Psikologi Perkembangan Peserta Didik – Mendidik merupakan suatu upaya untuk mengubah pemahaman peserta didik agar menjadi lebih baik. Proses ini tentu membutuhkan waktu yang tidak instan. Butuh beberapa periode waktu dan kesabaran yang disiplin.
Salah satu hal yang perlu dilatih yakni bagaimana seorang guru memahami psikologi perkembangan peserta didik sebab tidak semua dari mereka akan selalu mendapatkan kesehatan fisik dan mental.
Apa itu Psikologi Perkembangan Peserta Didik?
Sebagai guru, penting untuk memahami bahwa tugas yang diemban bukanlah mendidik intelektualitas saja namun juga melejitkan dan membentuk kepribadian yang baik berdasarkan agama yang dianut masing – masing.
Salah satu tugas yang cukup fenomenal yakni dengan mempelajari psikologi perkembangan. Psikologi sendiri adalah suatu disiplin keilmuan yang memiliki manfaat besar dalam kehidupan. Pada dasarnya, semua keilmuan yang dipelajari merupakan ilmu yang memiliki beragam manfaat.
Namun, psikologi merupakan keilmuan yang tidak disadari hampir menguasai seluruh dimensi aspek kehidupan misalnya ekonomi, agama, kesehatan, politik, pendidikan, industri, perdagangan, dan sosial – kemasyarakatan.
Psikologi perkembangan peserta didik merupakan bidang psikologi yang dikaji secara khusus dengan memahami aspek perkembangan individu baik yang berada di jenjang SD dan SMP.
Tujuan dan Manfaat Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Setelah memahami maknanya, maka perlu bagi guru untuk memahami tujuan dan manfaat dari psikologi perkembangan peserta didik. Adapun tujuannya sebagai berikut :
Pertama, psikologi perkembangan peserta didik bertujuan untuk mengukur maupun menerangkan perubahan pada tingkah laku sekaligus kemampuan yang tengah berkembang berdasar tingkat usia yang memiliki ciri – ciri universal.
Kedua, psikologi tersebut bertujuan untuk mempelajari kriteria umum pada perkembangan peserta didik baik secara fisik, psikososial dan kognitif.
Ketiga, bertujuan untuk memahamkan pada guru terkait tahapan perkembangan.
Keempat, bertujuan untuk mendalami terkait tingkah laku dan respon berbeda dari setiap peserta didik.
Sedangkan manfaat yang bisa guru dapatkan sebagai berikut :
Pertama, guru dapat memilih maupun memberikan materi pengajaran berdasar kebutuhan peserta didik di setiap jenjang.
Kedua, guru dapat menyesuaikan metode pengajaran serta menggunakan bahasa berdasar tingkat perkembangan pemahaman yang ada pada peserta didik.
Ketiga, guru dapat mengetahui terkait proses perkembangan peserta didik berdasar respon yang mereka berikan.
Keempat, guru dapat memahami pola normal perkembangan peserta didik untuk bisa mengupayakan agar para peserta didik dapat diarahkan.
Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Siswa
Selain memahami tujuan dan manfaat, maka perlu bagi guru untuk mendalami terkait faktor – faktor yang dapat berpengaruh pada perkembangan pesera didik.
1. Faktor Internal
Faktor pertama yang sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik yakni faktor internal. Faktor ini biasanya berasal dari karakter bawaan peserta didik, kemudian bakat yang mereka miliki, maupun dorongan yang ada dalam diri.
2. Faktor Eksternal
Faktor kedua yang juga berpengaruh yakni faktor eksternal yang berarti di luar personal para peserta didik. Beberapa aspek di antaranya yakni dari makanan, kondisi iklim, budaya, masalah perekonomian dan kedudukan seorang peserta didik di lingkungan keluarga.
3. Faktor Umum
Kemudian faktor umum biasanya terdiri dari faktor internal maupun eksternal atau faktor campuran. Beberapa aspek yang masuk dalam faktor umum yakni intelegensi, kesehatan diri, ras maupun jenis kelamin.
Kriteria Perkembangan Peserta Didik
Pada dasarnya, setiap peserta didik di masing – masing jenjang tentu memiliki kriteria tertentu. Misal, perkembangan anak SD tentu berbeda dengan perkembangan anak SMA. Guru harus mampu memahami hal tersebut supaya tepat dalam memberikan perlakuan.
