Cara Belajar – Idealnya, pendidikan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter. Keunggulan dan kebagusan karakter tentu tak akan terwujud hanya sekedar dengan belajar saja.
Sebab terkadang pada faktanya, para peserta didik lebih cenderung untuk bersikap apatis dan terkadang bosan dengan materi pembelajaran yang disampaikan para guru. Lantas, bagaimana cara peserta didik meningkatkan diri menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter?
Maka dari itu, para guru membutuhkan cara andalan dan jitu agar mereka bisa meningkatkan daya kembang peserta didik. Jadi, apa saja ragam cara belajarnya? Simak ulasannya berikut ini!
Mengapa Keragaman Cara Belajar Sangatlah Penting untuk Dikaji?
Bagi seorang guru, memahami bagaimana cara seorang peserta didik merupakan suatu keharusan.
Bagaimana tidak? Sebab cara tersebut merupakan langkah dasar dalam menjalankan langkah – langkah selanjutnya agar peserta didik lebih tertarik dan merespon pembelajaran di kelas.
Salah satu cara untuk mengetahui keragaman cara belajar peserta didik yakni dengan meriset secara langsung. Anda pun juga dapat menjadikan mitos pendidikan dunia yakni Learning Pyramid Theory dapat sebagai referensi namun bukan sumber utama.
Dalam teori tersebut disampaikan bahwa ragam cara belajar peserta didik terdiri sebagai berikut :
1. Membaca Teks Sederhana dan Kompleks
Salah satu cara belajar peserta didik yakni dengan melakukan kegiatan membaca. Kegiatan tersebut tentu akan menambah wawasan dan kosakata para peserta didik. untuk menunjang kegiatan positif tersebut, beberapa satuan pendidikan mulai menerapkan program baca dan gerakan berliterasi.
Tentu hal ini akan semakin menjadi peluang peserta didik untuk lebih banyak belajar dengan membaca. Membaca juga akan menjadi solusi berpengaruh bagi terjadinya krisis pendidikan di negeri.
Sebagai guru, anda bisa mulai membiasakan para peserta didik untuk membaca dari topik yang sederhana. Di awal, tanamkan pola pikir pada peserta didik bahwa membaca bukanlah sekedar untuk mencari jawaban, namun merupakan kegiatan mulia untuk menggali informasi lebih dalam.
Selain itu, anda perlu memberikan suasana ruang baca yang menyenangkan. Kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan menjadi pendorong peserta didik untuk lebih giat membaca dibandingkan ruangan baca yang terlihat monoton dan membosankan.
2. Mendengar dari Bahan Audio
Cara belajar lain yang bisa anda temukan saat meriset yakni adanya sebagian peserta didik yang belajar melalui audio. Gaya belajar seperti ini sama halnya dengan pelajar bertipe audio dimana ketika mendengarkan suara gurunya, mereka akan lebih mampu menyerap pembelajaran.
Di era kecanggihan teknologi sekarang, pelajar bertipe audio mendapat banyak kemudahan. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan yakni dengan menggunakan google audiobooks.
Di aplikasi tersebut, guru bisa mengarahkan peserta didik untuk mencari beberapa buku yang bisa didengarkan untuk dipelajari.
Mereka pun juga bisa melakukan kegiatan lainnya asalkan tidak sampai membuat peserta didik pecah fokus. Nah, mudah bukan?
3. Memperhatikan Bahan Visual
Selain cara belajar dengan gaya audio, nyatanya juga ada sebagian peserta didik yang belajar dan fokus pada visualisasi pembelajarannya.
Maka tak heran, pembelajaran di era pandemi masih dapat diikuti dan diserap oleh peserta didik, sebab mereka mendapat kepuasan tersendiri terutama bagi pelajar pecinta visualisasi.
Gambar dan template yang menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Sehingga mereka antusias dan ikut terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Kendati kondisi pembelajaran sekarang sudah normal dilakukan, namun gaya belajar visual dengan beragam template yang menarik sudah mendapat posisi di hati peserta didik.
