Menulis buku – Sebagai seorang guru PNS, kenaikan pangkat adalah sebuah tema yang sering dibahas. Walaupun sebenarnya naik pangkat tersebut bukan sebuah kewajiban atau hak mutlak. Namun, lebih mengarah kepada penghargaan atas hasil karya guru. Jika kita memahami keberadaan Permen PAN dan RB No 16 tahun 2009 tentang Jabatan fungsional Guru dan angka kredit nya. Dalam Permen tersebut menjelaskan bahwa kenaikan pangkat adalah akumulasi Angka Kredit dari unsur Pembelajaran dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) serta unsur penunjang. Terdapat 10 jenis karya dalam Publikasi Ilmiah, diantaranya adalah Buku Pelajaran dan Buku dalam bidang Pendidikan. Dalam melakukan penulisan buku untuk kenaikan pangkat ini harus memperhatikan beberapa ketentuan. Sehingga masih banyak Guru yang merasa sulit untuk menulis buku.
Untuk mempermudah dalam pembuatan buku pelajaran sebagai salah satu persyaratan mengajukan kenaikan pangkat. Ikutilah 5 strategi mudah berikut ini:
1. Tetapkan tema penulisan
Cara yang pertama adalah menentukan tema penulisan terlebih dahulu, apakan akan menulis buku fiksi atau non-fiksi.
Pada saat akan menulis buku fiksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka Guru akan dapat memilih antara menulis kumpulan puisi atau kumpulan cerpen. Apabila menulis kumpulan puisi pada umumnya harus sampai 40 judul puisi. Akan tetapi, jika Guru memilih untuk menulis buku fiksi dalam bentuk kumpulan cerpen. Maka Guru dapat menentukan jumlahnya secara mandiri.
Sementara itu, apabila seorang Guru memilih untuk menulis buku non fiksi, maka Anda akan dapat menulis buku yang memiliki banyak jenis.
Jenis tersebut antara lain; sebuah materi yang bersifat opini sendiri, hipotesis dan analisis mendalam tentang sebuah objek pendidikan. Bahkan dapat memilih mengenai kritik dari sebuah sistem yang masih kurang relevan dalam struktur pendidikan modern.
2. Melakukan riset yang cukup
Untuk menghasilkan sebuah karya fiksi yang berdasarkan hasil penelitian, maka Anda harus membutuhkan riset yang cukup untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Di samping itu, ketika menulis buku fiksi dan ingin memperdalam riset dapat dengan membaca berbagai kumpulan karya tulis seperti puisi dan cerpen.
Sedangkan saat menulis buku non fiksi, saat akan memperdalam riset dapat melakukannya dengan cara mengulas metode pendidikan, mengkritik dan mengevaluasi sistem yang sudah ada. Bahkan bisa dengan memberikan proyeksi model pendidikan yang lebih ideal.
3. Buat kerangka tulis yang struktural
Ketika menulis buku penilaian kinerja guru, alangkah lebih baiknya juga mempertimbangkan kerangka tulis (Outline). Yang mana kerangka tulis ini akan memberikan batasan-batasan yang tepat dalam menulis. Di samping itu kerangka tulis juga dapat mencegah seorang Guru menulis yang tidak relevan.
Terlebih lagi kerangka pada sisi yang sama juga akan menjadi oriented mappaing yang dapat menentukan arah penulisan secara lebih terstruktur dan tepat sasaran.
4. Lakukan editing minimal 3 kali
Dalam menulis buku untuk kenaikan pangkat guru, kegiatan editing adalah bagian penting yang seharusnya menjadi fokus penulis. Untuk lebih menjadikan buku yang baik, setidaknya editing dilakukan sebanyak 3 kali sebelum dipublish.
Selain itu editing juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang sederhana seperti salah ketik. Untuk membuat proses editing yang lebih optimal, sebaiknya Anda melakukannya secara bertahap.
Apabila Anda telah mengikuti strategi tersebut namun masih mengalami kesulitan dalam menulis. Anda dapat mengikuti berbagai seminar dan pelatihan, salah satu nya adalah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh e-guru.id
Ikutilah pelatihan “Penulisan Buku untuk Kenaikan Pangkat Guru dan dapatkan fasilitas berupa full support dari tim instruktur dan mendapatkan e-sertifikat 32 JP.
<<DAFTARKAN DIRI ANDA DISINI>>
(muf/muf)