1. Jenjang Sekolah Dasar
Biasanya anak – anak SD rentan berada di usia 6 – 7 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Anak – anak ini memiliki kriteria yang lebih senang untuk bermain, bergerak ke sana ke mari, kemudian bekerja dalam kelompok, sekaligus senang bila melakukan eskperimen sederhana secara langsung.
Di usia seperti ini, mereka bisa coba dibiasakan untuk belajar hidup sehat, menjalani peran sosial sebagaimana jenis kelamin masing – masing. Kemudian mereka juga bisa belajar membaca, menulis serta berhitung agar mereka dapat berkontribusi untuk berpartisipasi dalam bermasyarakat.
Agar para peserta didik dapat mengembangkan potensinya, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan guru. Pertama, guru dapat menciptakan lingkungan teman sebaya yang saling memahamkan keterampilan fisik.
Kedua, guru mengarahkan mereka untuk ikut melaksanakan pembelajaran. Di waktu yang sama, guru juga dapat memberi kesempatan mereka untuk belajar bersosialisasi dan mengembangkan kepribadiannya.
2. Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Kemudian, pada jenjang SMP biasanya para peserta didik lebih rentan terjadi ketidakseimbangan baik dari segi proporsi tinggi dan berat badannya. Penampilan fisiknya juga mulai berubah bahkan terkadang muncul keinginan untuk sendirian dan tidak bersosialisasi.
Untuk membantu perkembangannya, maka guru dapat melakukan beberapa hal yakni :
Pertama, guru dapat menerapkan model pembelajaran yang bisa memisahkan antara pria dan wanita pada pembahasan anatomi maupun fisiologi.
Kedua, guru dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyalurkan hobi maupun minatnya dengan berbagai kegiatan positif.
Ketiga, kemudian guru dapat menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang bisa memperhatikan adanya perbedaan inidividual pada kelompok minoritas.
3. Jenjang SMA
Kemudian jenjang SMA, seringkali dimaksudkan sebagai masa transisi dari masa kehidupan anak – anak menuju orang dewasa. Biasanya lebih sering identik dengan masa pencarian jati diri.
Beberapa karakteristik penting di antaranya yakni hubungan yang matang dengan rekan sebaya mereka dan kemudian menerima dan mempelajari peran sosial yang mereka lakukan.
Adapun tugas perkembangan yang dapat guru berikan yakni :
Pertama, guru dapat memberikan pengetahuan maupun pemahaman untuk kesehatan reproduksi, masalah penyimpangan seksual maupun penyalahgunaan narkotika.
Kedua, guru dapat membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif pada postur tubuh atau kondisi dalam dirinya.
Ketiga, guru dapat membantu siswa untuk bisa menyediakan fasilitas yang dapat menjadikan peserta didik mengembangkan keterampilan berdasar minat dan bakat.
Keempat, guru dapat ikut menyediakan fasilitas yang menjadikan siswa dapat mengembangkan minat dan bakat.
Kelima, guru dapat memberikan pelatihan dalam mengembangkan keterampilan dan memecahkan permasalahan pada saat pengambilan keputusan.
Keenam, guru dapat mengimplementasikan model pembelajaran yang menjadikan siswa untuk reflektif, kritis dan positif.
Ketujuh, guru dapat ikut memupuk siswa dalam mengembangkan etos kerja dan sikap wiraswasta dalam diri.
Kedelapan, guru dapat meningkatkan semangat keberagaman peserta didik namun dengan toleransinya yang tinggi.
Kesembilan, guru dapat ikut menjalin hubungan harmonis dengan peserta didik dan menjadikan diri sebagai fasilitator dengan mewadahi segala keluhan maupun problem yang dihadapinya.
Itulah ulasan mengenai psikologi perkembangan peserta didik dan beberapa aspek yang perlu dikaji. Penting bagi guru untuk beranjak dan mengikuti perkembangan peserta didik sehingga akan terjadi keseimbangan baik pada peningkatan kepribadian dan intelektualitas. Semoga ulasan ini dapat menjadi bahan referensi bagi guru bangsa yang berperan besar dalam meningkatkan perkembangan generasi saat ini. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)