Home / Metode Pembelajaran

Kamis, 31 Maret 2022 - 01:32 WIB

Penerapan Konsep SOLE dalam Pembelajaran Mandiri

SOLE – Pendidikan akan senantiasa terus mengalami perubahan di manapun berada kendati suasananya masih diselimuti oleh pandemi. Penting bagi guru dan tenaga kependidikan untuk senantiasa mengajarkan peserta didik kemampuan bertanggung jawab dan bersikap mandiri atas pendidikannya.

Praktik yang selama ini guru ajarkan terkait kemandirian sikap atas pendidikan yakni sejatinya merupakan konsep dari SOLE. SOLE sendiri merupakan singkatan dari Self-Organized Learning Environments.

Apa itu SOLE?

Konsep dari SOLE sendiri mengorientasikan dan menegaskan bahwa suatu proses pembelajaran harus dapat dilakukan secara mandiri oleh siapapun. Keharusan tersebut akan lebih dipermudah dengan kehadiran akses internet serta smart device yang dimiliki.

Konsep ini sangat penting sebenarnya untuk bisa dipraktikkan bagi para peserta didik. Di tengah kondisi pandemi seperti sekarang, kemudahan dalam mengakses internet bisa saja disalahgunakan. Alih – alih menghasilkan dampak positif bagi dunia pendidikan, malah yang ada dampak negatifnya.

Sehingga sangat penting bagi guru untuk mengarahkan peserta didik secara tepat dan cermat untuk bijak dengan kemudahan internet yang mereka miliki.

Rasa keingintahuan para peserta didik akan informasi baru sangat penting untuk menumbuhkan jiwa dan semangat pembelajaran di manapun mereka berada.

Bayangkan saja, bila pendidikan di sekolah hanya menitikberatkan pada topik belajar saja, tentu hanya akan sedikit yang tertarik dengan belajar tema tersebut. Maka dari itu, penting bagi guru untuk menyuguhkan suatu tema yang dapat terkoneksi dengan kehidupan.

Sehingga guru bisa memberikan trigger yang menjadikan peserta didik merasa tertantang untuk mencari informasi yang dipertanyakan oleh guru.

Kesimpulannya, mengkonstruksi dan membangun lingkungan belajar mandiri sangatlah penting bagi generasi sehingga mereka dapat dengan mudah menyerap berbagai pengetahuan.

Sehingga sudah selayaknya bahwa pendidikan hanya berkisar pada apa saja yang murid pelajari, bukan apa saja yang guru ajarkan.

Latar Belakang SOLE

Melansir dari beberapa sumber, SOLE sendiri merupakan sebuah rancangan konsep yang didesain untuk mendukung pembelajaran mandiri. Pertama kali dikenalkan oleh Sugata Mitra di tahun 1999 dalam percobaannya “Hole in the Wall”.

Percobaan tersebut yakni bermula dari adanya ketertarikan Mitra melihat segerombolan anak – anak yang dapat mengoperasikan komputer dengan memasang sebuah monitor komputer.

Kemudian segerombolan itu diberi akses internet dan juga fasilitas berupa keyboard maupun mouse. Faktanya, ketika sudah mendapatkan fasilitas dan jaringan internet tersebut, anak – anak dengan sendirinya mampu untuk mengakses berbagai media belajar untuk sekolah.

Baca juga:   Mengenal Cara Menyusun Dokumen PROTA sebagai Kelengkapan Administrasi Pendidikan

Setiap hari mereka akhirnya berkumpul mengerumuni komputer tersebut dan mulai memahami cara untuk menyusun, menulis bahkan membaca kalimat serta berhitung.

Pada saat itu Mitra berkesimpulan bahwa kemudahan dalam akses internet dapat mengajarkan segalanya pada generasi secara mandiri. Sehingga di tahun 2014, ia mulai merintis program School in the Cloud untuk mendukung perkembangan SOLE di seluruh dunia.

Mitra juga meyediakan situs StartSOLE.org sebuah platform menarik bagi para pendidik untuk mengarahkan peserta didik belajar terkait inquiry-based learning.

Pada akhirnya, perjuangan Mitra merintis SOLE membuahkan hasil berupa pemberian penghargaan Brock Prize pada ajang Education Innovation untuk transformasi dalam pemikiran cara anak – anak belajar.

Target Kompetensi Praktik SOLE

Setiap konsep pasti memiliki target masing – masing tak terkecuali konsep SOLe. Penting bagi guru untuk memahami keseluruhan target kompetensi pada praktik pelaksanaan Self-organized Learning Environment.

Tujuannya agar pengaplikasian konsep tersebut dapat terukur jelas apakah berhasil atau tidak. Berikut beberapa target kompetensi dalam praktik pembelajaran SOLE.

1.   Menumbuhkan Pemikiran Kreatif

Salah satu target kompetensi yang perlu diukur yakni terkait kemampuan berfikir kreatif. Pembelajaran berbasis SOLE secara tidak langsung akan menjadikan para peserta didik dapat berfikir lebih mendalam karena berbagai pertanyaan – pertanyaan yang muncul dalam dirinya.

