Home / Kenaikan Pangkat

Senin, 28 Februari 2022 - 16:30 WIB

Urgensi Pengembangan Soft Skill Bagi Guru

Urgensi Pengembangan Soft Skill Bagi Guru – Pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgent dalam dunia pendidikan. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Pentingnya penerapan pendidikan soft skill idealnya bukan saja hanya untuk anak didik saja, tetapi juga bagi pendidik.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional. Seorang guru atau pendidik profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D4), menguasai kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Lahirnya UU dan PP tersebut, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.

Merujuk dari salah satu kompetensi yang termaktum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, point kedua tentang kompetensi kepribadian seorang guru yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Pendidikan soft skill

Pendidikan soft skill, yakni pendidikan yang bertumpuan pada pembinaan mentalitas (stabil mentalnya, dewasa, bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik, dan peka terhadap realitas lingkungannya).

Pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan penting dalam dunia pendidikan, dalam hal ini pendidik atau guru. Karena pendidik atau seorang guru akan menjadi teladan bagi para siswa, yang meliputi bagaimana pendidik terampil dalam menerapkan manajemen diri (berkomunikasi, memimpin, membina hubungan dengan orang lain, dan mengembangkan diri).

Baca juga:   9 Cara Mengajarkan Toleransi pada Peserta Didik

Sebelum kita membahas tentang urgensi soft skill. Tentunya kita harus mengetahui pengertian soft skill itu sendiri. Soft skill, yaitu perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia seperti membangun tim, pembuatan keputusan, inisiatif dan komunikasi. Soft skill tidak termasuk keterampilan teknis seperti keterampilan merakit komputer. Dengan kata lain, soft skill menncakup pengertian keterampilan non-teknis, keterampilan yang dapat melengkapi kemampuan akademik dan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang, apapun profesi yang ditekuni.

Soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis (hard Skill), yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori: intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill (improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)

Jika kompetensi kepribadian seorang pendidik  (guru) diurai, terutama yang relevan dengan intrapersonal skill, maka indikator kompetensi tersebut adalah:

  1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.
  2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
  3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
  4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa percaya diri dan rasa bangga menjadi pendidik.
  5. Mampu menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Baca juga:   Karya Inovatif untuk Kenaikan Pangkat Guru

Sementara itu, kompetensi sosial guru, yang relevan dengan interpersonal skill adalah:

  1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar
  2. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santunn dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat
  3. Mampu beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang meilki keragaman sosial budaya
  4. Mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainn secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

Jika kita cermati dari indikator kepribadian tersebut, maka munculnya kegelisahan problem pendidikan karakter di Indonesia sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru mampu menghayati kompetensi kepribadian ini. Guru merupakan sosok panutan yang akan ditiru dan melakukan transformasi diri dan sosial melalui proses pendidikan. Guru juga akan menjadi agen perubahan untuk para generasi penerus bangsa.

Pengembangan soft skill guru perlu ditingkatkan, selain untuk menambah kemampuan kompetensi guru juga bisa menambah kualitas guru sebagai sumber daya manusia. Di sekolah adalah ajang bagi para guru untuk mengembangkan kemampuan soft skill yang dimilikinya. Dengan harapan guru tidak hanya memberikan pembelajaran tetapi bisa membagikan ilmu ketrampilan yang dimiliki untuk ditularkan kepada muridnya.

Demikian urgensi pengembangan soft skill bagi pendidik atau guru. Setiap guru diharapkan mampu mengembangkan soft skill yang dimiliki guna menunjang kemajuan pendidikan.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

 

Share :

Baca Juga

kiat-kiat sukses

Kenaikan Pangkat

Rekomendasi Media Pembelajaran yang Menarik

Kenaikan Pangkat

Update Terbaru : Program Guru Penggerak Dibuka Lagi

Karya Inovatif

Collaborative Learning Secara Daring? Cari tahu Di Sini!

Guru Honorer

Strategi mudah dalam menulis buku kenaikan pangkat guru

Kenaikan Pangkat

Manfaat Belajar Tambahan Bagi Siswa
tips membuat modul ajar

Admin Sekolah

Artikel ilmiah mudah dipublish? Simak berikut ini

Kenaikan Pangkat

Cerita Haru Guru SD yang Viral karena Bersihkan Ratusan Kutu Rambut Seorang Siswa

Guru Honorer

3 Alasan Pentingnya Guru Melakukan Management Diri