Home / News

Kamis, 14 Juli 2022 - 15:58 WIB

Cara Menjadi Guru Berkualitas

Guru Berkualitas – Dunia pendidikan tentu merupakan suatu dunia yang mengumpulkan berbagai elemen manusia cerdas yakni para guru, peserta didik dan tenaga kependidikan.

Ketiga elemen tersebut tentu akan saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan satuan pendidikan yang banyak melahirkan generasi unggulan di masa depan. Salah satu peran yang berkontribusi penting yakni hadirnya para guru yang berkualitas.

Para guru berkualitas bukan hanya cakap dalam keterampilan mengajar saja, namun juga mampu mengakomodir para peserta didik.

Mereka juga mendapat predikat sebagai karyawan unggulan dalam ranah penyelesaian administrasi sekolah dan tugas luar yang berkaitan dengan pendidikan. Pun guru tersebut juga kooperatif.

Untuk menjadi seorang berkualitas, tentu anda membutuhkan beberapa referensi serta latihan dalam mewujudkan karakter berkualitas dalam diri.

Adapun beberapa aspek untuk menjadi guru berkualitas dipaparkan oleh Ryan Oktapratama, salah satu praktisi pendidikan yang terkenal. Beberapa di antaranya yakni :

1.    Aspek “Get The Job Done”

Menjadi seorang pengajar, tentu tidak hanya berkaitan dengan pembuatan strategi dan metode pembelajaran saja.

Namun juga berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi yang harus dijalankan pada satuan pendidikan.

Darimana seorang guru dapat mengetahui keseluruhan tupoksi yang dilakukan? Tentu semuanya termaktub dalam buku panduan keguruan yang biasanya dimiliki oleh setiap lembaga.

Anda tidak bisa hanya menghafalnya secara langsung, sebab ada beberapa hal yang mungkin jarang diketahui dan berbeda dengan kelembagaan dimana tempat anda bekerja.

Maka dari itu, anda perlu meluangkan waktu untuk bisa membaca buku panduan sehingga anda tidak merasa asing dengan berbagai pekerjaan yang ada di sekolah,

2.    Aspek “Organization’s Mission”

Dalam pendirian satuan pendidikan, tentu akan memiliki struktur organisasi, visi-misi serta motif dibalik pendirian satuan pendidikan tersebut.

Ketiga hal dasar inilah yang menjadi cikal bakal bagi seorang guru, tenaga pendidikan dan karyawan bekerja.

Misalnya, bagi seorang guru, bila salah satu visi – misi sekolah ingin menjadikan satuan pendidikan tersebut sebagai rumah kedua bagi peserta didik, maka seluruh guru yang mendidik harus mampu menjadikan pendekatan maupun strategi mengajarnya berdasar keinginan dan hubungan yang terbentuk dengan para peserta didik.

3.    Aspek “Challenge Leaders”

Aspek ketiga yakni mencoba untuk menyeimbangi kepemimpinan dan meminta penjelasan sederhana mengenai kinerja anda.

Dalam satuan pendidikan, berdasar kacamata kepemimpinan, tentu tidak semua tupoksi dapat anda lakukan dengan baik.

Baca juga:   Menkeu Bocorkan Jadwal Resmi Pencairan THR Kepada Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kendati anda merasa sudah melaksanakannya dengan optimal. Namun ternyata, catatan dan penilaian pekerjaan mempunyai skor yang tidak sesuai.

Dalam kasus seperti ini, anda dapat mencoba untuk mengajak pimpinan atau orang yang bertanggung jawab atas anda di satuan pendidikan tersebut untuk berdiskusi.

Diskusi yang anda lakukan bukan dalam rangka untuk mencari pembenaran, melainkan kebenaran serta penjelasan yang memang masuk akal dan menyatakan anda bersalah akan sesuatu. Prinsip kebenaran dalam diri harus anda miliki, kendati hanyalah seorang bawahan. Sebab seorang pemimpin pada dasarnya juga merupakan seseorang yang tidak sempurna.

Satu hal yang perlu dipastikan lagi, usahakan bahasa yang anda lakukan merupakan bahasa yang sopan. Sebab sifat seperti itu, merupakan ciri – ciri guru yang memahami tata krama. Aspek ini tentu tidak mudah untuk dilakukan.

Apalagi bagi guru pemula. Biasanya anda dan kawan – kawan baru akan lebih cenderung untuk menuruti “kemauan” dari senior ataupun pimpinan. Bahkan ketika anda menjadi “kambing hitam” nya anda pun akan menuruti.

Hal seperti ini, tentu tidak boleh dilakukan. Alih – alih menjadikan anda berkembang, malah anda akan ditindas. Maka dari itu, kendati anda sedang berada di tempat yang baru, anda harus tetap memegang prinsip dan idealisme yang anda miliki dengan baik.

4.    Aspek “Support the Leaders”

Kemudian aspek selanjutnya yakni ikut memberikan dukungan pada program maupun kebijakan yang sudah dirumuskan oleh para pemimpin.