Rasa ingin tahu yang teramat besar akan memudahkan jalan mereka untuk lebih banyak belajar dan menggali segala informasi agar langsung mengetahui jawabannya.

Gambaran ilustrasinya seperti saat peserta didik mencari tahu tentang bab baru mata pelajaran Matematika dengan sub tema Aljabar.

Karena mereka punya keingintahuan untuk mencari informasi mengenai hal tersebut, maka secepat mungkin Ia akan mencari informasi tersebut baik dengan mengunjungi beberapa situs maupun membaca buku. Tentu kegiatan tersebut akan mengoptimalkan cara berfikir kreatifnya.

2.   Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik dalam Pemecahan Masalah

Belajar secara mandiri biasanya akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencari tahu beberapa hal yang belum pernah peserta didik pahami.

Hal tersebut jika dibiasakan dan menjadi rutin, maka akan semakin meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bisa memecahkan masalah sendiri. Walaupun permulaannya dari hal sederhana seperti sekedar mencari jawaban dari pertanyaan sekolah.

3.   Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi di Hadapan Publik

Kemudian, target selanjutnya yakni SOLE dapat membantu guru untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasinya.

Baca juga:   Sangat Mudah ! Berikut Cara Mendaftar Canva for Education

Untuk memberikan peluang berkomunikasi bagi peserta didik, guru akan memberikan waktu khusus agar mereka bisa menunjukkan argumentasi terkait topik yang tengah dibahas.

Kebiasaan guru untuk memberikan ruang bagi peserta didik berkomunikasi, tentu akan menjadikan persentase atau tingkat kepercayaan diri peserta didik di hadapan publik meningkat.

Dengan demikian, mereka tak akan ragu lagi untuk menyampaikan pemikirannya walaupun berbeda dengan kebanyakan temannya.

Strategi Menerapkan SOLE

Salah satu hal yang dapat dilakukan bagi guru untuk menerapkan praktik SELO yakni dengan mendayagunakan situs belajar.

Pemerintah Indonesia sendiri telah banyak memberikan akses gratis. Ada beberapa situs resmi seperti perpustakaan nasional. Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan literasinya. Kemudian, ada juga situs belajar berupa Rumah belajar.

Platform tersebut memang sengaja diperuntukkan bagi guru dan peserta didik untuk mengakses keseluruhan konten belajar atau bahkan mengunggah konten belajar yang dirasa penting untuk tersampaikan pada anak didik.

Platform tersebut sudah aktif sejak tahun 2011 dan bahkan sudah merangkul jutaan guru, komunitas belajar maupun peserta didik di seluruh Indonesia.

Cara Menyusun Pembelajaran Berbasis Praktik SOLE

Untuk membiasakan peserta didik agar biasa melakukan pembelajaran mandiri, maka ada beberapa usaha yang perlu guru lakukan. Misalnya, guru bisa memberikan pemantik melalui pertanyaan – pertanyaan yang diajukan supaya peserta didik tertarik untuk mencarinya. Usahakan pertanyaan tersebut baru bisa dibahas ketika keseluruhan peserta didik sudah berusaha mencari informasi mengenai topik terkait.

Biasanya kegiatan yang guru lakukan untuk memantik rasa keingintahuannya terbagi dalam tiga proses yakni proses bertanya, menginvestigasi dan mengulas bahasan.

Proses pertama yakni proses bertanya sebagaimana yang sudah disampaikan. Proses kedua yakni proses menginvestigasi.

Sebisa mungkin para guru berusaha untuk memberikan peluang bagi peserta didik lainnya untuk saling bekerjasama menyampaikan pemahaman yang sudah mereka temukan masing – masing.

Kemudian yang terakhir yakni proses mengulas. Proses ini bisa disiasati guru dengan mengarahkan peserta didik untuk saling mempresentasikan hasil temuan informasinya.

Demikian ulasan mengenai SOLE dan beberapa langkah penyusunannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan bagi seluruh pendidik.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

(shd/shd)

Share :

Baca Juga

model pembelajaran inkuiri

Metode Pembelajaran

Mengenal Metode Resitasi untuk Kegiatan Pembelajaran

Kesiswaan

Ingin meningkatkan softskill guru? simak ulasan berikut ini

Metode Pembelajaran

Cara Sederhana Membuat Kelas Anda Menyenangkan dan Seru 
tips belajar

Metode Pembelajaran

Ragam Cara Belajar yang Wajib Dipahami oleh Guru
Guru Kreatif

Metode Pembelajaran

Menjadi Guru Kreatif Demi Menunjang Pendidikan yang Lebih Modern

Metode Pembelajaran

Beberapa Cara Sederhana Melatih Motorik Halus Anak Yang Dapat Guru PAUD Lakukan

Metode Pembelajaran

4 Jenis Pembelajaran Kooperatif
tips menjadi guru friendly

Metode Pembelajaran

Teknik Hypnoteaching untuk Mewujudkan Pembelajaran Merdeka