Home / Kesiswaan

Rabu, 10 Agustus 2022 - 13:31 WIB

Materi MPLS Pendidikan Karakter tahun 2022

Setelah melewati proses pendaftaran siswa baru (PPDB), siswa yang diterima di sekolah tersebut akan memasuki jenjang pendidikan yang baru. Dalam beberapa hari pertama, siswa baru SMP, SMA, dan SMK akan menjalani rangkaian Pengenalan Masa Persekolahan (MPLS).

Tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, MPLS juga memperkenalkan pendidikan karakter yang sangat penting untuk diketahui siswa pada era modern ini. Nah, pada artikel kali ini kami akan memaparkan materi MPLS pendidikan karakter membangun siswa yang berkarakter.

Materi MPLS Pendidikan Karakter

Adapun materi pendidikan karakter yaitu: Karakter adalah watak atau tabiat, yaitu sifat batiniah manusia yang mempengaruhi segala tingkah laku antara satu orang dengan orang lain. Saat ini penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter sangat ditekankan untuk mengatasi krisis moral yang saat ini sedang melanda negara kita.

Krisis karakter tersebut antara lain pergaulan bebas, kekerasan terhadap anak dan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan lainnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan anak dan remaja. Pengertian pendidikan karakter dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengertian luas dan pengertian sempit.

Dalam arti luas, pendidikan karakter adalah semua dinamika rasional, yang artinya, semua hubungan yang ada dengan individu mengandung unsur pendidikan karakter, baik hubungan individu dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.

Dengan kata lain, pendidikan karakter dalam arti luas adalah pendidikan karakter yang terjadi secara alami dan cenderung tidak disadari dalam kehidupan serta bebas dari ruang dan waktu. Sedangkan pendidikan karakter dalam arti sempit adalah pendidikan karakter sebagai proses yang disadari atau disengaja.

Pendidikan karakter dalam pengertian ini adalah usaha yang telah direncanakan, mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas dan terukur. Kedua definisi di atas tidak saling bertentangan.

Bahkan, mereka saling melengkapi jika dibentuk oleh kebiasaan, dan kebiasaan adalah hasil dari tindakan yang berulang, sedangkan tindakan adalah aksi dari sebuah ide.

Pendidikan karakter menurut kamus psikologi

Menurut Psychological Dictionary, karakter adalah kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti kejujuran seseorang, dan biasanya dikaitkan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.

Nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 poin nilai pendidikan karakter yaitu, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai hasil, Ramah/komunikatif, Cinta damai, Suka membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.

Baca juga:   Tips Belajar dan Strategi Lolos SBMPTN 2022!

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, tidak hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga bagi warga negara secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai kesengajaan kita dari semua dimensi kehidupan sekolah untuk mempromosikan pengembangan karakter yang optimal.

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan ini bisa tercapai. Metode pembelajaran yang tepat meliputi metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

4 Karakter utama dalam pendidikan karakter

Relogiositas

Sikap dan perilaku taat dan patuh dalam pelaksanaan ajaran agama yang dianutnya, bersikap toleran, mencintai alam dan selalu menjalin kerukunan antar sesama.

Nasionalisme

Menghargai, memelihara dan mengembangkan budaya bangsa sendiri serta mampu menghargai kekayaan budaya bangsa lain untuk memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Nilai-nilai dari karakter nasionalisme adalah:

  1. Cinta tanah air
  2. Semangat kebangsaan
  3. Menghargai keragaman
  4. rela berkorban
  5. Hormati hukum

Kemandirian

Sikap percaya pada kemampuan, kekuatan, bakat pada diri sendiri, tidak bergantung pada orang lain.

 

Nilai-nilai karakter kemandirian yaitu:

  1. Kerja keras (etos kerja)
  2. Kreatif dan inovatif
  3. Disiplin
  4. Tahan lama
  5. Siswa tetap

Integritas

Menyelaraskan pikiran, perkataan, dan tindakan yang mewakili perilaku moral yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

Nilai- nilai dari karakter integritas yaitu:

  1. Kejujuran
  2. Teladan
  3. Tanggung jawab
  4. Anti korupsi
  5. Komitmen moral
  6. Cintai kebenaran

Memahami pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yang melibatkan aspek pengetahuan (kognisi), perasaan (feeling) dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek tersebut, pendidikan karakter tidak akan berjalan dengan efektif.

Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkesinambungan, seorang anak akan menjadi cerdas secara emosional. Kecerdasan emosional merupakan bekal penting dalam mempersiapkan anak untuk masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan dalam hidup, termasuk tantangan keberhasilan akademik.

Pendidikan memiliki sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:

  1. Karakter cinta Tuhan dan semua ciptaan-Nya
  2. Kemandirian dan tanggung jawab
  3. Kejujuran / dapat dipercaya, diplomatis
  4. Rasa hormat dan sopan santun
  5. Murah hati, suka membantu dan mendapatkan royong/kerjasama;
  6. Percaya diri dan pekerja keras
  7. Kepemimpinan dan keadilan
  8. Baik dan rendah hati
  9. Karakter toleransi, perdamaian dan persatuan.

Dampak pendidikan karakter

Apa dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik? Beberapa penelitian telah muncul untuk menjawab pertanyaan ini. Rangkuman dari beberapa temuan kunci dalam hal ini diterbitkan dalam buletin Pendidik Karakter, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership.

Baca juga:   Penting! Berikut Administrasi Wali Kelas yang Wajib Dipenuhi

Buletin tersebut menjelaskan bahwa Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri St. Louis menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa sekolah untuk mencapai prestasi akademik di sekolah yang menerapkan pendidikan karakter.

Kelas yang sepenuhnya terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan penurunan drastis dalam perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik.

Sebuah buku berjudul Kecerdasan Emosional dan Keberhasilan Sekolah (Joseph Zins, et.al, 2001) mengumpulkan berbagai temuan penelitian tentang pengaruh positif kecerdasan emosional anak terhadap keberhasilan akademik.

Dikatakan ada sejumlah faktor risiko yang menyebabkan anak tidak bersekolah. Faktor risikonya tidak terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, empati dan kemampuan komunikasi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Daniel Goleman tentang kesuksesan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosional dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ).

Anak yang memiliki masalah kecerdasan emosional akan mengalami kesulitan belajar, bersosialisasi dan tidak akan mampu mengontrol emosinya. Masalah anak-anak ini dapat dilihat sejak usia prasekolah dan, jika tidak ditangani, akan berlanjut hingga dewasa.

Di sisi lain, remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, alkohol, perilaku seks bebas dan sebagainya. Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar antara lain; Amerika Serikat, Jepang, Cina dan Korea.

Hasil penelitian di negara-negara tersebut menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter terstruktur berdampak positif terhadap prestasi akademik.

Seiring dengan sosialisasi pentingnya pendidikan karakter, diharapkan dalam waktu dekat setiap sekolah dapat segera menerapkannya, sehingga akan lahir generasi penerus yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur. bangsa dan agama.

Nah berikut materi mengenai MPLS pendidikan karakter yang perlu diperhatikan agar pendidikan semakin maju dan berkembang dengan tata krama yang cemerlang.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(RAW)

Share :

Baca Juga

Siswa Mengalami Back To School Anxiety? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

Kesiswaan

Siswa Mengalami Back To School Anxiety ? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
tips belajar

Kesiswaan

Cara Mengenali Gaya Belajar Siswa untuk Memaksimal Potensi

Kesiswaan

Pendidikan Karakter Peserta Didik di Era Digital

Kesiswaan

Penting! Inilah yang Dibiayai Dana BOS Reguler 2022

Kesiswaan

Tips Berkomunikasi dan Menjalin Hubungan Baik dengan Lawan Jenis

Karya Inovatif

Guru Wajib Paham Gaya Belajar Siswa

Guru Honorer

Terapkan Tips Ini Untuk Menjadi Guru Kreatif

Kesiswaan

Belajar Sambil Bermain Menggunakan Puzzlemaker