Faktanya, semua program dan kebijakan yang diterapkan dan akan dilakukan dalam satuan pendidikan belum tentu sesuai dengan apa yang diyakini oleh anda sebagai tenaga pendidik.

Hanya saja, sebagai guru yang berkualitas, anda harus mencoba untuk menerapkan dan mewujudkannya seoptimal mungkin. Hal tersebut sebagai bentuk dari konsekuensi anda bekerja di satuan pendidikan tersebut.

Jika anda melakukan hal sebaliknya, alih – alih mendapat kenyamanan, malah anda hanya akan mengalami stress berkepanjangan sebab merasa program serta kebijakan tersebut tidak relevan lagi.

Apabila dalam perjalanan, anda menemukan perlu adanya beberapa evaluasi yang harus disampaikan, maka anda tak perlu khawatir. Anda bisa menyampaikannya baik secara pendekatan personal maupun forum komunikasi yang sudah disediakan.

5.    Aspek “Learn from Leaders”

Aspek terakhir yang perlu dibangun dalam mindset diri yakni “pentingnya belajar dari pemimpin”. Apalagi bila anda adalah seorang guru baru.

Baca juga:   Penerapan Konsep SOLE dalam Pembelajaran Mandiri

Sangat penting bagi anda untuk mempelajari berbagai hal yang belum tentu anda dapatkan dari mata kuliah yang dipelajari.

Namun ada satu hal yang harus diingat. Kendati anda belajar banyak dari pemimpin, yakni cara bekerja dan bersikap, bukan berarti seorang pemimpin adalah orang yang sempurna.

Di masa depan, bisa saja seorang guru mendapati pemimpin yang diidolakan dan dielukan melakukan kesalahan.

Nah, tentu kesalahan tersebut tak boleh anda lakukan. Malah jika anda memilih celah untuk menyampaikan kesalahan, gunakanlah waktu tersebut sebaik mungkin.

Faktor Penghambat dalam Peningkatan Guru Berkualitas

Menjadi seorang guru berkualitas tentu tidaklah mudah. Ada beberapa faktor penghambat. Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut :

Pertama, waktu yang terbatas. Pada dasarnya, guru tidak bisa menyalahkan waktu sebagai faktor penghambat. Hanya saja, waktu merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kinerja guru untuk menjadi seseorang yang berkualitas atau tidak.

Semakin banyak guru berusaha melatih dirinya dengan ragam aspek diatas, maka semakin tinggi pula persentase guru untuk memiliki kualitas unggulan.

Kedua, ketidakpercayaan diri. Salah satu faktor internal penghambat yakni ketidakpercayaan diri. Faktor ini merupakan faktor yang melekat dalam jiwa para guru.

Kendati guru sudah menjadi seseorang yang bebas dan merdeka dibandingkan peserta didik, namun terkadang sebagian besar memiliki permasalahan dengan ketidakmampuan dalam menyampaikan sesuatu.

Maka dari itu, hal ini dapat dilatih dengan memperbanyak intensitas komunitas bersama para peserta didik dan rekan sebaya.

Selain itu, penting bagi guru untuk terbiasa menyampaikan pendapat yang dirasa dapat menjadi argumen kontributif bagi satuan pendidikan tempatnya bekerja.

Ketiga, rasa sungkan yang berlebihan. Perlu diperhatikan, bahwa rasa sungkan berlebihan dapat menjadikan para guru tak mampu untuk melangkah ke depan. Mereka akan terbiasa bersikap stagnan dan hanya mengikuti kebijakan.

Padahal, dengan menghilangkan rasa sungkan, para guru akan lebih terbiasa untuk belajar hal baru khususnya dalam dunia pendidikan.

Nah demikian ulasan mengenai cara menjadi seorang guru berkualitas. Di era serba digital sekarang, sangat mungkin bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan dalam diri menjadi seorang guru unggulan.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(rhm/shd)

Share :

Baca Juga

ilustrasi para peserta seleksi cpns

Kenaikan Pangkat

CPNS 2022 Resmi Ditiadakan! BKN Fokus Pada Pengangkatan Tenaga Honorer dan Guru Jelang Penghapusan
tips lulus pendaftaran ppg dalam jabatan 2023

News

Peran dan Keuntungan Menjadi Guru Penggerak

Guru Honorer

RUU Sisdiknas Berdampak Positif Bagi Guru? Simak Penjelasan Mas Menteri

Guru Honorer

Jangan Khawatir, Mendikbudristek Pastikan Tunjangan Profesi Guru Bagi Semua Guru

Guru Honorer

Seleksi PPG Prajabatan punya dua kesempatan. Ini penjelasan Kemendikbudristek

News

2 Kabar Baik Dari Pemerintah Pusat dan Pemda Bagi Guru dan Kepsek di Tahun 2024

Admin Sekolah

Kriteria dan Aspek dalam Penilaian Akreditasi Perguruan Tinggi
Merdeka Mengajar

News

Cara Menentukan Tujuan Satuan Pendidikan