan yang dicita – cita dan dirumuskan. Nilai – nilai penting pada visi yanag diprioritaskan untuk segera diwujudkan.
Nah, demikian ulasan mengenai cara menyusun kurikulum operasional. Semoga bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)