Sehingga penting bagi guru untuk tetap memberikan visualisasi dalam pembahasan konten belajarnya. Adapun beberapa situs gratis yang bisa diakses untuk mengunduh template misalnya Canva, Slidesgo, free powerpoint, dan masih banyak lagi.
4. Aspek Penglihatan dan Pendengaran
Kemudian fenomena selanjutnya yakni guru terkadang mendapati ada sebagian peserta didik yang mengombinasikan gaya belajar audio dan visual. Kondisi ini seringkali terjadi. Tentu usaha yang dilakukan seorang guru harus lebih ekstra.
Mendayagunakan gaya belajar audio dan visual dalam diri perlu diarahkan ke tujuan positif. Agar nanti bisa menjadi seorang peserta ddik yang belajar bertanggungjawab dengan pendidikannya.
5. Kegiatan Diskusi Kelompok
Selanjutnya, cara lain yang bisa digunakan yakni dengan menyelenggarakan kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan tersebut tentu merupakan suatu cara belajar yang mengharuskan peserta didik untuk mengaktifkan naluri berfikir mereka.
Sejatinya, proses belajar akan meningkatkan taraf berfikir peserta didik. Hanya saja, terkadang taraf berfikir tersebut tidak akan mengalami peningkatan.
Maka dari itu, seorang guru perlu melakukan usaha yang optimal untuk menghadirkan keinginan peserta didik melakukan kegiatan diskusi. Sebab terkadang sebagian peserta didik merasa diri mereka kurang layak dan mumpuni untuk menyampaikan argumen.
Padahal, kegiatan diskusi bisa menjadi jembatan dan cikal bakal mereka dalam meningkatkan kepercayaan diri.
6. Melakukan Praktik Langsung
Selain kelima cara belajar tadi, ada salah satu cara belajar yang menarik yakni langsung mempraktekkan pembelajaran yang sudah dipelajari. Bagi peserta didik yang terbiasa, melakukan praktik langsung akan sangat menyenangkan.
Sebab mereka bisa sekaligus mereview materi yang sudah disampaikan oleh guru. Namun, bagi sebagian peserta didik yang tak terbiasa, kondisi tersebut malah akan menjadi penghambat peserta didik dalam kemandirian belajar.
Maka dari itu, bila anda ingin menerapkan model kegiatan praktik langsung di kelas, sebaiknya anda sudah memiliki pemetaan bagaimana dan seperti apa praktik tersebut dilakukan oleh peserta didik.
Apakah bisa dijalankan secara kelompok atau bahkan inidividu? Kemudian, anda juga perlu memerhatikan jenjang jika ingin menggunakan konsep praktik langsung sebagai salah satu cara wajib belajar di kelas anda.
7. Memberikan Pengajaran bagi Orang Lain
Sebagian masyarakat menyampaikan bahwa mengajarkan pengetahuan ke orang lain akan menjadikans seseorang cepat mengingat.
Secara fakta, memang demikian adanya. Pada saat anda sebagai guru menjelaskan kepada peserta didik secara berulang -ulang, tentu anda akan merasa sudah superior dengan materi tersebut bukan?
Hal inilah yang juga dirasakan oleh peserta didik bila mereka telah terbiasa memberikan pengajaran pada orang lain.
Sebagian peserta didik yang sudah terbiasa, tentu mereka tidak kehabisan kata – kata dalam mengajarkannya. Namun bagaimana dengan yang tak terbiasa?
Maka guru bisa melakukan pendampingan dan mengajarkan step by step pada peserta didik untuk berani menyampaikan argumen.
Kemudian, berlanjut dengan meminta peserta didik untuk mengajari temannya yang tidak memahami materi tertentu.
Proses belajar seperti ini juga sejalan dengan model penerapan belajar merdeka. Dimana peserta didik tidak hanya belajar dari para guru saja, namun juga belajar dengan teman – temannya masing – masing.
Nah demikian ulasan mengenai ragam cara belajar yang biasanya dilakukan oleh peserta didik. Salam pendidikan!
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)